PS-017

11.2K 1.1K 104
                                    

Halohaaaaa, 200 vote 100 komen no spam yaaaa, kalian tau? Kalau masih ada aja yang spam next/lanjut, aku gak segan buat blokir:)

.
.
.
.

Chapter penuh kejutan⚠️

Das masih mengekori kemanapun Rebecca pergi, toh wanita itu juga tak masalah. Setelah kejadian di Cafe tadi, Rebecca kembali bekerja seperti biasa.

Sampai akhirnya jam pulang kerja.

"Galang, ayo." alis Das menukik, dia memandang keduanya yang mulai berkalan beriringan.

Tak mau kalah, Das kembali mengekor. "Aku ikuut." pintanya pada Rebecca.

Wanita itu menoleh singkat, kemudiam berdehem sebagai jawaban. Mendapat respon positif membuat senyum Das mengembang.

Dia mengambil ponsel dan kunci mobilnya, lalu mengikuti langkah Rebecca. "Becca, aku mau ke rumah kamu." celetuk Das.

Rebecca mengangguk. "Silahkan." jawabnya tenang.

Lagi-lagi Das tersenyum senang, respon yang Rebecca berikan membuat Das semakin semangat untuk mendekati Rebecca.

Galang sendiri, melirik Das yang ada di kanan Rebecca. Otaknya sedang merancang ide yang mungkin bisa membantunya nanti.

Dia sedang dalam masalah, gadis yang akan menjadi calon istrinya itu menolak untuk dibatalkan. Apa yang harus Galang lakukan?.

"Galang, ada 1 hal yang harus kau tau jika sudah menjadi milikku." Galang menegang, kenapa setiap mendengar suara Rebecca dalam nada datar selalu membuatnya tegang.

"A-apa?"

"Aku benci pengkhianat, kau boleh saja jalang atau penjahat kelamin seperti Pak Das," Das melengkungkan bibirnya kebawah mendengar sindiran pedas Rebecca.

Dia memeluk lengan Rebecca dan mendusel dilehernya.

Galang sendiri, risih melihat bagaimana manjanya Das pada Rebecca. "Lalu?" tanya nya.

Mereka sampai didepan lift dan menunggu lift itu terbuka. "Namun jika kau pura-pura polos dan baik didepanku, padahal kenyataannya kau busuk seperti bunga bangkai, aku tak akan segan membuangmu dengan hina." lanjut Rebecca.

Ting.

Lift terbuka, ketiganya masuk ke dalam dengan suasana yang sedikit mencekam.

Galang menunduk, sial. Padaha dia sudah buat rencana supaya pura-pura polos dan menerima semua perlakuan Rebecca.

Tapi..sudah ketahuan duluan.

"Kau dengar?."

"Y-ya..aku dengar."

Das tak perduli, dia gak polos atau pura-pura baik. Das tau dia bejat, tapi entah kenapa 3 hari belakangan ini dia tak lagi menyentuh wanita.

Melainkan dia yang disentuh, dan itu juga hanya pada Rebecca.

Mungkin, Das sudah jatuh cinta pada wanita cantik ini. "Becca, aku mau tanya." cetusnya pelan.

Pervert Secretary. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang