"hari yang cerah lady Bathory dan juga lady Bailey," ucap Hades menyapa.
Elisa menatap Hades sinis. Tidak suka? Tentu saja Elisa tidak suka dengan kehadiran Hades yang tiba-tiba, sangat mengganggu pertemuannya dengan Rosellia.
"Ada urusan apa Archduke kemari tanpa memberikan kabar terlebih dahulu," ucap Elisa to the point.
Hades tersenyum smirk menatap Elisa. Laki-laki itu butuh waktu cukup lama untuk menjawab pertanyaan Elisa.
"Lady bisa menanyakan sendiri alasannya kepada pelayan lady ini." Hades melirik Caroline yang berdiri di sebelah Elisa dengan kepala menunduk.
Elisa sendiri bingung. Ada hubungan apa kedatangan Hades kemari dengan Caroline. Sedangkan Caroline sedari tadi terlihat gugup dan ketakutan.
"Caroline."
"I-iya nona?"
"Jadi kenapa Archduke bisa sampai datang kemari?" tanya Elisa.
"I--itu nona...a-anu..i-itu, anu nona..." Karena kesal dan tidak sabaran, Elisa langsung memotong ucapan Caroline.
"Sudahlah kau diam saja Caroline," ucap Elisa sembari memijat pelipis kepalanya, pusing melihat pelayannya Caroline itu.
"Jika lady mengijinkan, biarkan saya yang menjelaskannya," cetus Hades dengan senyum yang ditampilkan seperti tanpa dosa.
"Fuck! Lo kalo mau jelasin, dari tadi kek sialan! Pake acara nanya-nanya Caroline lagi!" Dalam hatinya Elisa menggerutu kesal.
Melihat raut wajah Elisa, membuat Hades merasa senang. Laki-laki itu seperti sengaja membuat Elisa kesal.
"Saya melihat di pasar pelayan anda menjual pakaian yang saya berikan untuk lady," ujar Hades.
Caroline yang masih berada di sana hanya bisa menundukkan kepalanya dan memejamkan mata, berharap dirinya tidak akan diberi hukuman.
Dan yang dikatakan oleh Hades itu benar adanya. Tadi, Hades dan juga Lancer tengah dalam perjalanan menuju istana karena ada urusan yang harus Hades selesaikan. Lalu tanpa sengaja Lancer melihat Caroline. Lancer bisa mengenali Caroline sebagai pelayan Elisa meskipun hanya pernah bertemu sekali. Lancer melihat Caroline tengah menjual setumpuk gaun di salah satu tokoh. Waktu itu Lancer masih mengingat detail lengkap baju yang dikirim Hades untuk Elisa, maka dari itu Lancer segera membawa Caroline secara paksa bersama gaun-gaun itu kepada Hades.
Caroline tidak pernah menyangka rencananya akan berakhir seperti ini. Hilang sudah mimpinya memiliki banyak koin emas.
"What?!"
Terkejut? Tentunya Elisa terkejut. Elisa tidak menyangka bahwa Caroline sampai menjual baju-baju pemberian Hades itu. Tapi lumayan, rencana Caroline sangat menguntungkan hanya saja kurang persiapan.
Elisa menghela nafas panjang setelah mendengar penjelasan dari Hades. "Caroline..." panggil Elisa.
"I-iya nona?" Masih dengan kepala tertunduk dan ketakutan, Caroline mencoba untuk tetap tenang.
"Apa yang dikatakan baru saja oleh Archduke itu benar?"
"I--itu be-benar nona." Elisa kembali menghela nafas mendengar jawaban Caroline.
"Tolong maafkan saya nona, tolong maafkan saya! Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi! Saya janji nona!" Caroline langsung bersujud sembari memegangi kaki Elisa memohon ampun.
"Kau terlalu bodoh untuk menjadi pelayan ku Caroline. Harusnya kau lakukan tanpa ketahuan sama sekali."
Hah?
Semua orang sedikit terkejut setelah mendengar penuturan Elisa, yang awalnya terlihat marah dan ingin menghukum Caroline, malah berbalik mendukung apa yang dilakukan Caroline.
"Maksud nona?" tanya Caroline yang masih belum bisa mengerti.
"Lady--" Lancer berniat membuka suara namun Hades langsung menghentikannya.
"Ayo berdirilah Caroline." Elisa menunduk membantu Caroline untuk berdiri.
"Aku tidak marah karena kau menjual semua gaun itu, tapi aku marah karena kau gagal melakukannya Caroline," jelas Elisa dengan raut wajah kecewa yang seolah ia buat-buat.
"Harusnya kau lakukan dengan lebih hati-hati Caroline. tapi tidak apa, aku menghargai perjuanganmu," sambung Elisa kali ini dengan tersenyum mengembang di wajahnya.
Semua orang yang di sana dibuat bingung dengan perkataan Elisa. Harusnya Elisa menghukum Caroline, tapi ini malah mendukungnya.
"Apakah nona tidak marah kepada saya?" tanya Caroline dengan hati-hati saat berbicara.
Elisa menggeleng. "Tidak. Aku sama sekali tidak marah kepadamu."
"Dan..." Elisa menjeda kalimatnya dan melirik Hades.
"Jika Archduke sudah tidak ada urusan lagi, mohon untuk Archduke segera pergi dari sini," ucap Elisa sembari berusaha tersenyum dan bersikap baik kepada Hades.
"LADY!"
"Apakah lady mengusir yang mulia?!"
Kini giliran Lancer yang bicara. Ia marah saat mendengar perkataan Elisa yang seolah-olah mengusir Hades.
"Anda terlalu berlebihan tuan Lancer, saya mencoba bersikap baik kepada Archduke agar segera pergi. Saya sendiri sedang memiliki tamu di sini."
Elisa melirik Rosellia yang masih duduk di kursinya. Gadis itu sedari tadi hanya diam menyimak.
"Tapi pelayan lady itu membuat kesalahan! apa lady tidak akan menghu---" sebelum Lancer melanjutkan perkataannya, lagi-lagi Hades menghentikannya. Hades memberikan tatapan tajam kepada Lancer.
"Untuk itu...semua gaun itu sudah menjadi milik saya, karena telah diberikan kepada saya, jadi sudah menjadi hak saya untuk membuang, menjual, atau membiarkan gaun-gaun itu tetap ada," jelas Elisa.
Elisa berharap semoga saja Hades bisa mengerti dan segera pergi. Elisa melirik Hades yang hanya diam berdiri dengan ekspresi datar.
"Maaf telah mengganggu waktu lady, saya pamit untuk pulang," ucap Hades berpamitan.
"Tapi Had---" Hades segera memberikan tatapan tajam kepada Lancer agar tidak melawan.
"Sebelum itu..."
"Lain kali saya akan mengirimkan lebih banyak gaun dan aksesoris juga untuk lady Bathory. Dan di pertemuan selanjutnya, saya ingin melihat lady memakai gaun pemberian dari saya," ucap Hades sembari kembali menunjukkan senyum smirknya.
Sedangkan Elisa sendiri tengah menatap Hades dengan kesal. Tatapan matanya menunjukkan ketidaksukaan Elisa kepada Hades secara terang-terangan.
Dan akhirnya Hades dan Lancer pergi dari sana. Itu sangat melegakan bagi Elisa, akhirnya ia bisa kembali melanjutkan percakapannya dengan Rosellia yang tertunda tadi.
"Maafkan aku Roselli---"
"Kau terlihat akrab dengan Archduke, Elizabeth," ucap Rosellia memotong.
Hah?
Sebelah alis Elisa naik. Ia masih mencerna baik-baik kata 'akrab' tadi.
"Kau bercanda Rosellia. Bagaimana bisa kau bilang aku dan dia akrab," ujar Elisa sembari tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess Elizabeth
Fantasi[SEGERA TERBIT] Sejarah mencatat Elizabeth Bathory adalah penjahat, dan sikopat wanita terkejam di dunia pada jamannya. Siapa yang tau bahwa Elizabeth Bathory hanya seorang anak lugu yang mengharap kasih sayang sang ayah dan hanya ingin di akui. Tap...