29. DEXTER x BAROND

1.9K 74 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"Jadi gimana nih Rey?" Ujar Renno yang ikut membaca secarik kertas tersebut.

"KITA DATANGIN AJA LAH MARKAS NYA!" Pekik Ucup.

Reygan menggeleng, "Jangan."

"Kita jangan langsung serang mereka duluan. Karna mereka sengaja mancing kita pake kertas ini, supaya kita dateng kesana."

"Dan kalo kita ga serang duluan, bisa aja mereka kesini Rey." Sahut Renno.

Reygan mengangguk, "Justru itu, kita tunggu mereka dateng kesini, karna gue yakin. Pasti mereka kesini."

"Yaudah kalo gitu, gue kumpulin yang lainnya buat kumpul di markas." Kata Ucup yang diangguki semunya.

"Dan kalian semua, jaga di depan gerbang markas. jangan biarin salah satu dari mereka masuk kesini." Titah Renno menunjuk beberapa anggota disana.

Tak ingin membantah kepada anggota inti, mereka semua menganggukan kepala nya. "Siap bang."

"Siapin semua senjata dan langsung stand by di luar markas, gue temuin Serena dulu." Reygan menepuk bahu Renno.

****

Ceklek

Reygan membuka knop pintu, dan langsung mendapati Serena yang sedang menonton drama di laptop miliknya.

"Ser." Panggil Reygan yang dibalas deheman oleh gadis itu.

"Serena dengerin gue!" Mendengar sentakan itu membuat Serena menutup laptop itu lalu menolehkan kepalanya kebelakang.

"Apa?"

Reygan menghembuskan nafasnya, lalu memegang kedua bahu istrinya itu. Membuat Serena heran.

"Kunci pintu kamar, tutup jendela nya. Dan jangan pernah keluar kamar." Titah Reygan.

Sungguh, Serena tidak mengerti. "Kenapa sih? Ada ap-"

"REYGAN, MEREKA DATENG!!" Ucapan Serena terpotong karna teriakan kencang dari bawah. Berhubung kamar ini tidak kedap suara, jadi pantas saja teriakannya terdengar jelas.

"Nurut Ser. Kali ini aja.."

"Ya kenapa dulu Rey-" Lagi-lagi pertanyaan nya terpotong dengan sentakan pria di depannya.

"Nurut Ser! jangan sampe lo keluar kamar sebelum gue balik kesini, okay?"

Reygan mengelus surai rambut panjang milik gadis itu. "Gue bakalan baik-baik aja." Setelah mengatakan itu, Reygan keluar dari kamar dengan terburu-buru.

Serena Reygan's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang