Part 14.

651 116 10
                                    

Pagi ini anrez menjemput Tiara kerumahnya untuk berangkat kesekolah bersama...
"Buru"ucap anrez

"Sabar kenapa sii,aku lagi ngiket tali sepatu ini"tiara geram karna sedari tadi yang anrez ucapkan hanyalah buru.
Selesai mengikat tali sepatunya,tiara langsung naik keatas motor anrez,lalu memakai helm.

"Buru jalan!"teriak tiara ditelinga anrez
"Ckk,bacot"

"Nyinyinyi,yang bacot daritadi itu siapa si?bukannya dia?"gumam Tiara pelan,pagi yang menyebalkan bagi tiara.

15menit kemudian merekapun sampe disekolah,seperti biasa mereka berjalan menyusuri koridor sekolah dgn anrez yang terus merangkul pundak tiara.
"Kak jedaiku mana?!kakak kan janjinya hari ini kok nggk jadi lagi?dasar kang ngibul"cibir tiara

"Lupa,nanti pulang sekolah gue beliin sekalian lo ikut"ucap anrez
"Serius?berapa rius coba?"tiara memastikan

"1M"
Setelah berucap anrez tersenyum simpul.
"Masukk belajar yang bener"ucap anrez,dia mengacak rambut tiara
"Kakak juga!jangan aku doang kakak kan sering bolos mana kalo bawa buku cuma 1lagi"kata tiara

"Gue udah pinter,Lo bego"anrez menjawab dgn wajah yang masih sama,datar.
"Dihh,sejak kapan kakak nyinyir?"tiara menarik rambut anrez sekilas.

"Jangan ditarik!"
Tiara hanya tercengir tanpa dosa dan tanpa meminta maaf dia langsung masuk kedalam kelas meninggalkan anrez yang mengumpat kesall dalam hati.

Bukannya masuk kelas anrez justru berjalan keparkiran lalu pergi dgn motornya menuju markasnya.

"Si anrez mana si nying,lama bener"keluh Bagas
"Dia lagi nganterin tiara sabar kali"ucap Kevin

"Bang anrez punya pacar?"tanya Dimas
"Beuhhhh buset kaga tau lo dim?si anrez udah luluh ama sitiara,awalnya aja dia sok jual mahal ujung²nya luluh juga haha"kata Bagas,lalu tertawa garing.

"Iya yak kalo dipikir-pikir cewe aja kalah jual mahalnya sama si anrez,dulu aja bilangnya benci dan gak mau pacaran sama tiara tapi sekarang haha si anrez bertekuk lutut anjir"timpal Kevin dia tertawa sembari memukul lengan bagas

"Gue ga ikutan ya"Faldo angkat tangan
"Sok putih lo,padahal mah buteg"ledek bagas

"Astagfirullah yaallah ampunilah bagas"ucap faldo dia mengangkat kedua tangannya berdoa.

Bagas langsung meraup kasar wajah faldo,lalu menatap Faldo tajam.
Brummm...
Suara knalpot motor anrez,menghentikan aksi perdebatan politik mereka.

Anrez turun,lalu menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu dari tadi.
"Nrez gimana?aman?"tanya faldo memastikan

Anrez mengangguk.
"Do lo alasan apaan ke shakira?"tanya kevin berbisik
"Nenek gue sakit,jadi gue harus balik,hoki nggk alasan gue?padahal nenek gue udah meninggoy waktu gua SD"kata faldo

"Bngst,baek² dihantuin ama nenek lu"ucap kevin
"Aman Vin,gue udah nyekar dulu kemakan nenek gua"ujar faldo,kevin hanya geleng-geleng kepala seniat itu faldo mencari alasan?!.

"Oke,sekarang?"anrez membuka suara
"Bang kita harus cepet kesana,kalo nggk tyo bakalan dihabisin sama Dion"ucap reno,dia khawatir pada tyo yang selalu menjadi teman curhat bagi Reno.

Anrez membuka seragam sekolahnya menyisakan kaos putih.
"Oke kalian dengerin gue baik-baik"ucap anrez dgn berteriak,karna anggota geng motornya cukup banyak,bahkan saat ini hanya separuh dari anggotanya.

"Iyaa bangg"

"Kelompoknya gue bagi jadi 4,satu kelompok isi 20-25 orang,kelompok 1 gue yang pimpin,ke-2 Reno yang pimpin,ke-3 Dimas,ke-4 kevin,faldo sama bagas ikut gue yang lainnya ikut mereka"titah anrez

ANREZ ASKARAADELIO.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang