Cerita 21

4 1 0
                                    

Pagi ini Mark sengaja pergi ke cafe sang kakak, hanya sekedar untuk berbincang juga memesan kopi buatan Johnny.

"Bang, tumben jam segini udah rame".

"Eh Mark, ngapain lo kesini pagi-pagi?".

"Mau nongkrong".

"Gayaan. Gakerja lo?".

"Guekan bossnya, bebas dong mau dateng jam berapa hehe".

Johnny menggeleng, dan menyuruh Mark untuk menunggu diruangannya. Namun Mark memilih untuk diam dibangku smooking area.

"Nih, lo udah berenti ngerokok?". Tanya Johnny yang dibalas anggukan oleh Mark

"Arumi gasuka gue ngerokok lagi".

"Masih aja lo inget Arumi".

Mark kembali terdiam, sambil menatap kearah langit pagi ini.

"Lo mau sampe kapan kaya gini?".

"Bang, jangan bahas".

"Hey, you're not a child anymore. Lo harus liat ayah sama mamah yang udah makin tua, sedangkan lo masih terjebak masa lalu".

"Bang, udah berapa kali sih gue bilang. Arumi pasti balik, dia pasti ngabarin gue lagi".

"Kapan? Kapan Mark? Sampe nanti lo jadi bujang lapuk?".

"Jelek banget doa lo".

"Open your mind. She's not back again, lo harus ngerti penantian lo ini sia-sia apa engga".

Mark terdiam, sudah berapa orang yang berkata seperti ini padanya namun sama sekali tidak digubris oleh Mark. Karna ia yakin, Arumi pasti akan kembali dan akan menemuinya seperti dulu.

"Coba lo move on, dan buka hati lo buat oranglain".

"G-gue gabisa bang".

"Lo itu bukan gabisa, tapi gamau".

"Lo gakan ngerti bang. Lo gakan ngerti gimana rasanya ditinggalin sama orang yang bener-bener lo sayang".

Johnny menggeleng, "Gue cuma pengen yang terbaik buat lo, gue gamau lo terus-terusan egois kaya gini".

"Jangan nyiksa diri sendiri lagi Mark, udah cukup 6 tahun lo nunggu yang gapasti. Oke".

Johnny menepuk pundak Mark sekilas dan pergi meninggalkannya sejenak. Mark terdiam, memikirkan dirinya sendiri yang selama ini egois. Namun, kenapa keyakinannya begitu besar bahwa Arumi sama sekali tidak melupakannya begitu saja.

Bahwa Arumi pasti akan kembali padanya, suatu saat nanti.

"Ini pesanannya, selamat menikmati". Ucap seorang waiters sambil menyimpan sepiring cake dimeja Mark

Lelaki itu menoleh dan terkejut saat melihat siapa yang mengantarkan makanan padanya.

"Ngapain lo disini? Bolos kerja ya? Dih manusia tidak bersyukur, udah dapet kerjaan malah di sia-siain". Cerocos Kaisha membuat Mark mengernyit

"Lo bisa ga sih gausah bawel? Berisik".

"Gue cuma ngasih tau, lo harus banyak bersyukur sama kerjaan yang lo punya. Jangan di sia-siain, karna gabanyak orang seberuntung lo dapet kerjaan dizaman susah kaya gini". Ucap Kaisha lalu pergi meninggalkan Mark

Lelaki itu menggeleng, "dasar cewe aneh".

"Kai, gue boleh minta tolong anterin ini buat pelanggan disebrang? Dia tadi pesen tapi belom balik lagi". Ucap Bagas teman kerja Kaisha

"Ini doang?". Tanyanya yang dibalas anggukan oleh Bagas

"Yaudah sini gue anterin".

"Thanks Kai".

Tentang Rasa [Mark Lee] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang