21. Jealous

4K 178 6
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

04.50 am

Serena mengerjap kan matanya berkali-kali menyesuaikan cahaya. Dia menoleh ke sampingnya melihat Reygan yang masih tertidur pulas dan masih memeluk nya.

Seulas senyum tipis terbit di bibir nya. Dia pun mencoba melepas tangan kekar Rey yang melingkari perutnya.

Tapi, nihil. Reygan malah semakin mempererat pelukannya seolah-olah dia tak ingin Serena kemana-mana.

Serena pun menghembuskan nafasnya "Rey, bangun dulu, udah pagi" Ujar Serena lembut.

Terasa Hembusan nafas di ceruk lehernya Serena.

Cup

Rey mengecup leher Serena dengan singkat. Sontak membuat gadis itu melotot atas tindakan nya.

"R-rey lo ngapain?" Tanya serena yang dibalas gelengan oleh cowok itu

"Engga." Jawabnya dengan suara serak dan berat khas bangun tidur. Membuat Serena merinding sendiri.

"Yaudah bangun sholat dulu."

"Hmm." Reygan hanya membalas dengan gumaman.

"Lepasih dong! Gue engap tau gak?" Kesal Serena.

"Hmm." Lagi lagi dia hanya membalas dengan gumaman dan masih menutup matanya.

Serena melepas paksa tangannya yang melingkar di perutnya membuat reygan berdecak sebal.

"Wudhu dulu sana." Titah Serena.

"Lima menit lagi." Jawabnya seraya mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.

"Se-ka-rang!" Tekan Serena sambil bersidekap dada.

Reygan bangkit dari tidurnya lalu menyentil bibir serena gemas.

"Ck, iya iyaa bawel lo." Ujarnya lalu berjalan ke kamar mandi dengan langkah besarnya.

Berbeda dengan Serena yang mengelus bibir nya. Sebenarnya tidak sakit, tapi waktu cowok itu menyebutkan dirinya 'bawel' dia kok salting gini sih, arghh!!

Setelah Reygan ber-wudhu, Serena pun melakukan hal yang sama. Serena sudah siap dengan mukena nya, Reygan pun memakai kopiah hitam nya. Kenapa sangat tampan di mata Serena? Begitupun dengan Reygan yang melihat Serena memakai mukena membuatnya berkali-kali lipat lebih cantik dari biasanya.

"Gue imamin." Ujar Reygan.

"H-hah?" Beo Serena.

"Gue imamin." Ulang nya.

"Engga sendiri-sendiri?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Serena.

Reygan medecak sebal "udah ada gue kenapa harus sendiri-sendiri?" Jawabnya.

"Udah ah, cepetan." Kata Reygan.

"O-oke." Setuju Serena.

Serena pun merapikan sedikit mukena nya begitupun dengan Reygan yang merapikan sejadah nya.

Serena Reygan's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang