VI. We're Not Okay || Nous Ne Sommes Pas D'accord

349 39 6
                                    

____oOo____
GETTING CLOSER WITH YOU IN PARIS
MW

"Huff... Kita akan jalan-jalan wonwoo hyeong, aku akan buat kau tidak sedih lagi" Batin Mingyu. sementara matanya terus menatap langit-langit kamar "Siapa itu Jun? Seperti apa rupanya?"

"Hyeong.. kau sudah tidur?"

"Apa!?" Keluh Jisoo begitu saja

"Kau kenal seseorang yang bernama Jun?"

"Jun?"

"Ya.. Jun"

"Jun siapa sialan?"

"Begini.. Aku punya teman, sepertinya dia bukan anak sembarangan, dia... dia kenal Jun. Jadi Jun sepertinya bukan anak sembarangan juga. Dan teman ku itu, punya masalah dengan Jun, jadi kau kenal tidak?" Jisoo tidak merespon apapun, karena menurutnya, Mingyu sedang 'tidak sehat' "Bicara apa dia?" Lirih Jisoo "Hyeong, jangan tidur dulu"

"Hess.. besok aku ada penerbangan siang"

"Siangkan? Bukan di pagi buta"

"Aku bisa kesiangan bodoh"

"Oh-oh... Kau tau orang yang bernama soonyoung?"

"Siapa lagi itu sialan?"

"Hess mulut mu hyeong, kasar terus"

"Kau mengganggu ku tidur!" Seru Jisoo sembari menghantamkan guling pada Mingyu tanpa mengubah posisi tidurnya, yaitu membelakangi Mingyu "Kau belum tidur hyeong" Jawab Mingyu sembari melempar kembali gumpalan empuk tadi pada Jisoo "Aku berusaha tidur ini, kau bicara terus. Aku tarik persyaratan ku, mau kau!!"

"Eoh.. mian-mian" Dan keadaan pun hening. Namun tidak lama kemudian, Mingyu berucap lagi "Omma dan appa tidak pernah mengirimi ku pesan. Semarah itu kah mereka pada ku?"

"Tau diri saja kau, tidak ada orang tua yang mau melihat anaknya menikah dengan orang yang tidak jelas. Sama saja kau itu kawin lari dengan pacar mu"

"Hufff..." Mingyu pun makin resah memikirkan semua beban pernikahannya dengan Tzuyu "Apa yang kau suka dari dia eoh?" Tanya Jisoo selanjutnya "Entahlah, aku juga tidak tau. Tapi hubungan ku cukup menarik dengannya"

"Putus nyambung? Dan kau terus saja mengeluarkan uang agar dia setara dengan teman-temannya yang lain? Kau itu bodoh apa bagaimana?" Jisoo pun membuat badannya menghadap ke langit-langit dan menoleh kearah Mingyu, seolah akan mengintimidasi sang adik "Jujur, terkadang aku merasa dia dan ommanya memang hanya memanfaatkan ku, tapi entah mengapa aku ingin menjaga mereka. Tzuyu sudah tidak mempunyai appa lagi, ibunya hanya memiliki toko bunga dan kue. Dan untungnya, masih dapat membiayai kuliah dan hidup Tzuyu"

"Ohh.. kau mengadopsi mereka begitu?"

"Jangan terlalu sombong hyeong, aku juga mencintai dia"

"Kau sadar tidak? kau itu lebih banyak mengalah, bahkan aku sudah lelah mendengar semua curhatan mu selama ini. Jadi dapat disimpulkan, kalau kau sebenarnya sadar. Makanya kau curhat. Hanya saja, kau terlalu merasa bertanggung jawab atas hidup malang pacar mu itu"

"Jaga ucapan mu hyeong, dia itu calon ku. Calon istri ku"

"Puffthh... Kau merasa bangga memiliki dia, tidak? Sini aku tanya, apa selama dia menghubungi mu.. Dia cemaskan mu lelah banting tulang di sini? Apa dia menanyakan kabar mu, kau lelah atau tidak di sini? Aku rasa dia menelfon mu kalau ada tagihan baru atau menanyakan kapan kau bayar tagihan belanjaannya saja"

"Ya karena dia tidak sabar menikah dengan ku"

"Yak! kepala mu itu terlalu sering berfikir positif. Oke... Positif itu bagus, tapi negatif terkadang bisa membuat kita lebih rasional juga. Kau itu sudah terlalu masuk ke dalam perangkap Tzuyu dan ommanya" Mendengar itu, Mingyu pun terdiam. Dan tiba-tiba, Mingyu teringat wonwoo yang menanyakan lelahnya. "Hanya dia. Orang asing, yang bertanya apa aku lelah berkerja seharian. Bahkan dia tau kalau aku sedang merasakan cemas" Batin Mingyu. Dan entah mengapa, Mingyu merasakan geli seakan tersetrum setelah kembali mengingat kejadian di balkon dan bagaimana wonwoo mabuk tadi.

Getting Closer With You In Paris || MEANIE || MINWON || MW || LENGKAP || 💚💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang