mbak crush 😈❤️
Selamat! |
mbak berhasil memenangkan hati Ham Wonjin |
jadi hari ini dapet penawaran spesial dari Wonjin.Berangkat bareng ke sekolah, 5 menit nyampe |
| g perlu, gw udh brngkt
ih sama siapa?☹️ |
Akhirnya? Ya, chat Wonjin dibiarin gitu aja. Rasanya mustahil Nayoung mau nanggepin chat yang gak terlalu penting kayak gitu.
Dengan berat hati, Wonjin menghampiri motornya, lalu berangkat ke sekolah.
Tapi dalam perjalanan, matanya tanpa sengaja menangkap sosok Nayoung yang sedang duduk di halte dengan santai memainkan ponselnya.
Dia berbelok ke dalam gang, memarkirkan motornya di sana, lalu melepas helmnya serta tak lupa juga dia mengunci stang motornya.
Setelah ia rasa aman meninggalkan motornya di sana, dia berlari keluar gang menghampiri Nayoung.
“Hai, mbak crush!”
Nayoung terkejut, reflek bergeser dari tempat duduk asalnya. “Wonjin? Nga–ngapain?” tanya gadis itu.
“Hm? Gue nunggu bus.” jawab Wonjin, lalu ikut duduk di samping Nayoung.
Nayoung mengalihkan pandangannya, malah merasa canggung dengan situasi sekarang. Apa mungkin karena kemarin dia yang sempat mencari keberadaan Wonjin? Singkatnya, dia merindukan Wonjin.
Enggak! Apaan sih, masa gue kangen? Batinnya membantah, membuat kepalanya menggeleng pelan, yang tentunya sangat menyita perhatian Wonjin yang berada disampingnya.
“Nay? Kenapa?” tanya Wonjin.
“Gue gak kangen!” bentak Nayoung tiba-tiba, membuat Wonjin terkejut. Lalu, gadis itu tampak baru menyadari dan lantas menutup mulut dengan raut wajah terkejut.
“Kangen?” tanya Wonjin kebingungan, tapi selanjutnya dia tampak menampilkan senyuman jahilnya. “Kangen gue?” goda Wonjin.
Nayoung berdecak, berusaha bersikap biasa saja. “Mimpi!” sahut gadis itu.
“Ada yang cair tapi bukan es batu.” celetuk Wonjin geli sambil menatap Nayoung yang terlihat malas menanggapinya.
“Nay—” belum sempat menyelesaikan kalimatnya, bus yang mereka tunggu sampai, membuat Nayoung langsung bergegas berdiri dan masuk lebih dulu.
•••
“Lo bilang lo gak bakal ganggu lagi!?”
“Tapi gue gak bilang kalo gue bakal nurut,” Wonjin dengan santainya menenggelamkan kedua tangannya ke dalam saku celana olahraganya.
“Bener-bener ya, lo!” kesal Nayoung lalu mendorong kasar Wonjin, membuat cowok itu mundur beberapa langkah.
“Nayoung awas!” seru Hyewon tiba-tiba, membuat Nayoung menoleh dengan raut wajah terkejut saat melihat bola basket yang melayang ke arahnya. Mata gadis itu reflek menutup, bersamaan dengan Wonjin yang menariknya ke sisi depan tubuhnya, dan memutar tubuh membelakangi membuat bola tersebut justru mengenai tengkuk belakangnya.
Wajah Wonjin sedikit bergerak ke depan yang membuat jarak keduanya semakin terkikis, tapi dia tampak tak masalah karena matanya terlihat fokus mengamati wajah Nayoung yang masih menutup mata lantaran ketakutan.
Debaran menyenangkan ini ada setiap kali berdekatan dengan Nayoung, hanya Nayoung. Wonjin, tipe orang yang membenci situasi canggung, jadi dia akan bertingkah seaneh mungkin agar tidak membuat situasi canggung.
“Kenapa lo cantik banget?” tanya Wonjin lirih, membuat Nayoung perlahan membuka matanya.
“Apa?” tanya Nayoung spontan.
Wonjin menggeleng cepat, lalu melangkah mundur guna memberi ruang di antara mereka.
Seolah tersadar dengan apa yang barusan terjadi, Wonjin merasakan nyeri di bagian tengkuk yang membuatnya sedikit meringis sambil menekan pelan tengkuknya.
“Oh? Pasti sakit, ya?” tanya Nayoung terdengar khawatir membuat Wonjin terdiam, jantungnya kembali berdetak kencang, bahkan sekarang telinganya terlihat memerah.
“Hah? Gapapa Nay, gak sakit kok, b aja.” ujarnya terdengar terburu-buru. “Gue dul–duluan.” pamitnya.
Kadang, Wonjin juga bisa salting.
•••
“Kita pacaran kok gak kayak orang pacaran sih?”
Nayoung memejamkan matanya, mencoba menahan segala emosi. “Ya udah, putus aja.” ujar Nayoung malas.
“Eh, jangan dong!” sahut Wonjin cepat.
Nayoung tak menanggapi lagi, sekarang ia hanya fokus pada permainan yang ia mainkan di ponsel miliknya. Sedangkan Wonjin, sibuk memperhatikan Nayoung yang tampak tak menganggap kehadirannya.
“Jangan liat gue kayak gitu.”
Wonjin tersenyum. “Serah gue dong.” sahutnya, lalu cowok itu terlihat diam-diam mengeluarkan ponselnya, kemudian secara diam-diam juga memfoto Nayoung yang ada di depannya.
Cowok itu tersenyum puas, lalu dia membuka Instagram, dan dengan cepat dia mengganti foto profilnya menjadi foto Nayoung.
“Nay,”
“Hm,”
Wonjin memamerkan foto profil instagramnya pada Nayoung, yang masih belum bisa lepas dari layar ponselnya. “Liat deh.”
Nayoung dengan malas menurut. Awalnya dia kira, Wonjin hanya ingin memamerkan 2k orang lebih sebagai followersnya tapi berbeda saat ia melihat foto profil cowok itu. “Sialan! Ham Wonjin, sialan!” serunya marah, dan saat itu pula Wonjin bergegas keluar dari kelas karena ia tahu, Nayoung tidak akan mau repot-repot mengejarnya sampai keluar kelas.
Bertepatan dengan kepergian Wonjin, Hyewon masuk, dia menatap Nayoung dengan tatapan kebingungan. “Kenapa, Nay?” tanyanya.
“Wonjin gila! Liat aja lo, ntar!” gerutu Nayoung sambil terus melihat ke arah pintu kelas yang tidak ada siapa-siapa di sana.
Hyewon mendengar ucapan kesal Nayoung, hanya menghela nafas karena dia sudah hapal dengan kelakuan Wonjin yang suka menggangu teman sebangkunya itu.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Wonjin | Ham Wonjin
FanficKetika seseorang yang menjadi sumber kebahagiaan mu, juga merupakan orang yang menorehkan luka pada hati mu. ___ Cravity, Ham Wonjin ft. Lightsum, Kim Nayoung. ©unayaaaa12, 2021