Dua Puluh Delapan

151 19 0
                                    

CLOSE TO YOU

••••

HAPPY READING♡



Hermione masuk ke dalam rumahnya dengan lunglai, semua masalah yang sedang ia hadapi sekarang adalah masalah yang cukup berat. Dia benar benar merasa dikhianati oleh Astoria, Pansy, Theo dan Blaise. Pasalnya, Pansy, Theo dan Blaise tau semua kejahatan Astoria tapi mereka bertiga malah diam dan menutup semuanya. Baru terbongkar sekarang saat terjadi hal yang sangat buruk menimpa Hermione.

Astoria, Hermione benar benar merasa tak bisa memaafkan gadis itu. Sakit hati dan rasa kecewa yang dia rasakan sudah terlalu dalam hingga dia bingung bagaimana cara terbaik untuk menyikapi dan menerima semua ini

Besok adalah waktu nya untuk UAS, akhirnya dia akan naik ke bangku kelas 12. Dia benar benar rindu kepada Helena dan Richard yang sudah berada di London lebih dari 3 bulan.

"DAADD?!!" Teriak Hermione saat melihat Richard berdiri didalam rumah mereka

"Daadd!!" Teriak Hermione berlari dan memeluk Richard

Hermione menangis dipelukan Richard seakan semua obat dari segala kepedihannya itu datang.

"Mione kangenn" lirih Hermione dalam tangisnya

"Dad juga kangen bangett sama kamu My, semuanya baik baik aja kan?" Tanya Richard mengusap lembut rambut Hermione

"Kangeenn!! Dad jahat banget! Katanya cuma 2 minggu. Tapi malah 3 bulan"

"Maaf ya sayang, Grandma bener bener gak bisa ditinggal disana"

"Mama mana? Gak ikut?"

Hermione melepaskan pelukannya, Richard menatap Hermione serius dan menarik tangan anaknya itu untuk duduk bersama di sofa

"Kamu seneng di jakarta?" Tanya Richard, Hermione mengangguk dan mengusap air matanya

"Kita pindah ke London ya?"

Hermione menatap Richard tak percaya. Dia baru menikmati beberapa bulan di Jakarta dan kini harus kembali ke London, meninggalkan semuanya lagi di kota ini

"Grandma makin parah My. Selama 3 bulan ini Daddy sama Mama cari cari pengobatan yang cocok untuk Grandma tapi Grandma gak sembuh juga. Grandma pengen tinggal lagi sama kamu, tapi Daddy sama Mama gak bisa tinggalin Grandma. Jadi kita pindah ke London ya sayang?"

Hermione terdiam dan menangis lagi. Dia tak ingin meninggalkan Jakarta, dia tak ingin meninggalkan Ginny, Harry, Ron dan Luna lagi. Dan tentu dia juga tak ingin meninggalkan Draco.

"Kapan berangkatnya Dad?"

"Minggu ini kamu UAS kan? Setelah UAS kita langsung berangkat ya sayang? Daddy akan urus semua keperluan kamu, surat pindahan, dan Daddy juga akan jual rumah ini dalam waktu dekat. Kita kemungkinan akan lama di London, lagipula kamu juga ingin kuliah di Oxford kan?"

Hermione mengangguk dan lagi lagi terdiam, apa ini saatnya? Saatnya untuk menyembuhkan segala luka yang ada didalam hatinya, tapi dia tidak siap, dia tidak siap untuk meninggalkan segala yang ada di Jakarta. Walaupun sebentar dan sementara, namun sangat membekas.

--

Ujian Akhir Semester SMA Hogwarts pun dimulai, kelas 10 dan 11 berjuang untuk nilai terbaik mereka. Kelas 12 sudah lebih dulu melaksanakan ujian mereka dan tinggal nunggu hasil kelulusan saja.

Dikelas ini, Hermione, Ginny, Harry, Ron dan Luna sama sama berjuang menghadapi soal Kimia yang ada dihadapan mereka.

Hermione bisa mengerjakannya dengan baik walau fikirannya kemana mana, entah itu ke Draco, Astoria, bahkan pindahan dadakannya ke London.

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang