Cerita 19

3 1 0
                                    

Mark berjalan menuju kelasnya, tidak sengaja ia melewati kelas milik Arumi dengan reflek lelaki itu menoleh kearah kelas Arumi dan tersenyum manis mengingat dirinya yang selalu mampir kekelas Arumi untuk mengambil bekal buatannya.

Markpun memasuki kelasnya, Jaemin dan Haechan menyambutnya dengan riang. Terhitung satu minggu sudah Mark tidak masuk sekolah.

"Wih! most wanted kita dah masuk sekolah". Ucap Haechan dengan heboh

"Ada tugas apa aja yang gue lewatin?". Tanya Mark

"Tugas gaada sih, tapi ini". Ucap Jaemin memberikan 2 buah buku paket

"Apaan?".

"Ini buku bego, lo ko gamasuk sekolah seminggu makin bego sih Mark". Kesal Jaemin

"Yeu gue juga tau ini buku anjir, maksutnya buat apaan?".

"Belajar bodoh, besok kita ujian lo mau lulus kaga sih dari sekolah?". Ucap Jaemin kesal

"Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah makanya pea orang mana ngerti,". Ucap Haechan membela Mark

Mark memutarkan bola matanya dan fokus membaca buki komiknya. 1 minggu setelah kepergian Arumi, Mark tidak benar-benar menjalani hari-harinya dengan baik. Walau sang ayah sudah mengakui kesalahannya pada Mark juga Johnny, dan mulai berbaikan dengan mereka tetap saja rasanya kosong.

"Nih, jangan baca komik mulu". Ucap seseorang menyimpan sebuah kotak sarapan didepan Mark

"Gue galaper".

"Yaudah sih terima aja". Ejek Haechan

Sara hanya tersenyum lalu kembali menuju bangkunya. Jaemin mendekati Mark, mencoba menanyakan tentang Arumi walau ada sedikit keraguan.

"Mark, kabar hmm hmm gimana?".

"Hah? Apaan sih Na?".

"Itu loh kabar si itu?".

"Yang jelas anjing!".

Jaemin berdecak, "Tolol! dasar gapeka banget, kabar Arumi gimana?".

Mark terdiam, sebenarnya ia enggan membicarakan Arumi namun ia juga tidak ingin membust Jaemin penasaran.

"Baik. Mungkin".

"Lo belum juga dikabarin?".

Mark hanya mengendikan bahunya, karna yang dibilang Jaemin itu benar. Sejak pergi, Arumi sama sekali tidak mengabarinya. Jenopun sama, dia bahkan tidak pernah membalas chat di grupnya bersama Jaemin dan Haechan.

Keluarga Arumi hilang bagai ditelan bumi, namun Mark tidak pernah absen menceritakan apa saja yang sudah ia lewatkan kepada Arumi. Walau ia sama sekali tidak membalas pesan dari Mark.

"Gausah galaulah, gue yakin Arumi ga bener-bener lupain lo". Ucap Jaemin sambil menepuk pundak Mark

"Ck! Bahkan gue gatau dia baik atau engga Na".

"Gausah terlalu dipikirin, mending lo pikirin ujian besok biar bisa duduk deket gue ya". Ucap Jaemin

"Sialan!".

12.00

"Mark, gue numpang balik sama lo ya". Ucap Sara

"Sopir lo mana?".

"Nganter papah".

"Naik ojolkan bisa".

"Gaada yang pick up Mark".

Mark berdecak, "yaudah cepet naik".

Akhirnya Sara menaiki motor Mark dan mereka berduapun meninggalkan sekolah. Dengan Mark yang terlebih dahulu mengantar Sara.

Setelah mengantar Sara, lelaki itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan membawanya kesebuah rumah. Rumah yang sudah seminggu ini kosong.

"Ngapain gue kesini bodoh!". Batin Mark

Lelaki itu membuka ruang chatnya dengan Arumi, dan menuliskan pesan yang tidak mungkin Arumi balas.

Lelaki itu membuka ruang chatnya dengan Arumi, dan menuliskan pesan yang tidak mungkin Arumi balas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia kembali memasukan ponselnya kedalam saku, dan melajukan motornya kemakam samg bunda. Entah mengapa, hatinya sedsng gundah gulana saat ini.

"Bun, apa kabar? Udah lama ya Mark gakesini hehe. Bun, Arumi pergi ninggalin Mark disini. Mark banyak salah sama Rumi bun, Mark egois karna gapernah mau terbuka sama Rumi. Sekarang Mark ditinggal hehe. Gaada lagi yang peluk Mark bun, gaada lagi yang bawelin Mark". Ucap Mark sambil tertawa hambar

"Mark cuma punya bang Jo sekarang. Bunda, boleh titip salam buat Arumi ga? Siapa tau bunda main ke mimpi Arumi".

Lelaki itu meletakkan sebuket bunga dan mulai memanjatkan doa, setelahnya pergi meninggalkan makam sang bunda.

























Jangan lupa vote dan comment, terimakasih♥️

Tentang Rasa [Mark Lee] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang