47. My Promise

834 127 12
                                    


Mobil yg dikendari oleh Jungkook sampai pada tempat tujuan nya. Membuka sabuk pengaman dengan cepat dan segera bergegas keluar dari dalam mobil. Indra penglihatan nya mencoba mencari sosok dua orang sahabat baiknya, hingga penglihatan nya menangkap sosok dua orang itu yg tengah berjalan kearah nya sambil salah satu diantara mereka tengan membawa beberapa cup minuman disalah satu tangan nya.

Rose dan Lalisa sampai dihadapan Jungkook yg tengah berdiri menatap kearah mereka dengan raut wajah yg sulit diartikan. Tak lupa Rose menyodorkan salah satu minuman yg ia bawa pada pemuda dihadapan nya.

" Minum lah selagi hangat, aku tau kau pasti mengemudi bak orang gila tadi " ujar Lalisa yg memang sudah sangat tahu. Dan Rose yg mengangguk menyetujui.

Jungkook menerima cup yg Rose berikan padanya dan meminum nya, sebab ia memang merasa sedikit merasa haus.

" Jadi ada apa? " tanya Lisa yg memang tak suka basa - basi.

Selesai dengan aktivitas minum, Jungkook segera kembali menatap kedua wanita dihadapan nya dengan serius.

" Kau ingin dengar berita yg mana dulu? " tanya Jungkook kembali pada Lalisa yg tengah menatap kearah nya sambil menaiki sebelah alis seolah tak mengerti.

Jungkook menghela nafas berat sebelun kembali melanjutkan ucapan nya. " Maksud ku berita soal yg disembunyikan Jhonny atau perihal kedua pria itu? "

" Ceritakan perihal Jhonny terlebih dahulu, kau harus tau, Kook. Aku dan Lisa baru saja melihat mereka berada disini bersama keluarga ku. " jelas Rose.

Jungkook mengangguk mengerti, lalu melontar kan kalimat yg membuat kedua wanita dihadapan nya saling bertatapan.

" Yg ku tahu Jhonny berada disini bukan karna keluarga nya yg sakit. Tapi... tapi karna nenek kalian sakit keras. Kangker stadium akhir, itu lah yg aku temukan. "

Rose dan Lisa saling bertatapan, kedua nya cukup terkejut mendengar penuturan yg Jungkook jelaskan pada mereka. Apa yg Rose curigai dan ia katakan tadi pada Lalisa benar ternyata. Tapi.. Untuk apa mereka berbohong pada keduanya? Untuk apa kedua kakak mereka ikut berbohong padanya.

" Dan ini... Kebenaran yg kutemukan kali ini sungguh mengejutkan- "

" Apa? Katakan padaku " jawab cepat Lalisa.

" Kecelakaan mobil yg dialami oleh appa mu dan bibi Dara adalah ulah dari keluarga Lee Sung Gi, dan Jung Hyemi. Kedua nya bersekongkol untuk membunuh kedua orang tua kalian, dan menjatuhkan perusahaan yg nenek kalian miliki. Tapi.. Keinginan mereka ternyata meleset, eomma mu dan appa mu ternyata selamat. " ungkap nya.

Lisa yg mendengar nya mengepal kan kedua tangan dengan erat menahan marah. Begitu pula denga Rose yg sudah berkaca - kaca menahan air matanya untuk jatuh. Mereka fikir kematian Jiyong dan Dara adalah murni karna sebuah kecelakaan, tapi demi sebuah harta dan kekuasaan. Tega nya mereka merenggut nyawa orang lain.

" Aku.. Tak akan memaaf kan mereka yg sudah membuatku tak memiliki eomma!, begitu pula dengan Lisa! " lirih Rose berjanji pada dirinya sendiri, yg masih dapat didengar oleh Lisa dan juga Jungkook.

" Haruskah, aku membalas membunuh mereka!? " tekan Lalisa lirih bertanya pada diri sendiri.

Jungkook menggeleng bahwa ia tak setuju, lalu melanjutkan lagi perkataan nya. " Tak perlu, Lee Sung Gi sudah mati beberapa tahun lalu, dan Jung Hyemi.. Ia telah diceraikan oleh suami nya dan entah hilang kemana aku tak tau. "

" Sialan! Pergi kemana iblis itu! " marah Rose.

" Dan lagi.. Jung Jaehyun adalah putra kandung dari Jung Hyemi. Lalu pria bernama Lee Taeyong adalah cucu kebanggaan dari pria tua itu, Lee Sung Gi. "

Gila! Sungguh gila bukan!

" Aaggrrh!! Sialan! " marah Lisa yg sudah tak bisa dia tahan lagi, begitu pula dengan Rose yg sudah meremas cup minuman yg sudah kosong ditangan nya hingga remuk.

Rose terkekeh sinis mengingat ia dan Lisa akan dijodoh kan dengan kedua orang itu. Rasa nya ingin sekali Rose membunuh kedua pria itu, dan berteriak pada sang Nenek.

Keduanya melupakan fakta lain bahwa nenek mereka kini sedang kritis didalam sana. Rose dan Lisa benar - benar tak menyangka bahwa nenek mereka begitu tega pada nya.

Rose berbalik melangkah memasuki gedung rumah sakit dihadapan nya, amarah nya sudah tak bisa ia tahan kali ini. Rose ingin sekali berteriak dihadapan keluarga nya perihal kematian eomma nya dan juga Jiyong appa. Terutama kepada nenek nya.

Tapi.. Lalisa menarik tangan Rose hingga membuat sang empuh berhenti, kemudian Lalisa menarik Rose kedalam pelukan nya.

" Menangis lah, luapkan semua nya. Aku disini " ucap Lisa lirih tepat ditelinga Rose yg sedang ia peluk.

Bagai sebuah sihir, kini Rose menangis dalam pelukan Lisa, meluapkan segala ke kecewaan nya terhadap sang nenek. Jujur saja dibalik sifat pembangkang nya Rose dan Lisa, kedua nya memang sangat menyayangi sang nenek.

Hati mereka juga sakit kala mendengar sang nenek sakit keras. Namun.. Taukah sang nenek jika pria yg ingin ia jodohkan pada kedua cucu nya adalah orang yg membunuh eomma dan appa mereka. Belum lagi rasa kecewa nya terhadap kedua eonnie nya yg telah berbohong kepada mereka.

" Hiks.. Hikss.. Lisaa Hikss.. " tangis Rose lagi dipelukan Lisa begitu pilu.

Tak sadar air mata Lisa pun ikut jatuh, merasa kan apa yg Rose rasakan. Hati nya ikut merasa sakit, kecewa, dan marah pada kenyataan yg baru saja ia ketahui.

Jungkook yg memang berada diantara mereka menunduk'kan kepala, merasa terenyuh kala melihat dua orang yg biasanya tak pernah menangis kini tengah menangis bersama dihadapan nya. Rasa nya begitu sedih sekali.

" A--aku, hiks takut, ke--cewa hiks, marah hiks, aku benci mereka hiks hiks " ucap Rose sesegukan dipelukan Lalisa.

Lisa mengusap punggung Rose, mengangguk bahwa ia mengerti apa yg Rose rasakan. " Ya, aku tau. Saat kau sudah tenang mari kita bicarakan lagi untuk langkah selanjut nya. Walaupun harus mengorban kan nyawa dan juga mereka. " janji Lisa pada Rose.

" Walaupun hiks aku harus per--gi dari nya " balas Rose pada Lisa dan semakin mengeratkan pelukan nya pada Lisa.

" Dan janji ku, akan terus saling menjaga dan bersama. " batin kedua nya secara bersamaan pada diri sendiri.

Dengan tuhan yg sebagai saksi janji mereka serta Jungkook yg masih setia berada disana menemani kedua sahabat baik nya, yg masih saling berpelukan di dingin nya malam kota seoul.









Haii, jangan lupa Vote dan Commentyaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii, jangan lupa Vote dan Comment
yaaa.. ☺☺

Yuk! Banjirin kolom komentar nya di part ini hehee
tapi jangan lupa juga vote nya juga😁

Terimakasih ☺🥰🖤🌹

Four Rich GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang