26. Barond

2.7K 153 10
                                    

HAIIII, ADA YANG KANGEN AKU GA? HAHAHA

HAIIII, ADA YANG KANGEN AKU GA? HAHAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Setelah mendengar cerita dari Reygan, mereka semua mengepalkan tangannya emosi. Ternyata orang yang menghadang Rey tadi malam adalah musuh mereka sendiri.

"Bangsat!" Umpat Vanno dengan tangan yang terkepal erat.

Reygan menaikkan salah satu sudut bibirnya. "Mereka udah mulai cari perkara lagi sama kita, " Ujarnya.

"Sialan, belum kapok juga mereka. Huh?" Sahut Brian.

"Tadi malem, berapa orang yang cegat lu Rey?" Tanya Alvin.

Reygan menyenderkan punggungnya, "lima. mereka pake masker, gua sempet berhasil buka salah satu maskernya, dan ternyata itu anggota Barond."

"Gua di keroyok, untungnya gua berhasil kabur. Walaupun gua lemes banget waktu itu." Jelas Reygan mengingat kejadian malam itu.

Semuanya menganggukan kepala nya mengerti. entah bagaimana nanti mereka akan memberikan pelajaran pada gang sebelah karna terlebih dahulu mengusik pemimpin mereka.

Flashback malam itu.

Jam 11 malam, Reygan baru keluar dari markas, bersiap untuk pulang. Ia juga tidak tega meninggalkan Serena sampai larut malam.

Ditengah perjalanan, jalanan sudah mulai sepi.
Reygan tidak melewati jalan utama, melainkan melewati jalan yang menurutnya lebih dekat dengan komplek rumahnya. Tapi memang jalanan ini sudah sepi jika sudah jam 10 keatas.

Reygan tidak memperdulikan itu, ia sudah sering melewati jalanan sepi dan gelap seperti ini. Hingga terdengar suara deruman motor lainnya di belakang Reygan. Membuat perasan pria itu sedikit tidak enak.

Rey masih berusaha positif thinking, mungkin orang yang kebetulan lewat sini juga. Pikirnya.
Tapi ternyata suara deruman motor makin banyak. Bukan hanya satu.

Tak sadar, ada dua motor besar menghadang Rey. Kaget, tentu saja. Dia pun menghentikan motornya secara mendadak. Lalu melihat ke sekitar. Lima motor besar yang sekarang ada di depan dan belakang Reygan.

Ia di hadang.

Tapi siapa mereka?

Orang-orang itu membuka helm nya, tapi tidak dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Reygan, mau tidak mau dia turun dari motornya. Dan melepas helm nya. Menatap tajam satu persatu orang orang itu.

"Siapa kalian?" Suara berat dan dingin khas dari Reygan.

Tidak ada yang menjawab.

Tanpa aba aba, ke-lima orang tersebut langsung maju menyerang Reygan. Rey pun sedikit tidak yakin kalau dia bisa bertahan.

Serena Reygan's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang