27| P e n c u l i k a n

45.8K 6.7K 183
                                    

"Nyonya." Elisa menoleh saat kepala pelayan memanggilnya.

"Tuang menunggu anda di meja makan," ucap kepala pelayan tersebut.

Elisa juga tengah mencari Hades. Mereka tidur dalam satu kamar tadi malam, tapi saat Elisa bangun tadi pagi, ia tidak menemukan Hades.

"Baiklah, aku akan segera ke sana." Elisa langsung beranjak dan mempercepat langkahnya menuju ruang makan. Di sana Hades tengah menunggunya untuk sarapan pagi.

Saat Elisa baru membuka pintu ruang makan, di sana sudah ada Hades yang menatap dirinya tanpa ekspresi.

"Pagi," sapa Elisa.

Hades tidak menjawab, ia fokus memotong steak daging menggunakan pisau dengan pelan. Elisa tidak mengerti apa yang terjadi kepada Hades. Biasanya dia akan menjawab jika dirinya yang berbicara duluan.

"Jika aku akan pergi, apa kau mau ikut bersamaku?" pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan Hades itu langsung membuat Elisa terdiam. Ia mendongak dan menatap Hades.

"Memang kau akan pergi kemana?" Balas Elisa dengan rasa penasarannya.

Hades tersenyum smirk, ia menaruh pisau dan garpu yang semula tadi ia pegang.

"Kau tinggal menjawabnya sayang."

Mata Elisa melotot, sedikit terkejut saat Hades memanggilnya dengan embel-embel 'sayang'.

"Apa kau sakit?" ujar Elisa refleks saja.

"Aku menunggu jawabanmu," ucap Hades tanpa berkedip sedikitpun menatap Elisa dengan senyum misteriusnya yang terpampang jelas di wajah Hades.

"Kalo memang perlu, aku akan ikut denganmu," ucap Elisa.

Entah mengapa firasat Elisa sedikit tidak enak. Ia merasa akan terjadi sesuatu yang tidak akan menyenangkan. Dan juga Elisa merasa Hades sedikit berbeda, entah apa yang membuat Hades berbeda. Tapi Elisa merasakan jika Hades di depannya ini seperti bukan Hades.

"Baiklah, cepat habiskan sarapan mu." Hades lagi-lagi tersenyum misterius.

Tanpa peduli lagi, Elisa melanjutkan aktivitasnya memakan sarapan. Elisa juga membuang jauh-jauh pikiran anehnya. Di depannya ini sudah pasti Hades, mana mungkin ada dua Hades.

Baru beberapa potong daging yang Elisa makan, tiba-tiba Elisa merasakan pusing dan sedikit mengantuk. Ia langsung tersadar akan sesuatu.

"I-ini..." Di tengah-tengah kesadarannya yang akan habis, Elisa menatap Hades bertanya-tanya. Sedangkan Hades hanya menatap Elisa tanpa khawatir sembari tersenyum.

Seseorang yang Elisa kitya adalah Hades itu, ia beranjak dari tempat duduknya dan berdiri. Ia menarik rambutnya sendiri yang ternyata itu hanya wig. Rambut aslinya berwarna hitam.

Elisa merasa familiar. Ia seperti pernah bertemu orang ini. Saat di festival, saat Elisa bertemu Aaron juga. Ia melihat seseorang yang mirip dengan Hades. Tapi warna rambut mereka berbeda. Elisa kita ia hanya salah lihat.

"Sial!" Elisa tidak bisa menahan agar dirinya tetap sadar. Entah obat apa itu, efeknya sangat kuat. Bahkan Elisa sudah berusaha untuk melawan efek obat itu.

Entah apa yang diinginkan orang yang menyamar sebagai Hades ini. Entah dia kiriman Jerry, atau memang musuh Hades.

"Cepat bawa dia kedalam kereta kuda, sebelum Hades kembali," ucap laki-laki yang mirip dengan Hades itu. Ia memerintahkan kepada kepala pelayan.

"Baik tuan." kepala pelayan langsung melakukan tugasnya, ia menggendong Elisa yang terbaring tidak sadarkan diri.

Entah apa yang terjadi di sini. Semuanya bersekongkol. Tidak tau Hades mengetahui ini atau tidak.

I'm The Villainess ElizabethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang