Empat

23 3 1
                                    

                               Sesepuh Singa

Sayang inget, jangan lupa kamu harus
melayani suami kamu dengan baik
karena sekarang surga kamu ada
di bawah ridho suami. Jangan panggil
lo-gue kalo kamu gamau jadi janda muda.

Iya bundaku sayang, makasih sarannya
Love you🤗


Y.

Qilla geleng geleng kepala melihat kelakuan ibunya. Setelah berpamitan dengan kedua orangtua mereka, Qilla dan Adzril pergi ke rumah Adzril yang akan ditinggali oleh mereka berdua. Awalnya Qilla tidak mau tapi atas bujukan ayahnya akhirnya dia menurut.

Qilla mematikan ponselnya dan melirik ke arah Adzril yang sedang fokus menyetir, "Emm... Qilla boleh panggil kak Adzril aja gak?"

Adzril menoleh dia tersenyum simpul "Panggil sayang aja gimana?" Qilla menatap malas Adzril, membuat Adzril tertawa melihat istrinya itu.

"Hahaha bercanda, terserah mau manggil apa senyamannya kamu aja." Tutur Adzril sambil mengacak pucuk kepala Qilla yang tertutupi oleh hijab membuat sang empu membuang pandangannya ke arah jendela mobil untuk menyembunyikan pipinya yang memerah.

Setelah pipinya kembali normal, Qilla melirik lagi ke arah Adzril " Qilla boleh nanya?"

"Boleh dong, mau nanya apa? Mau nanyain aku pengen punya anak berapa? Tujuh aja gausah banyak-banyak." Qilla kaget mendengar itu, "Hah? Gausah banyak-banyak? Tujuh?Dia pikir gue kucing?"- batinnya.

"Ih bukan itu..." Qilla menjeda perkataannya "Kak Adzril kenapa langsung nerima perjodohan ini gitu aja? Kak Adzril gak punya pacar emang?"

Adzril menoleh sebentar ke arah Qilla "Pacar? Pacaran itu hukumnya haram dalam Islam, ganjarannya orang tua kita yang akan diseret ke dalam neraka, pacaran itu gak menjamin masa depan kalo dia jodoh kita , gimana kalo pacaran lama tapi akhirnya nikah sama orang lain? Sakit hatinya dapet dosanya juga dapet, rugi kan?"

Jawaban Adzril membuat Qilla bungkam, ini yang sedang terjadi padanya sekarang. "Kalo gebetan?" Qilla bertanya lagi.

Adzril tersenyum, "Gebetan? Ada, dari dulu sampe sekarang masih dengan orang yang sama."

Qilla terkejut mendengar itu, bagaimana bisa Adzril menerima perjodohan ini sedangkan hatinya menyukai orang lain?

"Gimana bisa kak Adzril nerima perjodohan ini gitu aja kalo hati Kak Adzril suka sama perempuan lain?"

"Perempuan lain?" Adzril menjeda perkataannya "Nggak, perempuan itu adalah kamu."

Deg!

Qilla mematung, kamu? kamu katanya? maksudnya apa? Adzril menyukainya? sejak kapan? dan bagaimana? Semua pertanyaan itu muncul dipikiran Qilla begitu saja.

"Nah udah sampe." Suara Adzril membuyarkan lamunan Qilla, dia melihat keluar jendela mobil dan mendapati sebuah rumah berwarna putih abu berlantai dua ,tidak terlalu besar ,sederhana namun elegan. Dua buah pohon yang ada didepan membuat rumah itu tampak asri.

Mereka keluar dari mobil dan berjalan ke arah bagasi belakang, saat hendak mengambil kopernya Adzril menahan tangan Qilla.

"Ngapain?"

"Mau ngambil koper." Jawab Qilla dengan polosnya.

"Ck gausah, udah sana masuk aja, kopernya berat lo gaakan kuat, liat tangan lo letoy gini." Adzril mengibas ngibaskan tangan Qilla, membuat Qilla jengkel dibuatnya.

Qilla melepaskan tangannya dari genggaman Adzril "Ih apasih." Ia pergi begitu saja masuk ke dalam rumah meninggalkan Adzril yang masih menertawakan dirinya.

"Tadi aja manggilnya aku-kamu so romantis, sekarang malah ngehina sambil manggil lo-gue, tuh orang stress kali." Qilla terus mengoceh sambil melihat-lihat isi rumah, kini matanya tertuju pada kulkas pintu dua yang besar.

Qilla menganga ketika membuka dan melihat isi kulkas itu. Banyak sekali makanan disana, mulai dari buah-buahan, sayuran ,bahan masakan ,dan yang terakhir adalah favorit Qilla yaitu cemilan.

"Gimana? Lo suka?" Qilla terkejut saat Adzril sudah berada di belakangnya.

"Ih Kak Adzril ngapain sih bikin kaget aja, kayak hantu tiba-tiba nongol."

"Yee, lo nya aja yang terlalu fokus ngeliatin kulkas daritadi sampe gak nyadar gue ada disini. Jadi cemburu kan gue, kulkas diliatin terus masa suaminya nggak."

"Bodo amat." Qilla pergi begitu saja meninggalkan Adzril.

"Mau kemana?" Tanya Adzril.

"Istirahat." Jawab Qilla sambil menaiki tangga menuju kamar atas.

.
.
.
"Seger banget." Qilla mengelap wajahnya ,ia baru saja selesai mandi karena tidak tahan dengan badannya yang lengket. Setelah memakai kerudung instant Qilla membuka pintu kamar mandi dan hendak keluar.

"Allahuakbar!" Spontan Qilla mengucap ketika melihat...

.

.

.

ASYA (ON GOING)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang