Cerita 20

8 2 1
                                    

6 tahun kemudian...

"Nih data karyawan yang lo minta".

"Sopan dikit sama atasan".

"Yaelah lebay amat, jangan lupa lo follow up ya boss. Jangan sampe lo ganggu kencan gue kali ini". Ucap Clara dengan ketus

"Gue gapernah ganggu kencan lo ya Clay".

"Apa? Gapernah? Minggu kemaren gue lagi makan bareng keluarga besar lo recokin gara-gara satu berkas keselip. Kemaren lusa, gue lagi dinner lo telfonin gara-gara flashdisk, dan baru tadi malem nih tadi malem gue lagi quality time bareng Jaemin lo telfonin terus gara-gara data karyawan yang bahkan udah gue simpen dimeja lo malah lo ilangin anjing!". Kesal Clara

Mark hanya tertawa melihat sahabatnya ini sudah emosi karna dirinya.

"Si tai malah ketawa! Dahlah gue mau balik".

"Iyah sana, salam buat Jaemin".

"Hooh, bye!".

Clara pergi meninggalkan ruangan Mark karna memang ini sudah waktunya jam pulang kantor. Sedangkan lelaki itu masih setia duduk di kursi kebanggaannya, sambil mengusap kasar wajahnya.

Ia melirik ponselnya yang sama sekali tidak ada notif apapun. Sudah 6 tahun, dan Mark masih sangat berharap Arumi menghubunginya. Kini, dirinya sudah sukses berhasil memegang perusahaan yang ayahnya besarkan dari kecil.

Setelah lulus kuliah, Rendi mendatangi kedua anaknya untuk menyerahkan perusahaan kepada kedua anaknya. Namun Johnny menolak, ia lebih suka membesarkan cafenya dibanding duduk dengan berkas yang membuat kepalanya pusing. Jadilah Mark yang menggantikan posisi Johnny saat ini.

6 tahun berlalu, banyak yang berubah dari kehidupan Mark saat ini. Walau yang tidak pernah berubah adalah perasaan Mark untuk Arumi dan dirinya yang terus menunggu kedatangan Arumi.

"Nih gue bawaan makanan". Ucap seorang gadis dengan pakaian yang rapi

"Ngapain kesini?".

"Gue tau lo belum makan Mark".

"Tapi gue galaper".

"Makan tuh gaperlu nunggu laper, buruan makan udah gitu balik. Mamah nyariin".

"Gue balik ke apart malem ini".

Gadis itu menoleh, "emang kapan lo balik kerumah? Tiap hari juga lo baliknya ke apart".

Mark terdiam masih melamun sambil menatap lurus kedepan.

"Gausah mikirin Arumi terus. Lo itu harus bisa punya kehidupan sendiri".

"Diem".

"Yeu, gue tuh ngasih tau bener sebagai sodara lo walau tiri".

"Sar, Arumi kapan balik ya anjir gue kangen".

"Tai! bulol parah lo".

"Gue serius Sara!".

"Ya mana gue tau, gue bukan emaknya".

"Anjing ah susah ngomong ama lo". Kesal Mark

Sara menyentil kening Mark, membuat lelaki itu mendengus kesal.

"Ngapain lo ngarepin yang gapasti? Tolol banget".

Sara menghembuskan nafasnya kasar.

"Kisah cinta lo ama Arumi itu gajauh beda waktu lo pacaran sama gue. Samasama ga direstuin, tapi bedanya lo bisa mutusin gue dan lupain gue gitu aja. Tapi kenapa sama Arumi gabisa?".

"Arumi itu istimewa Sar. Dia selalu punya ruang tersendiri di hati gue, walau udah 6 tahun berlalu gue yakin di pasti bakal balik kesini dan nemuin gue".

Tentang Rasa [Mark Lee] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang