Haaaaaaii semuaaaa!!!🤗💖
Apa kabar???
Semoga kalian baik-baik terus yaaa!Akhirnya Alden up lagi guyssss!!!
Kangen gak????😋First of all, aku mau bilang makasih bangeeett buat 100K ini, aku benar-benar bersyukur banget kalian masih ada yang bersabar ngikutin Alden sampai sekarang, thankyou so much💕 Jujur kadang aku baca comment-comment kalian tuh ketawa sendiri karena lucu gituuu, makasih yaaa!!!🤗
Semoga kalian bisa terus bareng-bareng sama Alden sampai Alden tamat okaaayy???!!Anywaaayyy, jangan lupa siapin hati dulu ya sebelum ketemu Alden dan Aretha!! hehe😋
Selamat membaca!!😆
―♚☠♛―
Alden dan Aretha langsung berjalan memasuki rumah Aretha. Alden pun disuruh untuk duduk terlebih dahulu di ruang tamu, "Pada kemana Reth?" tanya Alden karena sejak ia masuk tadi tidak terlihat satu orang pun di rumah gadis itu.
"Archer, ya biasa lah nongkrong, Arnold lagi di kamar, Mama juga ada di kamar, bentar gue panggilin,‒" Aretha mendekatkan dirinya pada tangga rumahnya, "MAAAAA, ANAK MAMA YANG SATUNYA LAGI DATENG NIH!" tentunya yang Aretha maksud ialah Alden. Saking seringnya pria itu mengunjungi rumah Aretha, membuat kedua orang tua Aretha sudah menganggap Alden seperti anak mereka sendiri.
Alden yang mendengar panggilan Aretha untuknya pun langsung tertawa dan menggelengkan kepalanya pelan, Aretha dan tingkah lucunya yang selalu berhasil membuat Alden tertawa.
Tidak lama setelah Aretha kembali duduk di sampingnya, terdengar suara derap kaki yang berasal dari tangga. Alden segera berdiri ketika melihat Adhisti‒ Mama Aretha sudah muncul di ruang tamu, "Hai Tan." sapa Alden.
"Eh anak Gantengku dateng." ucapan Adhisti hanya dibalas dengan senyuman oleh Alden.
"Baru datang Al?" Adhisti sibuk mengikat rambutnya dan berjalan mendekati kursi yang diduduki Alden dan Aretha.
"Enggak Tan, udah daritadi. Tadi ngobrol dulu sama Aretha di mobil." jawab Alden.
"Oalah, yaudah mumpung kamu kesini, makan dulu gih. Tante tadi masak banyak banget loh, Aretha katanya gak mau makan tuh, jadi kamu aja yang habisin ya Al." Adhisti langsung berjalan menuju ruang makan, kembali menyibukkan dirinya dengan lauk pauk yang tadi ia masak. Ia berniat untuk menghangatkannya kembali.
"Ih Mamaaa!! Aku mau makan loh sekarang, kalau Kak Alden habisin nanti aku makan apa???" Aretha sudah mengerucutkan bibirnya, kesal.
"Biarin aja kamu gak usah makan sekalian. Tadi diajak makan pakai acara nolak sih." ledek Adhisti sembari memindahkan sayur-sayur yang sudah ia hangatkan itu ke piring. Alden pun ikut membantu Adhisti memindahkan piring-piring yang sudah terisi lauk pauk tersebut ke meja makan.
Alden yang mendengar percakapan antara Ibu dan Anak itu hanya tersenyum. Alden tahu jelas alasan gadisnya itu menolak untuk makan.
"Anaknya abis ngambek tuh Tan, makanya gak mau makan." adu Alden, ikut meledek gadis yang sedang duduk di sampingnya, yang sudah menatapnya tajam.
"Sudah besar kok masih ngambek-ngambek Reth, Reth." Adhisti menggelengkan kepalanya pelan mendengar ucapan Alden tadi.
"Aduin aja terus, aduin!" ucapan Aretha berhasil membuat Alden dan Adhisti tertawa. Menjahili Aretha memang sudah menjadi salah satu hobi seorang Alden Joshua Gracio.
Ketika mereka sedang berbincang, tiba-tiba Alden teringat akan jadwalnya besok dengan Aretha, ia yang ingin mengajak Aretha pergi ke Bandung.
"Tante Adhisti." panggil Alden tiba-tiba, membuat perhatian Aretha dan Adhisti teralihkan pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDEN
RomanceAlden Joshua Gracio. The Leader of Dankevoort ‒Geng yang dinyatakan sebagai geng paling berbahaya dan paling dihindari. Pria dengan sejuta rahasia yang sangat terkenal dengan ketampanannya, kepintarannya, kebengisannya, dan tidak pernah terkalahkan...