Haaaaaaii lovssss!!!🤗💖
Apa kabar semuaaaa???
Semoga kalian baik-baik terus yaaa!Akhirnya Alden up lagi guyssss!!!
Udah siap ketemu Alden, Aretha, dan para anggota Dankevoort belummmm???😋
Sedikit basa-basi, aku mau bilang makasih banyaaakk yang udah ngikutin Alden sampai sejauh iniiii, even kemarin Alden sempat ke pause karena urusan kuliahku yang super numpuk😭
Makasih banyak untuk 21K readers & 1K votes. Love u guys sooo muchhhh!!!🥰Jangan lupa siapin hati dulu ya sebelum ketemu Alden dan Aretha!!😋
Selamat membaca!!😆
―♚☠♛―
Pagi ini, Alden kembali ke rutinitasnya. Menjemput Aretha untuk berangkat ke sekolah bersama-sama.
Terhitung hari ini merupakan hari pertama gadis itu kembali ke sekolah sejak kejadian pembullyan yang menimpanya.
Itu pun harus melewati perdebatan terlebih dahulu dengan Alden karena pria itu ingin Aretha masuk sekolah hari senin saja dengan alasan karena nanggung. Si gadis keras kepala itu tidak mau dan bersikukuh untuk masuk hari ini. Tentunya berakhiran Alden yang mengalah dan menyetujuinya.
Alden bersandar pada pintu mobilnya sembari memainkan ponselnya. Tadi ia sudah memberi kabar pada Aretha bahwa ia sudah di depan rumah dan Aretha berkata sebentar lagi. Tetapi sudah 20 menit berlalu, batang hidung gadis itu pun belum kelihatan sama sekali.
Akhirnya Alden pun memutuskan untuk menelepon ponsel Aretha. Tidak membutuhkan waktu lama untuk gadis itu mengangkatnya.
'Iyaaa sebentar....'
"Kalau orang nelpon tuh halo dulu. Kebiasaan." ucap Alden diiringi dengan gelengan kepalanya, Aretha dan kebiasaannya.
'Iya-iya. Haloooo, bentar lagi gue turun.' ucapan Aretha berhasil membuat Alden tertawa.
"Yaudah. Gue tunggu di mobil."
'Okay! EHH- KAK ALDEN!'
Alden langsung menjauhkan ponselnya dari telinga ketika mendengar teriakan Aretha yang cukup kencang itu, "Jangan teriak-teriak napa Reth?! Budek gue lama-lama!" omel Alden yang hanya dijawab dengan tawa gadis itu.
"Kenapa?"
'Makan bubur yang waktu itu yuk!' ajak Aretha.
"Yaudah buruan turun, ntar kesiangan."
'Iyaaaa!'
Setelah itu panggilan mereka terputus. Alden kembali masuk ke dalam mobilnya, ingin memejamkan matanya sebentar karena semalaman pria itu tidak tidur.
Terlalu banyak hal yang berputar di kepalanya. Mengenai kasus pembullyan Aretha yang belum dapat ujungnya. Sejujurnya Alden kesal dengan tindakan sekolah yang seperti tidak ingin menyelesaikan perkara ini secepatnya. Semacam sengaja dilambat-lambatkan.
Sementara ia melihat ketiga pelaku pembullyan Aretha kembali berkeliaran bebas di area sekolah. Setelah katanya diberi skors selama 3 hari. Ya selama 3 hari saja. Itu yang membuat Alden sangat kesal dengan tindakan sekolah. Pembullyan parah seperti itu hanya diberi hukuman skors 3 hari dengan alasan bahwa memberi mereka skors pasti akan menciptakan efek jera bagi pelaku dan mereka dapat mengintropeksi kesalahan mereka. Alasan yang sangat tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN
Roman d'amourAlden Joshua Gracio. The Leader of Dankevoort ‒Geng yang dinyatakan sebagai geng paling berbahaya dan paling dihindari. Pria dengan sejuta rahasia yang sangat terkenal dengan ketampanannya, kepintarannya, kebengisannya, dan tidak pernah terkalahkan...