12| S e t u j u

63.1K 8.9K 36
                                    

"BERANINYA KAMU MENOLAK ROSELLIA!"

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang di pipi Rosellia. Tentu orang yang sedang marah-marah sedari tadi itu adalah ayahnya, Duke Bailey.

"APA KAMU INGIN MEMPERMALUKAN AYAHMU INI HAH!?"

"KAISAR SENDIRI MEMBATALKAN PERNIKAHANNYA DENGANMU! ITU SANGAT MEMALUKAN! AIB UNTUK KELUARGA KITA!"

"DAN SEKARANG KAMU MENOLAK UNTUK MENIKAH DENGAN ARCHDUKE?!"

"Maaf ayah. Tapi saya tidak ingin menikah."

"Huh?!" Duke Bailey terkejut dan api amarahnya mulai tersulut kembali setelah mendengar jawaban Rosellia.

"Sejak kapan kamu berani membangkang Rosellia?!" tekan Duke sembari menatap tajam Rosellia.

"Ayah."

Duke menoleh saat seseorang memanggilnya.

"Tolong biarkan saja kakak."

Itu adik Rosellia. Astor, calon penerus keluarga Bailey. Yang akan menjadi Duke di masa depan nanti.

"Ayah tau sendiri, berita pernikahan Archduke dan lady Bathory sudah tersebar. Mengapa anda begitu ingin menikahkan saya dengan Archduke?" ucap Rosellia.

Meskipun setelah ditampar begitu keras, Rosellia tidak akan takut dengan Duke di depannya ini. Ia tidak seperti Rosellia yang asli, yang menurut saja. Pantas Rosellia tumbuh menjadi orang yang jahat, ternyata didikan dari ayahnya ini yang keras padanya.

"Itu hanya sekedar rumor belaka," ucap Duke Bailey.

"Rosellia..." Duke berjalan mendekati Rosellia, ia memegang kedua bahu Rosellia.

"Jika kamu menikah dengan Archduke, kamu masih memiliki kesempatan untuk menjadi ratu di negeri ini."

"Ayah tau, Archduke tengah berencana menggulingkan adiknya itu dari tahta," lanjut Duke.

"Kamu bisa hidup mewah dengan menjadi ratu." Keserakahan Duke ini sangat Rosellia benci. Ia bahkan memanfaatkan anak perempuannya demi kepentingannya sendiri.

Egois untuk menjadi seorang ayah.

Rosellia mengerti jika Duke hanya memanfaatkan Rosellia. Bahkan dulu saat Rosellia dihukum mati, Duke sendiri tidak mau membantu Rosellia. Ia bahkan menyuruh Jerry untuk memberikan hukuman yang lebih berat kepada Rosellia.

Sungguh ayah yang biadap. Bahkan dia tidak pantas disebut sebagai seorang ayah.

Apalagi adik laki-lakinya itu. Dia sama seperti Duke Bailey. Hanya memikirkan kenyamanan dan kemewahan. Dulu Rosellia sampai mengemis kepada Astor agar membantunya, tapi bukannya dibantu dia malah menyerahkan kakaknya itu kepada Jerry.

Keluarga macam apa ini.

Rosellia memejamkan matanya, ia menarik nafas dalam-dalam.

"Ayah..."

"Saya ingin menjadi penerus selanjutnya, karena saya adalah anak pertama di keluarga ini," ucap Rosellia dengan tegas.

Astor dan Duke terkejut mendengar perkataan Rosellia baru saja. Keduanya menatap Rosellia tidak percaya.

"APA KAU SUDAH KEHILANGAN AKAL SEHATMU!" Duke mendorong Rosellia.

"ka-kakak. Kakak tau sendiri seorang wanita tidak bisa menjadi kepala keluarga," ucap Astor.

Iya, Rosellia sudah mengetahuinya. Di jaman ini seorang wanita tidak bisa menjadi seorang kepala keluarga atau penerus keluarga. Mereka hanya bisa menjadi seorang bangsawan sejati jika menikah dengan bangsawan lain. Bahkan sekolah di jaman ini untuk wanita dibatasi. Hanya seorang bangsawan saja yang bisa mendapatkan pendidikan.

Itu sangat menyebalkan.

Sistem pemerintahan negara ini sangat kuno. Padahal pendidikan itu sangatlah penting.

.....

Setelah kejadian tadi pagi. Para pelayan kini sedang sibuk menggosipkan tentang Rosellia. Semua pelayan di kediaman Duke Bailey mengetahui tentang pertengkaran hebat Duke dan putrinya itu.

Rosellia tengah di kamarnya memikirkan tentang kejadian tadi pagi.

Rosellia tengah di kamarnya memikirkan tentang kejadian tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosellia tau pasti Duke akan menolak. Tapi ini adalah satu-satunya cara hidup tenang tanpa mati dengan kemewahan yang masih bisa ia rasakan. Adalah menjadi kepala keluarga. Dengan menjadi kepala keluarga, dia juga bisa melakukan apa saja tanpa harus dikekang.

"Permisi nona, ini tehnya." Seorang pelayan wanita datang dengan membawa teh.

"Taruh saja di meja."

"Namamu Lia bukan?" tanya Rosellia mencoba memastikan. Ia sedikit lupa dengan nama para pelayan yang melayaninya di sini.

Pelayan wanita itu mengangguk.

"Ah iya nona."

Tiba-tiba saja mata Rosellia berkaca-kaca, jadi membuat pelayan itu ketakutan. Ia pikir dirinya membuat kesalahan.

"Nona!"

"Maafkan saya! Jika saya membuat kesalahan!" pelayan itu langsung bersujud.

Rosellia menggeleng pelan, ia juga sedikit terkejut dengan reaksi pelayannya itu.

"Ah tidak bukan begitu, berdirilah." Setelah diminta oleh Rosellia, pelayan itu batu berani berdiri.

"Tapi kenapa nona menangis?" tanyanya.

"Bukan apa-apa. Aku hanya mengingat sesuatu saat mendengar namamu," ujar Rosellia sembari tersenyum lembut.

Pelayan bernama Lia itu hanya memasang wajah bingung menatap Rosellia.

Rosellia sudah memikirkannya baik-baik. Dan mungkin keputusan yang akan ia ambil ini adalah yang terbaik. Dan semoga saja dia tidak berakhir dengan kematian.

"Bisakah kau siapkan kereta kuda untukku? Aku ingin pergi ke kediaman Bathory." Rosellia tersenyum.

I'm The Villainess ElizabethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang