Sepuluh

91 15 0
                                    

Hermione tau bahwa dari awal perasaannya memang salah. Bukan mencintai lelaki yang salah, tapi perasaannya yang salah. Salah karna dengan mudahnya dia jatuh cinta kepada Draco Malfoy yang dia temui belum genap beberapa bulan. Bahkan beberapa minggu juga belum. Dia pun belum terlalu mengenal siapa Draco Malfoy sebenarnya. Yang dia tau hanya sekedar lelaki itu adalah kelas IPA 3 yang dulu sering bolos jika ada rapat osis, namun karna jabatannya sebagai ketua sekarang dia tidak membolos lagi. Dia punya sahabat yaitu Astoria, Pansy, Blaise dan Theo. Dia juga anak dari pasangan kaya yaitu Narcissa dan Lucius Malfoy. Hanya itu yang dia tau. Tapi mengapa perasaannya menunjukkan seperti dia sudah mengenal lama?

Hermione menghela nafasnya. Dia sedang berkutat dengan laptop didepannya. Wawancara tadi cukup melelahkan dan sekarang tugasnya adalah mendata siapa saja yang sudah dinilai dan akan diterima dalam kepanitiaan ini. Dia berbagi tugas dengan Ginny.

Malam ini sudah menunjukkan pukul 11 malam namun Hermione masih mengerjakan tugasnya sebagai sekretaris. Dia memilih untuk menyelesaikan tugas tugasnya untuk tiga hari kedepan dulu, baru dia bisa mengerjakan tugas sekretarisnya

Drrtt

Suara getaran handphone mengejutkan Hermione, sepertinya dia melamun kali ini.

Hermione mengerutkan keningnya ketika dia mendapatkan pesan dari Oliver

Kak Oliver : Hai, Mione maaf ganggu waktunya. Lo udah tidur?

Me : Belum kak, ada apa?

Tak lama kemudian, ada pesan lagi dari Oliver

Kak Oliver : Novel lo ketinggalan di ruang osis, kebawa sama gue soalnya tadi gue gak tau novel siapa. Waktu dibuka eh ternyata punya lo, ada nama lo soalnya

Hermione mencoba untuk mengingat ngingat, dan dia dengan segera memeriksa isi tasnya. Ah benar. Novelnya ketinggalan, ah sial. Dia terlalu banyak memikirkan Draco Malfoy jadi novelnya ketinggalan saja dia tak sadar. Padahal novel adalah hal yang sangat penting baginya dan tak mungkin ketinggalan begitu saja

Hermione pun segera membalas pesan Oliver untuk menjaga novelnya baik baik dan akan mengambilnya besok pagi

--

Hermione berjalan dengan sedikit terburu buru menuju kelas Oliver, setelah sampai didepan kelas Oliver, Hermione pun melambaikan tangannya dan Oliver segera menghampirinya

"Kok bisa ketinggalan gitu?" tanya Oliver

"Iya kak, kayanya karna kemarin bener bener repot banget jadinya gue lupa sama novel gue" ucap Hermione terkekeh pelan

"Nih" Oliver memberikan novel milik Hermione

Hermione menerimanya dan tersenyum sopan, "Makasih banyak ya kak, sorry banget"

"Gapapa santai aja. Gimana? Tugas lo udah beres?"

"Udah kak, tinggal nunggu keputusan para ketua aja"

"Bagus deh, kerja lo bagus banget kemarin. Malah keenakan si Theo banyak diem"

"Haha emang itu anak kocak, gak bisa serius. Yaudah kak gue balik lagi ke kelas ya karna takut udah ada guru"

"Oke, hati hati di tangga banyak buaya"

Hermione tertawa mengerti maksud Oliver. Dia pun kembali ke kelasnya

Entah mengapa kaki Hermione diam saat melihat ke lapangan. Kelas Draco sedang pelajaran olahraga, dan mereka semua sudah berkumpul di lapangan. Hermione tersenyum kecil ketika melihat Draco sedang asyik bermain basket dengan Blaise, Theo dan 2 teman kelas lainnya yang tak terlalu Hermione kenal

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang