ALRA 18✨

1.6K 66 0
                                    

memang tidak salah untuk berharap, tapi harus tau kapan untuk berhenti.

______________________________

Tandai Kalau Ada Typo!

Happy reading 🤓

_oOo_

Pagi hari yang cerah,dimana seorang gadis SMA sedang berhias merapihkan pakaian seragam nya. Ia tengah berkaca melihat penampilan nya apakah sudah rapih atau belum. Sudah dua puluh menit ia bercermin dan setelah rapih menurut nya ia Menggendong ranselnya dan keluar dari kamarnya. Tak lupa senyuman manisnya yang selalu ia tampilkan kepada semua orang, termasuk kelurganya sendiri. Ia menuruni tingkat dan langsung menuju mamah dan papah nya di meja makan,dan tak lupa adik dan abangnya. Kali ini dia sedang senang karena kemarin abangnya sudah menenangkan nya dan full time dengan Abang satu-satunya.

"Tumben gak bangun telat?"tanya Raisa,yang sedang mengolesi selai ke roti nya salsa.

"Bangun telat salah,sekarang bangun pagi juga salah,gimana si mah"kebiasaan mamahnya ini gak pernah hilang,pasti saja kalau mau berangkat sekolah atau pagi-pagi sudah bikin mood Clarra buruk.

"Ya kan biasanya kamu suka di bangunin sama mamah,baru saja mamah mau ke atas mau bangunin kamu,eh kamunya udah turun dan sudah rapih juga"ujar Raisa,lalu mengambil roti untuk Clarra

"Ya sudah kamu duduk sarapan dulu,hari ini kamu mau ikut sama Abang kamu atau papah?"tanya Raisa.

"Sama Abang"ujar Clarra singkat, setelah nya ia memakan roti yang di berikan oleh Raisa.

Setelah selesai sarapan,Alex dan Clarra langsung menyalami tangan mamahnya serta tangan papahnya,di lanjut oleh salsa.

"Mah pah,aku mau berangkat sama Radit saja boleh kan?"tanya salsa,saat di depan rumah.

"Emang nya Radit mau jemput kamu pakai apa?"tanya Clarra.

"Ya pakai mobil lah,tapi yang ngendarainya ada pak sopir"

"Boleh kan mah,pah.."pinta nya sambil menyatukan tangannya memohon,dan tak lupa mengeluarkan puppy eyes nya.

"Tapi kamu harus hati-hati jangan sampai yang nyetir nya si Radit"peringat Abraham kepada salsa.

"Ya enggak bakal lah pah,Radit kan masih kecil masih belum punya SIM"

"Ya sudah mah pah,Alex sama Ara berangkat ya"pamit Alex,lalu mereka berdua masuk kedalam mobil Alex.

Mobil Alex pun melaju dengan kecepatan sedang. Pasti kalian bertanya-tanya kenapa Alex gak pernah pakai motor? Apa Alex gak punya motor? Jawabannya adalah. Sebenarnya Alex punya motor,bahkan motornya sama dengan yang Alvaro punya. Kalian ingat kan Alex ini mantan ketua geng motor Graventos,masa seorang ketua gak punya motor? Gak mungkinlah kan. Tapi Abraham suka memperingati Alex untuk jangan membawa motor ketika ingin berangkat ngampus,takut anaknya akan terbawa geng-gengan seperti masa SMA nya. Dulu waktu Alex menjabat sebagai ketua geng Graventos di SMA nya,ia di ceramahi habis-habisan oleh Abraham dan sekarang ia sudah tobat dan tidak bermain balapan liar lagi. Lagi pula dia juga sibuk akhir-akhir ini,setelah ngampus bukannya istirahat tapi ia harus mengurus urusan kantor juga,apalagi papahnya sudah memberi jabatan yang lumayan tinggi kepada Alex. Karena Abraham yakin anak laki-laki nya ini bisa memegang teguh perusahaan nya nanti.

ALRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang