Part 48.

479 102 8
                                    

Saat teman-temannya yang lain berkumpul dikantin,Bagas justru memilih duduk menyendiri dirooftop,selalu saja kenangan manis saat bersama Fania menelusup masuk kedalam ingatannya...

"Kenapa lo ninggalin gue sih fan,gue pengen bareng sama lo lagi,gue mau nyusul lo"lirih bagas,dia berdiri tepat diujung rooftop.

"Tunggu gue Fania..."
Bagas memejamkan matanya,mungkin setelah ini dia akan mati konyol.

"Kak!!"seseorang menarik tangannya ketepi.

Seketika Bagas langsung tersadar,dia mengacak rambutnya frustasi,dia lelah hidup tapi serasa mati seperti ini.
"Kamu gak waras?mau mati konyol?ya emang aku nggk kenal kamu tapi emang kamu kira setelah kamu mati semuanya akan baik-baik aja?"

Bagas menatap gadis didepannya ini datar.
"Lo gak tau apa-apa,gausah sok nasehatin gue"sinis Bagas lalu pergi meninggalkan gadis itu.

"Aku nggk bakal nyerah..."

"Kak Bagas kemana?"tanya tiara pada anrez
Anrez menggidikkan bahunya tanda tak tahu.

"Dia nggk pernah ketawa lagi,sejak kehilangan Fania...."ucap Faldo

"Gue kangen sama Bagas yang dulu,apa-apa selalu ngakak nggak jelas,gue hampir nggk kenal sama Bagas yang sekarang"sambung Kevin

"Kalian coba lah nasehatin dia,supaya jangan terlalu berlarut-larut dalam kesedihan"ucap Shakira

"Udah shaa,dia nggk pernah ngerespon"

"Ehh gas,Lo darimana?"tanya Kevin saat melihat Bagas duduk disampingnya.

Bagas menggeleng.
"Dia mau bunuh diri"orang lain yang menjawab membuat mereka melotot.

"BUNUH DIRI?!"pekik mereka bersamaan.

"Lo tau darimana?jangan ngaco deh gak mungkin Bagas sampe segakwaras itu"ucap Gritte

"Tanya aja sama kak Bagasnya langsung"

"Gas beneran lo mau bunuh diri?!Lo gila?"tanya faldo dia menatap Bagas serius.

"Gue capek do!"
Mereka menghela nafas,ternyata ucapan Kayla benar,dia tidak berbohong.

"Lo bukan Bagas yang gue kenal"anrez membuka suara

"Lo semua gak ngerasain apa yang gue rasain"ucap Bagas

"Lo kira kita nggk ngerasa kehilangan Fania?!Lo kira kita nggk sedih,Lo kira kita seneng?!lo jangan ngerasa seakan-akan elo doang yang ngerasa kehilangan Fania!kita juga gue juga kita semua sedih gas bahkan sampe hari ini gue masih belum rela Fania pergi ninggalin kita bukan sehari duahari tapi selamanya!"teriak Shakira,emosinya terpancing.

Dia lelah melihat Bagas yang setiap harinya selalu kehilangan semangat hidup seperti ini.

"Kak,,,sabar"ucap tiara berusaha menenangkan Shakira yang sudah emosi.

"Bukan cuma elo doang yang hancur,disana ada yang lebih hancur Lo mau tau siapa?!keluarganya Fania!mama papanya,kakaknya Lo baru kenal Fania beberapa bulan aja hancurnya udah gini,gimana sama orangtuanya yang ngerawat dia dari kecil!"sambung shakira

"Gue sayang sama dia shaa..."

"Gue tau!bukan cuma elo yang sayang sama dia kita semua juga!"

"Gass,ngikhlasin bukan berarti Lo harus ngelupain fania,kita nggk pernah ngelarang lo buat mencintai fania cuma Lo harus belajar ikhlas gass meskipun sulit gue yakin Lo bisa gue yakin"ucap Faldo

"Maafin gue..."

"Lo nggk salah,gue bangga sama lo,lo hebat"anrez menepuk pundak sahabatnya

"Gue,gritte,dan tiara pun selalu coba untuk mengikhlaskan Fania kak,apalagi kita udah bareng-bareng sejak SMP dan kita harus kehilangan dia kak untuk selamanya"ucap Nadira,matanya berkaca-kaca.

ANREZ ASKARAADELIO.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang