Lima Belas

100 15 1
                                    

Entah apa yang ada difikiran Draco, yang pasti dia sudah mantap dengan perasaannya. Dia mencintai Hermione. Setiap malam dia selalu memikirkan wanita itu, hingga akhirnya dia menyadari bahwa dia mencintainya.

Awalnya Draco benar benar menyangkal dia menyukai Hermione dan awalnya lelaki itu ingin membuat Hermione menderita karna sudah menjadikan Draco sebagai ketua panitia padahal dia tak ingin menjadi ketua panitia maka dari itu Draco sengaja membuat Hermione menjadi sekretaris agar wanita itu keteteran dengan tugasnya sebagai sekretaris dan tugasnya menyusul pelajaran disekolah karna dia murid baru.

Namun, semakin lama Draco mengenal Hermione, semakin besar pula perasaannya terus berkembang. Awalnya Draco hanya penasaran dan iseng untuk mendekatinya, tetapi perasaannya malah kebablasan dan jadi suka beneran.

Dan benar apa kata Theo, disaat seseorang jatuh cinta, dia rasanya tak sabar untuk bangun tidur hanya untuk sekedar mengetahui kabar orang yang dicintanya. Sesedarhana itu. Dan Draco merasakannya, dia menyadari satu hal. Dia mencintai Hermione. Karna setiap Draco bangun tidur, hanya nama Hermione lah yang terlintas difikirannya.

Maka dari itu, Draco memberanikan diri untuk mengajak Hermione minggu ini ke pantai, tempat favoritnya. Dia hanya ingin selalu dekat dengan wanita itu, tidak lebih.

Kini, Draco sedang menunggu Hermione didalam rumahnya, dia sudah siap untuk hari ini. Mungkin besok atau lusa dia akan nembak Hermione dengan cara yang sangat romantis

Helena menyambut Draco dengan sangat ramah. Karna setelah Draco mengajak Hermione untuk keluar, Hermione langsung menceritakannya kepada Helena. Dan tentu Helena sangat tau bahwa Hermione mencintai Draco, anak Narcissa, sahabatnya semasa SMA.

Draco dan Helena banyak mengobrol, dimulai dari bagaimana kabar Narcissa dan Lucius, bagaimana perkembangan bisnis mereka, dan juga tak lupa Helena menanyakan bagaimana Hermione di sekolah, terutama di kegiatan OSIS yang selalu menjadikan anak semata wayang nya itu pulang larut malam.

"Aduh Draco, sebentar ya, Hermione emang suka lama kalau dandan" ucap Helena beranjak dari tempat duduknya

"Siap tante, nggak apa apa kok, wajar namanya juga perempuan" balas Draco terkekeh pelan

Draco sudah biasa dengan lamanya perempuan ketika berdandan, karena ibunya Narcissa adalah perempuan sosialita yang sangat mengerti fashion dan make up. Ditambah Astoria juga sama mengertinya dengan Narcissa. Jadi Draco sangat sudah khatam dengan kedua itu.

"Hermionee cepat dong, Draco nya nunggu nih" teriak Helena dibawah tangga

"Iyaa Ma" teriak Hermione dari dalam kamarnya

Tak lama kemudian, Hermione pun keluar. Dia menggunakan celana jeans pendek sedikit diatas lutunya, kaos dan cardigan tipis yang menutupinya hingga ujung celananya. Dia juga menggunakan sepatu sneakers dan rambutnya diikat namun menyisakan beberapa helaian dipinggir wajahnya

Hermione sangat terlihat sempurna, dan Draco suka hal itu, dia tersenyum melihat Hermione. Hermione benar benar cantik

"Hallo Draco.. Sorry lama hehe" ucap Hermione tersenyum

"Iya gapapa, siap?" tanya Draco berdiri

Hermione mengangguk semangat padahal dia tak tau apa yang akan dia lakukan bersama lelaki yang dia cintai ini

"Ma, Mione pergi ya" ucap Hermione salim kepada Helena

"Hati hati sayang" ucap Helena mencium kepala Hermione

"Draco hati hati ya" ucap Helena kepada Draco

"Siap tante, Draco pergi dulu" ucap Draco salim kepada Helena

Close To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang