"Mengapa ayah tidak pergi ke pesta?" tanya Angelina menatap sang ayah yang tengah duduk di ruang tamu. Ia heran Mengapa sang ayah tidak pergi ke pesta perayaan Hades.
"Tidak. Saya takut meninggalkan kamu sendirian," jawab Harbert tersenyum menatap Angelina.
Angelina mengangguk mengerti. Meskipun ayahnya sedikit kaku, tapi Angelina tau bahwa Harbert menyayangi kedua putrinya. Ia tidak pernah membeda-bedakan antara keduanya. Hanya perasaan Angelina saja yang merasa Harbert pilih kasih dan lebih menyayangi Elizabeth.
"Saya senang kamu tidak memilih jalan yang salah," ujar Harbert tiba-tiba sembari tersenyum tipis.
"Jika aku memilih jalan yang salah, mungkin aku akan berakhir seperti ibu ayah." Angelina tersenyum pahit mengatakan itu.
Sedangkan Harbert langsung diam. Ia menoleh dan menatap Angelina dengan hangat. Lalu tangannya tergerak dan mengelus lembut kepala Angelina.
"Terima kasih."
"Untuk apa ayah?" tanya Angelina bingung dengan ungkapan terima kasih dari ayahnya itu.
"Karena telah menjadi anak saya." Harbert tersenyum lembut. Sedangkan Angelina menunjukkan ekspresi terkejut sekaligus terharu.
Melihat semua kejadian-kejadian tidak terduga selama ini, membuat Harbert mengingat akan masa lalu. Di mana rasa bersalahnya pada sang istri, tepatnya istri pertamanya masih terus membekas di hati Harbert.
"Baiklah, kamu pergilah tidur ini sudah malam," ucap Harbert lalu pergi dari ruang tamu meninggalkan Angelina.
"Baik ayah."
....
"Anda belum tidur?" Itu Garner yang tanpa sengaja melihat Harbert masih terjaga dan berada di balkon.
"Aku tidak bisa tidur," jawab Harbert sembari menatap arah luar dari balkon.
"Jika begitu biar saya temani anda bergadang."
"Garner..." panggil Harbert.
"Iya tuan?"
"Menurutmu apa aku ini ayah yang buruk?" Harbert kini beralih menatap Garner yang berada di samping kirinya.
Mendengar pertanyaan itu dari Harbert, membuat Garner menghela nafas pelan.
"Menurut saya iya."
Jawaban dari Garner itu sedikit membuat Harbert terkejut. Tapi setelahnya ia terkekeh pelan. "Selain ayah yang buruk, aku adalah suami yang buruk juga." Harbert tersenyum pahit saat mengatakannya.
"Itu salah anda sendiri," sahut Garner tanpa rasa takut.
"Mengapa begitu?"
"Anda tidak tegas dalam menangani kedua putri anda, sekaligus anda terlalu kaku. Dan anda juga tidak bisa jujur pada duchess dulu, anda plin plan, dan tidak memiliki nyali besar untuk mengatakan yang sesungguhnya pada duchess." Garner mengatakan panjang lebar tanpa ada rasa takut. Tetapi yang dikatakan laki-laki itu memang benar adanya.
"Iya." Ekspresi Harbert tiba-tiba saja berubah. Pria dua orang anak itu langsung menunduk sedih.
"Bahkan sampai Lucy tiada, aku membiarkan dia pergi begitu saja tanpa aku katakan yang sesungguhnya," sambung Harbert.
"Anda tidak perlu menyesalinya, anda sendiri yang mengambil keputusan itu," ujar Garner.
"Tapi tetap saja, amu tidak bisa tidak menyesalinya," ucap Harbert.
Seandainya saja dia dulu bisa lebih tegas dan lebih berani, mungkin semuanya tidak akan berakhir seperti itu.
Flashback on.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess Elizabeth
Fantastik[SEGERA TERBIT] Sejarah mencatat Elizabeth Bathory adalah penjahat, dan sikopat wanita terkejam di dunia pada jamannya. Siapa yang tau bahwa Elizabeth Bathory hanya seorang anak lugu yang mengharap kasih sayang sang ayah dan hanya ingin di akui. Tap...