Cerita 5

9 3 0
                                    

Mark sudah duduk manis diruang tamu menunggu sang gadis selesai bersiap. Disana ada mamah Arumi yang tersenyum manis kearah Mark membuat lelaki itu menyalami tangan mamah Arumi.

"Eh Mark, udah sarapan nak?". Tanya Sari, mamah Arumi

"Udah tante".

"Beneran? Tante masak banyak hari ini, atau tante bekelin aja ya buat nanti kamu makan disekolah".

"Eh gausah tante, malah ngerepotin".

"Gapapa nak, bentar ya tante siapin dulu".

Sari pergi ke dapur, tak lama Arumi datang dengan sedikit terburu-buru karna takut Mark menunggu lama.

"Ayok".

"Bentar, nunggu nyokap lo dulu".

"Lah kenapa emang mamah?".

Sari datang dengan sebuah totebag berisikan misting yang diisi oleh sarapan pagi tadi.

"Nih, dimakan ya Mark".

Mark tersenyum, "makasih tante".

"Aku ga dibekelin?". Protes Arumi pura-pura ngambek

"Kamukan biasanya ngambil sendiri adek".

"Huh pilih kasih nih".

Mark hanya tersenyum melihat kekasihnya yang seperti anak kecil.

"Udah, makan bareng aku aja". Ucap Mark membuat Arumi terkejut

Selama berpacaran dengan Mark, gadis itu baru mendengar Mark memanggil dirinya dengan kata "aku" yang biasanya ia memanggil dirinya sendiri "gue".

"Hehe bercanda aja ko aku, yaudah mah Rumi berangkat dulu ya".

Akhirnya mereka berdua berangkat sekolah menggunakan motor. 15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai disekolah dengan Arumi yang menuruni motor besar Mark dan memberikan helm padanya.

Mark memperhatikan Arumi dengan lekat, ia baru menyadari betapa indah ciptaan Tuhan yang ia titipkan pada Mark selama setahun ini.

"Kenapa? Bedak aku ketebelan ya?". Tanya Arumi yang dibalas gelengan oleh Mark

"Lo, cantik".

Arumi terdiam.

"Gue baru sadar, pacar gue cantik banget".

"Mark! Apaan sih masih pagi".

"Gue serius, lo cantik banget".

"Udahlah, aku kekelas dulu. Nanti pulangnya kabarin aja kalo emang mau bareng".

Mark tersenyum melihat Arumi yang salah tingkah, sedangkan gadis itu sudah sedikit berlari menuju kelasnya namun ia tidak sengaja menabrak seseorang membuat Arumi terjatuh.

"Eh sorry". Ucap gadis itu membuat Arumi berdiri

"Gapapa, gue juga salah galiat-liat tadi".

"Sorry ya".

Arumi mengangguk, "gue duluan".

Arumipun meninggalkan gadis itu dan berjalan menuju kelasnya, dan langsung menemui Clara yang asik menggosipkan murid disekolah.

"Woy gibah mulu lo pagi-pagi". Ucap Arumi

"Kebetulan banget anjir". Ucap Clara heboh

"Sini lo duduk, gue punya informasi penting".

"Males, lo pasti mau gibahin oranglain".

"Bukan Arumi, sini duduk dulu makanya".

Akhirnya Arumi duduk dan mendengarkan celotehan Clara dari awal sampai akhir, namun satu fakta yang membuat dirinya terkejut.

Tentang Rasa [Mark Lee] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang