#13 ‒ Kemarahan Alden

18.2K 757 4
                                    

Hi Peeps!!🥰 welcomeeeee!!

Kemarin aku gak update karena ada beberapa haaall, jadi aku update hari ini aja yaaa!🤗

Aku berterimakasih banget buat kalian yang masih baca Alden sampai sekarang, kalau aku minta vote + comment juga gapapa kan guys?? hehe😋 thankyooouu sooo muchhh!

Ada sedikit warning di chapter ini karena ada berbagai adegan berantem + perkataan-perkataan kasar hihi👀

Kalau ada typo, tolong tandain lewat comment yaaaa biar aku bisa langsung revisiii.

Selamat membaca!!😆

♚☠♛

"Bawa mereka semua ke markas! Gue belum selesai."

♚☠♛

Sesampainya di markas, Alden langsung membawa Aretha ke kamarnya. Gadis itu sudah terlalu lelah dengan kejadian hari ini, ia tidak merespon apapun yang Alden lakukan. 

Alden mengambil jaket hitamnya, lalu Alden mendudukan dirinya di samping Aretha, memberikannya kepada gadis itu tetapi tidak mendapatkan respon apa pun dari Aretha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alden mengambil jaket hitamnya, lalu Alden mendudukan dirinya di samping Aretha, memberikannya kepada gadis itu tetapi tidak mendapatkan respon apa pun dari Aretha. Akhirnya Alden memutuskan untuk melepas jaket kulit yang tersampir di bahu Aretha dan memasangkan jaket hitamnya ke tubuh gadis di depannya itu.

Setelahnya ia memberikan segelas air, "Minum dulu." Aretha hanya menuruti perkataan pria itu.

"Lo istirahat ya? Besok pagi gue anter balik." masih tidak ada jawaban yang keluar dari gadis itu, tatapannya kosong.

"Reth?" Alden mengguncangkan bahunya pelan, membuat Aretha mengalihkan tatapannya ke Alden.

"Tadi gue pikir, habis ini g-gue," napas gadis itu tercekat, "Me-mereka megang ba-badan gue K-Kak." Alden merasa sesak ketika melihat air mata kembali jatuh dari kedua mata cantik Aretha, dengan segera ia mengusap air mata gadis itu.

"Mereka hampir mer-," Aretha tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, isakannya dapat terdengar jelas membuat Alden langsung menarik gadis itu kembali ke pelukannya.

"Sstt, udah-udah. Lo aman sama gue." Alden mengusap rambut gadis itu pelan, memberikan rasa nyaman untuk Aretha.

Aretha memegang kaus Alden erat, menyalurkan rasa takutnya. Memikirkan berbagai hal yang bisa saja terjadi padanya. 

Alden masih mengusap punggung gadis itu, berbagai hal sudah memenuhi otaknya, membuatnya semakin mengeratkan dekapannya pada Aretha.

Alden sudah tidak mendengar isakan tangis dari gadis yang berada di pelukannya itu. Alden mencoba merenggangkan pelukannya, melihat Aretha yang ternyata sudah tertidur lelap di pelukannya.

Alden membaringkan Aretha di atas ranjangnya perlahan, tidak ingin membuat gadis itu terbangun. Lalu menyelimutinya sampai dagu, tiba-tiba perhatiannya teralihkan pada pergelangan tangan Aretha, terdapat lebam disana yang lumayan parah, rahangnya mengeras melihat kondisi gadis di hadapannya yang tidak baik-baik saja, 'Gue bersumpah gak bakal ngebiarin kejadian kayak gini nimpa lo lagi Reth.' ucap Alden dalam hati.

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang