Tiga

25 2 1
                                    

Hari ini hari sabtu, hari yang membosankan bagi Qilla. Daritadi pagi sampai sore dia hanya diam di dalam kamar, hanya merebahkan dirinya diatas kasur. Sampai senin depan sekolah libur karena ada renovasi,  Giselle dan Jihan pergi piknik bersama teman-teman yang lain, Qilla ingin sekali ikut namun bunda melarang karena pernikahannya akan dilangsungkan besok.

Ketika di acara lamaran 2 hari yang lalu, bunda mengusulkan agar pernikahannya dipercepat menjadi 3 hari setelah lamaran, dan usulan itu disetujui oleh dua keluarga. Qilla sangat kesal, ingin sekali mencubit bundanya ketika di acara lamaran kemarin namun apa daya Qilla tidak ingin menjadi anak durhaka, jadi ia pasrah saja.

Tring... ponsel Qilla berbunyi, ia tau notifikasi dari siapa itu karena dia sengaja mensettingnya secara khusus.

My boo💓
Sayang...besok ada waktu? Aku mau ajak
kamu jalan.

Emm maaf kayaknya gabisa,ada acara keluarga.

(Qilla berbohong, dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya).

My boo💓
Yah:( sebentar aja, aku kangen kamu
Pliss yahh🥺

Gabisa vin, maaf banget.

Qilla mematikan datanya, bagaimana ini? Qilla tidak bisa memutuskan Kevin, dia sangat mencintainya tapi disisi lain dia akan menjadi istri orang lain.
.
.
.
Hari H sudah tiba, pernikahan ini diadakan dengan sederhana, hanya anggota keluarga dan teman-teman deka Adzril saja yang diundang, Qilla tidak mengundang teman-temannya karena mereka pasti akan heboh jika tau dia akan menikah sekarang.

Beberapa susunan acara sudah selesai acara inti sekarang akan dimulai, Adzril terlihat sangat tampan dengan memakai jas putih khas pengantin dan juga peci putih. Ia terlihat tenang namun sebenarnya Adzril sangat gugup, jantungnya seperti berkonser ria di dalam sana.

Ijab qabul akan dimulai, ayah Qilla menarik nafas pelan lalu mulai menjabat tangan Adzril,
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anakku Syaqilla Humaira Azzahra binti Fadil Ramadhan dengan mahar hafalan surat Al-Mulk dan uang tunai 3jt rupiah dibayar T U N A I."

"Saya terima nikah dan kawinnya Syaqilla Humaira Azzahra binti Fadil Ramadhan dengan mahar tersebut dibayar T U N A I." Ucap Adzril dengan mantap dalam satu tarikan nafas, membuat ayah Qilla tersenyum puas.

"Para saksi sah?" Penghulu bertanya lalu dengan serempak semua tamu undangan mengucapkan "SAH".

Lalu Syaqilla keluar dengan memakai baju pengantin sederhana berwarna putih lengkap dengan hijabnya, polesan make up yang tipis membuatnya terlihat semakin cantik.

Adzril menelan salivanya, ketika melihat istrinya yang begitu cantik. Syaqilla duduk di sebelah Adzril, dengan perlahan ia mengambil tangan suaminya itu dan mengecup tangan itu dengan lembut. Adzril bagai tersambar petir di siang bolong ketika bibir hangat Qilla menyentuh tangannya, " Sekarang lo adalah bagian terpenting dalam kehidupan gue." Adzril berbisik pelan di telinga Qilla, seluruh badan Qilla menegang ketika Adzril membisikkan kalimat itu di telinganya.

Setelah membaca beberapa doa kini Adzril sedang membawakan hafalan surat Al-Mulk, suaranya yang merdu membuat siapa saja yang mendengarnya terhipnotis, tak terkecuali Qilla yang saat ini begitu syahdu mendengarkan lantunan ayat suci Alquran yang Adzril bawakan, suaranya dengan sopan masuk ke dalam telinga Qilla membuat dirinya sangat damai.

"Gimana? Menantu pilihan bunda limited edition kan?" Bunda menggoda anaknya sambil menyenggol lengannya.

"Apasih bun, biasa aja kali." Qilla menjawab dengan acuh, dia masih tidak bisa menerima Adzril sepenuhnya.

.
.
.

(Gaun pengantin Qilla)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Gaun pengantin Qilla)

ASYA (ON GOING)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang