12

2.6K 658 119
                                    

Selli POV

Semenjak kejadian hari itu, waktu aku dikeroyok musuh-musuhnya karena pulang sendirian, Jihoon jadi selalu mengantar aku pulang dan tak jarang mengekoriku ke mana-mana di sekolah. Kecuali ke kamar kecil tentunya.

Sejak mendengar pengakuan Jaemin yang ternyata menyukai Karina, terkadang aku melihat Jihoon melamun yang kuyakini tengah terpikir soal itu. Saat makan siang di kantin, dia jadi sering menyisakan makan siangnya. Padahal biasanya dia makan seperti vacuum cleaner tengah menyedot debu, sampai membuat imageku hancur.

Sementara Jaemin masih rajin menyapaku hampir setiap harinya, Jihoon juga tetap menanggapinya sesuai perintahku.

Belakangan ini, tak jarang aku melihat Jaemin berjalan bersama Karina di koridor. Tak jarang aku melihat mereka mengobrol sampai tertawa lepas. Sungguh pemandangan indah~

"Yoon Selli, lo dipanggil Pak Satpam ke pos."

Ucap salah seorang teman sekelas. Aku dan Jihoon yang memang tengah berjalan bersama menuju kantin langsung saling menatap.

"Bohong lo ya?!" tanya Jihoon curiga, takut-takut teman sekelasku itu hanya mengerjaiku.

"Serius! Ngapain juga gua bohong, gak penting banget!" sinisnya.

Aku memutar balik, berjalan menuju pos satpam dengan Jihoon di belakangku. Entah ada keperluan apa Pak Satpam memanggilku ke pos.

"Yoon Selli dari kelas 12-D?" tanya Pak Satpam saat aku sampai di pos. Aku nyaris mengangguk, hampir saja aku lupa dan untungnya menoleh menatap Jihoon yang malah berdiri diam, lupa untuk menyahut sebagai aku.

"Ah iya, Pak! Saya Yoon Selli kelas 12-D. Ada apaan, Pak?" tanya Jihoon sebagai aku.

Pak Satpam menunjuk sebuah boneka Hello Kitty berukuran besar yang terbalut plastik bening diikat pita yang ada di meja.

"Itu, ada kiriman dari anak SMA 2, namanya Changbin."

Aku melongo kaget.
Mataku membelalak dan mulutku menganga lebar. Baru kali ini aku mendapat kiriman dari seseorang. Sebuah boneka Hello Kitty favoritku, berukuran besar, dikirim langsung ke sekolah.

"Aaaaaaa lucunyaaaaa!!" Aku langsung berlari masuk ke dalam pos dan memeluk boneka Hello Kitty yang dikirim untukku.

"Sttttt!!!"

Aku baru tersadar, saat Jihoon memberi sinyal, karena aku lupa menjaga sikap. Alhasil Pak Satpam melongo kaget menatapku.

"Jihoon? Kamu kenapa?" tanya beliau keheranan setengah mati.

Kulihat Jihoon memelototiku, dengan mulut komat kamit. Aku yakin dia ingin mengomel habis-habisan, karena aku membuat imagenya hancur di depan Pak Satpam.

Betapa konyolnya, Pentolan Sekolah berlari memeluk boneka Hello Kitty sambil berteriak gemas.

"Ahahahaha ... lucu Pak, bonekanya. Mirip Bapak ...," ucapku asal bicara. Masa bodoh aku bertingkah konyol, toh saat ini aku adalah Park Jihoon.

Pak Satpam langsung memukul pantatku, maksudnya pantat Jihoon, dengan koran yang tengah dibacanya. "Sembarangan!" rutuknya.

"Hahahaha ... bercanda ya, Pak."

Pak Satpam hanya geleng-geleng kepala, sebelum beralih menatap diriku yang dikuasai Jihoon. "Selli, ayo diambil bonekanya. Kamu gak mau? Kalau gak mau kasih Jihoon aja."

"Mau lah Pak!" Jihoon berjalan mendekat ke arahku, lalu memangku boneka Hello Kitty besar pemberian Changbin. "Ngomong-ngomong, ini pengirimnya beneran Changbin anak SMA 2, Pak? Yang mukanya garang itu?" tanya Jihoon memastikan, seperti tak percaya bahwa yang mengirimiku boneka adalah musuhnya.

T E R T U K A R || Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang