22| R o s e l l i a

45.1K 6.7K 68
                                    

Elisa sampai di kediaman Bailey. Ia berhenti sedikit jauh dari sana, dan memarkirkan kudanya. Elisa mencoba melihat keadaan sekitar apakah aman atau tidak. Karena Elisa tidak bisa mengambil resiko, takut jika akan membahayakan Rosellia.

Elisa berjalan mengendap-endap untuk masuk ke wilayah kediaman Bailey.

"Kenapa mereka menempatkan banyak penjaga di luar? Seperti mereka melarang siapapun untuk masuk."

Ini aneh pikir Elisa.

Ini akan sulit untuk bisa masuk kedalam rumah Bailey tanpa ketahuan. Semoga saja Elisa bisa.

Elisa membuat kudanya bersuara kencang, ia sengaja melakukannya untuk mengalihkan perhatian para penjaga yang berjaga di pintu.

"Yes!" Rencana Elisa berhasil. Para penjaga itu bisa dengan mudah di kelabui.

Elisa langsung berlari secepatnya kedalam kastil Bailey. Saat Elisa masuk, Elisa tidak melihat para pelayan. Di dalam kastil keluarga Bailey sangat sepi, seperti tidak ada penghuni.

"Kemana mereka semua pergi? Dan di mana Rosellia?" Elisa harus mencari satu-satu di setiap ruangan yang ada. Ini pasti akan memakan banyak waktu, ia takut akan terlambat menyelamatkan Rosellia.

"Uhnmmnnmmnnmm!" Elisa berusaha memberontak saat tiba-tiba dari belakang seseorang membungkam mulutnya dengan sapu tangan.

Elisa berusaha melepaskan diri, tapi nihil usahanya sia-sia saja.

"Sial! obat bius!"

Sapu tangan yang digunakan untuk membungkam mulut Elisa, telah diberi obat bius. Elisa tidak tau di jaman ini sudah ada obat bius, pengetahuannya sangat minim. Sekarang dirinya merasa mengantuk.

Dan di tempat lain Hades tengah dalam perjalanan menjemput Elisa, bersama dengan Lancer. Hades tidak tau hubungan antara Elisa dan juga Rosellia, tapi satu hal yang Hades tau, Duke Bailey dan putranya tengah merencanakan sesuatu hari ini.

Ini pasti berhubungan dengan Rosellia.

"Kenapa kau begitu tegang Hades?!" Itu Lancer yang berusaha bicara dengan Hades, ia berusaha menyamai kecepatan kuda Hades.

Hades fokus menatap depan, ia tak menggubris pertanyaan Lancer. Tidak ada waktu baginya untuk bicara sekarang.

.....

"Eunghhh." Elisa baru saja membuka mata. Saat ia lihat ini adalah tempat yang gelap dan dingin, seperti penjara.

"GUE DIMANA WOI?! LEPASIN GUE!" Elisa merasa kesal, sampai-sampai ia kembali menggunakan bahasa asalnya saat sadar kedua tangan dan kakinya di ikat.

"Elisa..." panggil seseorang.

Elisa langsung menoleh dan mendapati Rosellia.

"Rosellia."

Karena terbawa emosi, Elisa tidak tau jika ada Rosellia juga di sini.

Sedangkan Rosellia menatap Elisa dengan raut wajah terkejut.

"Dari mana kau belajar bahasa itu?" tanya Rosellia.

Elisa tersentak, ia terkejut saat Rosellia menanyakan hal itu. Elisa meruntukki dirinya sendiri, sangat bodoh.

"Ba-bahasa apa yang kau mak-sud Rosellia?" Elisa berusaha mengelak sambil terkekeh kecil menutupi ketakutannya.

"Tadi saat kau berteriak," ucap Rosellia.

Rosellia merasa dirinya tadi tidak salah dengar. Ia jelas mendengar Elizabeth bicara menggunakan bahasa moderen. Tentunya itu bahasa yang harusnya hanya Rosellia ketahui, apakah Elizabeth juga seseorang seperti dirinya?

I'm The Villainess ElizabethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang