Cerita 8

10 3 0
                                    

Mark dimana lo?

Warkop, napa?

Arumi nangis ini gamau berhenti

Kenapa bisa Chan?

Lo mending kesini dulu deh, gue juga udah nelfon Jeno tadi

Mark mematikan sambungan telfonnya sepihak, iapun berlari menuju sekolah. Sekolah tampak sedikit ramai karna siswa dan siswi yang sedang berhamburan pulang. Mark berlari menuju kantin dan melihat Arumi yang masih menangis sesegukan.

"Hey, kenapa?".

Arumi langsung memeluk dan menggeleng tidak menjawab.

"Arumi kenapa?". Tanya Mark dengan nada tinggi membuat Haechan dan yang lainnya terdiam

"Jawab anjing! Arumi kenapa?".

"Lo tenang dulu coba, nanti kita jelasin. Kalo emosi kasian Arumi". Ucap Jaemin mencoba menenangkan Mark

Mark mengusap lembut punggung Arumi, mencoba menenangkan gadisnya itu. Setelah dirasa tenang, Arumi melepas pelukannya dan menghapus air matanya.

"Udah tenang?". Tanya Mark yang dibalas anggukan oleh Arumi

"Mau cerita?". Tanya Mark lagi

"Tadi aku lagi nunggu kamu disini sendirian, terus kata temen sekelas kamu, kamu nunggu dideket gudang belakang yaudah aku kesana bodohnya aku ga nelfon kamu dulu. Udah sampe sana ada yang nyamperin aku, aku cuma kenal satu orang mereka udah pegang-pegang aku sambil ngegodain. Demi Tuhan Mark aku takut banget". Ucap Arumi yang berusaha menahan tangisnya

"Kamu tau siapa mereka?". Tanya Mark

"I-itu.."

"Rano, gue udah dapet bukti dari cctv belakang sekolah. Mending kita samperin dia sekarang". Ucap Jeno yang tiba-tiba datang sambil membawa bukti di flashdisknya

Mark beralih ke arah Arumi, "kamu tunggu disini ya sama Clara, aku urus dulu Rano sama yang lain".

Arumi menahan tangam Mark, "gausah Mark, aku gamau kamu kenapa-kenapa".

"Gakan, gue gakan kenapa-kenapa".

"Clay, jagain Arumi jangan kemana-kemana kalo gue sama yang lainnya belum dateng". Ucap Mark yang dibalas anggukan oleh Clara

Mark mencium kening Arumi agar gadis itu tidak khawatir, setelahnya ia pergi menemui Rano yang sedang berada ditempat tongkrongannya.

Mark melihat Rano dam teman-temannya yang sedang asik merokok juga memainkan kartu langsung melempar meja ksrtu yang sedang dimainkan Rano begitu saja. Membuat Rano berdiri dengan smirknya.

"Pahlawan kita dateng nih guys". Ejek Rano yang dibalas tawa oleh teman-temannya

"Bajingan!". Ucap Mark yang langsung memukul wajah Rano

Lelaki itu tersungkur dan menyuruh teman-temannya untuk maju menyerang Mark. Lelaki itu hanya sendiri, ia tidak ingin teman-temannya menjadi sasaran empuk Rano dam teman-temannya.

Baku hantampun tidak dapat dihindari, Mark yang sudah melumpuhkan beberapa teman Rano berdiri dengan kepalan tangan dan emosi yang memuncak. Rasa sakit yang didaptkan Mark tidak sebanding saat ia melihat Arumi menangis karna ketakutan.

Ranopun menyerang Mark terlebih dahulu, dan Mark membalasnya. Tidak ada yang berani memisahkan, walau mereka berdua sudah sama-sama babak belur.

Jeno datang dan memisahkan Mark yang sudah seperti kesetanan.

"Mark udah Mark, anak oramg mati nanti".

Mark sama sekali tidak mendengar ucapan Jeno. Sampai akhirnya Haechan dan Jaemin membantu menarik Mark, lelaki itupun melepaskan Rano yang sudah tidak sanggup berdiri.

Tentang Rasa [Mark Lee] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang