#28 ‒ Surprise!

17.7K 947 177
                                    

Hellooo guysss!!!🤗💖
Apa kabar???
Semoga kalian baik-baik terus yaaa!

Akhirnya Alden up lagi nihhh!!!

First of all, aku mau bilang makasih bangeeett support kalian!! Aku bisa sampai di titik ini semua karena support kalian, thank you so much!!!🤍
Semoga kalian bisa terus bareng-bareng sama Alden sampai Alden tamat okaaayy???!!

Anywaaayyy, jangan lupa siapin hati dulu ya sebelum ketemu Alden dan Aretha!! hehe😋

Selamat membaca!!😆

♚☠♛

Kalau lo mau cewek lo selamat, datang ke alamat ini. Sendiri.

"BANGSAT!"

♚☠♛

Setelah membaca pesan yang masuk itu dan melihat foto gadisnya dalam keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja itu, Alden langsung mengambil kunci mobilnya dan berangkat menuju lokasi yang sudah dibagikan tadi oleh unknown number tersebut. Alden menyetir dengan kecepatan diatas rata-rata, klakson sudah ia bunyikan secara kasar, tidak memerdulikan apapun sekarang karena yang ada di pikirannya hanya keselamatan Aretha.

Pria itu tidak berhenti memikirkan siapa dalang dari kejadian ini. Sebelum berangkat tadi, ia sudah menghubungi Pakde dan Bude yang tadi masih berada di luar, membantunya mencari Aretha di sekitaran villa, untuk segera kembali ke rumah saja dengan embel-embel Aretha sudah ditemukan. Ia tidak mau melibatkan Pakde dan Bude nya disini. Ia juga tidak menceritakan mengenai pesan tersebut kepada Pakde dan Bude nya guna meminimalisir semakin besarnya permasalahan ini. Ia menuruti perintah orang yang tidak ia kenal itu untuk datang sendirian, semua demi keselamatan Aretha nya.

Membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke daerah tersebut, daerah yang sangat sepi, dan lumayan jauh dari pusat kota Bandung. Alden segera turun dari mobilnya, yang ia lihat hanya banyak gudang-gudang disana. Ia pun mulai berlari mengelilingi kawasan tersebut tetapi nomor alamat tersebut pun tidak ada. 

"RETH!" Alden mencoba berteriak memanggil Aretha, berharap gadis itu akan menjawabnya.

Tetapi tidak ada satu sahutan pun disana. 

"ARETHA?!" panggil Alden sekali lagi, tetapi masih tidak ada balasan satu pun.

"Aretha lo dimana sih?!" Alden mengusap wajahnya kasar, bingung ingin mencari Aretha kemana lagi.

Ia pun mencoba untuk menghubungi nomor yang tadi orang tersebut gunakan untuk mengirimnya pesan, tetapi hanya suara operator yang menjawabnya.

Alden sudah berjongkok, "What should I do?" tanya pria itu pada dirinya sendiri. Alden terlihat frustasi dan bingung.

Di tengah kebingungannya itu, tiba-tiba terdengar notifikasi panggilan masuk pada ponselnya. Terdapat nama Pakde Damar disana, ia pun segera mengangkatnya, "Halo Pakde."

"A-Al..." terdengar suara gemetaran Pakde di seberang sana.

"Pakde?" panggil Alden.

"Al-Alden, t-tolong!"

DEG

Ucapan Pakde membuat tubuhnya menegang, "Pakde?! Kenapa?!"

"A-Al, i-ini dirumah-," ucapan Pakde terputus-putus. Alden juga dapat mendengar teriakan-teriakan yang berasal dari Pakde dan Bude nya.

"KENAPA PAK?!" Alden yang panik segera berdiri dan langsung berlari menuju mobilnya.

"Ini dirumah, a-ada yang datang nyari kamu. Ngamuk-ngamuk A-Al! Tolongin Pakde dan Bude Al, t-tolong-," tiba-tiba panggilan dari Pakde terputus. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang