Tandai kalau ada typo!
Happy Reading 🤓
_oOo_
"Thanks bro. Gue harap kita tetap jadi teman" Rendra memeluk Alvaro ala laki laki.
Alvaro hanya mengangguk. Entah ini beneran atau akal busuk dari Aksa dia sudah tidak peduli lagi. Karena ia yakin Aksa akan berubah pada waktunya.
"Gue sama yang lain pulang dulu. Terima kasih sudah mau nerima perdamaian kita. Gue jadi ga punya hutang untuk Aksa" ujar Rendra lalu kakinya melangkah keluar dari ruangan tersebut.
"Yoi hati hati Ren" Teriak Kevin saat anggota Jervanos telah jauh dari sana.
Alvaro menghela nafas. Dia merasa lega karena tidak akan ada lagi pertengkaran yang terjadi jika nanti dirinya pergi keluar negeri. Semoga saja.
"Lima hari lagi ya Lo pergi?" Tanya Arga dan di angguki oleh Alvaro.
"Kok gue jadi sedih si. Entar ga ada yang mau traktir kita dong" ujar Kevin dengan wajah murungnya.
"Pikiran Lo traktir Mulu perasaan" sargah Satria.
"Bodo amat Sat. Terserah gue lah" Kevin pun tidak mau kalah.
"Udah jangan berantem. Mendingan sini kumpul ada yang mau gue omongin" lerai Elvano kepada Kevin dan Satria
Setelah merasa kumpul semua. Sekarang ini semua anggota Graventos hadir. Jadi, ruangan yang biasanya sering di pakai rapat di pindahkan karena saking banyak nya anggota Graventos, ruangan itu tidak muat untuk di masuki semua. Dan jadilah pindah di ruangan yang luasnya melebihi dua kamar.
"Untuk semuanya mohon di dengar. Ada beberapa hal yang harus gue bicarakan kepada kalian. Mohon di simak dengan baik" Elvano mengambil mikrofon lalu menyalakan nya. Agar semua yang ada di ruangan ini bisa terdengar semua.
"JADI NANTI GUE SAMA BANG AL SERAHKAN TUGAS INI KEPADA ARGA DAN KEVIN!" semua orang yang di sana tercengang mendengar nya.
Apa katanya tadi serahkan tugas? Untuk sebagian yang sudah tau pasti tidak akan heran karena mereka berdua Minggu depan akan kompak keluar negeri. Yang satu karena kuliah, yang satu karena mau bahagiaan cewe nya.
"Bentar gue ga salah dengar kan, si Kevin suruh jadi wakil sementara di Graventos?" Tanya Satria kepada Elvano.
"Iya. Gue percaya dia pasti bisa bertanggung jawab" jawab Elvano.
"Napa Lo ga suka gue jadi wakil Lo pada hah?!" Ucap Kevin nyolot
"Heran aja gitu, modelan buaya kayak Lo bisa jaga tanggung jawab juga" ledek Satria
"Ga boleh gitu, ngaca brader" kini Revan ikut menambahi.
"Hustt udah kenapa jadi pada ribut gini" akhirnya Arga menengahi perdebatannya.
Arga ini memang sering sekali jadi penengah. Entah itu antara keributan atau permasalahan yang terjadi diantara sahabatnya, karena Arga ini selain yang paling tua usianya tetapi juga pikirannya yang paling dewasa.
Sedangkan Alvaro dan Elvano hanya diam menyaksikannya. Tidak berminat memberhentikan ataupun mengurusinya karena mereka pikir pasti Arga yang bisa menyelesaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA (End)
Teen Fiction"Lo pilih Jauhin Adik gue atau Lo jadi pacar gue?" "Hah!? Jadi pacar Lo?" "Kenapa diam,hm?" "Gak ada yang lain?" "Gak" Sebelum Baca Utamakan Follow Dulu‼️ (JANGAN BACA DI AWAL DOANG,SOALNYA PERTENGAHAN BIKIN NAGIH) Maaf aja ceritanya masih ab...