26. The Beginning For Destruction

1.9K 241 19
                                    


Braakk

Suara pintu yg terbuka dengan tidak sabarnya menggema diruangan tersebut karna seorang gadis blonde yg terlihat begitu senang saat ini.

" Lisaaa! Coba kau lihat apa yg diriku bawa saat ini! " seru Rose pada wanita yg berada diatas kasur miliknya yg sedang asik bermain hp ditangan nya.

Sedangkan wanita yg dipanggil namanya tadi menaikan sebelah alisnya menatap tak mengerti kearah nya.

Rose menghela nafas kesal karna expresi yg diberikan oleh Lalisa kepadanya. Sungguh menyebalkan bukan!, masih dengan mempertahankan wajah kesalnya Rose melangkah menuju dimana posisi Lalisa sekarang berada tentu masih setia menatap kearah dirinya dengan expresi menyebalkan.

" Yak! Cho Lalisa, apa2an wajah bodoh mu itu? Lihat lah apa yg aku bawa sekarang dihadapan mu ini! " ucap Rose mengankat sebuah amplop coklat yg berada ditangan kanannya kemudian dilempar kearah Lalisa yg masih setia duduk diatas kasur king size nya.

Lisa refleks menangkap amplop coklat yg Rose lemparkan kearahnya tiba2 tersebut kemudian langsung membuka amplop tersebut untuk melihat apa isi nya. Dan setelah isi dari amplop tersebut keluar terlihat beberapa lembar foto yg membuat Lalisa secara refleks menatap kearah Rose yg berada dihadapan nya yg sedang bersedekap dada sambil tersenyum miring, yg tentu saja dibalas dengan senyum manis yg memiliki sebuah makna yg hanya dirinya dan Rose lah yg tau.

" Ternyata dia bisa diandalkan juga " ucap Lalisa tersenyum miring sambil melihat satu persatu lembaran foto yg berada ditangan nya saat ini.

" Yes! Dan ku pastikan appa akan murka kali ini, oh ayolah ini belum seberapa! Aku masih sangat ingin memberi pelajaran pada mereka semua. " ungkap Rose menggebu - gebu.

" Yeah! Mari kita bersenang - senang bersama Rose, dan.. Mari kita mulai dari dirinya 😏 " jawab Lalisa yg kini sudah kembali menatap kearah Rose yg masih berdiri dihadapan nya.

Rose mengangguk setuju dengan senangnya kemudian mendekat kearah Lalisa yg berada diatas kasur miliknya. Rose merebahkan tubuhnya tiduran disamping Lisa yg masih setia duduk bersila kaki disamping kiri nya yg sedang menatap dirinya.

" Kau tau Lis karna mereka appa jadi berteriak padamu dan aku sangat membenci nya " ungkap Rose yg tengah memejamkan kedua mata nya, " Tapi... Bukan kepada appa melainkan kepada ke empat bedebah sialan itu! Terutama dokter gila itu dan dosen pengganti itu! " lanjut Rose lagi yg sekarang sudah menatap kearah Lisa yg berada disamping nya yg juga sedang menatapnya.

" Dosen? Pengganti? " tanya Lisa tak mengerti.

" Ya tuhan! Kau sungguh tidak tau jika Lee Taeyong itu dosen pengganti kita menggantikan sih Kim tua bangka itu? " ucap Rose yg kini refleks duduk dari tidurnya. Sedangkan yg ditanya hanya menggeleng kan kepala nya sebagai jawaban.

" Aish! Yak! Jadi selama ini kau benar2 tidak tau siapa itu Lee Taeyong? ku fikir kau sudah tau siapa dia! " lanjut Rose.

Sedangkan yg diajak bicara hanya merotasi kan kedua bola matanya dengan sebal kemudian menatap Rose dengan sebal, " Oh! Ayolah kau tau aku Rose, kau tau bagaimana aku tak perduli pada sekitar. Dan apa tadi kau bilang dosen? Pengganti ? Bahkan Oh Sehun yg kaya sekalipun aku tak perduli! Apalagi manusia bentukan seperti itu! " jawab Lalisa yg terdengar meremehkan.

Apa yg dikatakan Lalisa memang ada benarnya anak itu benar2 tidak perduli pada apapun disekitarnya, ya walaupun kami berempat juga seperti itu tapi tidak seperti Lalisa yg sangat2 dingin dan cuek pada sekitar. Bahkan cuek nya Jennie eonnie pun kalah dengan Lalisa.

Four Rich GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang