Draco memasuki ruangan osis dengan wajahnya yang berbinar. Dia benar benar membayangkan wajah kesal dan sebal Hermione tadi, dan sesekali dia tersenyum ketika membayangkan wajah wanita itu
Draco pun menyimpan barang barang ditangannya di salah satu ruangan di ruangan osis, dia hanya melihat beberapa orang disana, hanya ada Astoria, Oliver dan Cedric.
"Kemana yang lain?" tanya Draco kepada mereka bertiga
Astoria sedang memainkan handphonenya, "Kelas lah"
"Kalian gak ke kelas?" tanyanya
"Engga Drake, gue nunggu Lo" balas Astoria
"Lo sendiri gimana Ced? Liv? Gak kekelas?" tanya Draco kepada Oliver dan Cedric yang sedang berkutat dengan beberapa berkas ditangan mereka
"Izin kita masih ada yang harus diurus disini"
Tak lama kemudian, Pansy, Theo dan Hermione datang
"Hallo everybodyy!!" teriak Pansy meletakkan barang yang dibawanya
"Nah ini dia. Pans gue mau nanya biaya kemarin yang keluar dong, kayanya ada kesalahan deh" ucap Oliver
Baru saja Pansy tersenyum sumringah kini kembali menekuk wajahnya dan dia punya firasat tidak enak
"Hah? Salah apa kak?" tanya Pansy buru buru mendekati Oliver dan duduk disampingnya
Oliver pun menjelaskan kepada Pansy ada sedikit kesalahan jumlah uang yang ditotalkan, yang membuat sisa uang hanya tinggal sedikit. Pantas saja Pansy merasakan ada keanehan dalam hal ini
"Mikirin apa sih Lo sampe bisa salah kaya gini?" ketus Cedric yang membuat semua menoleh ke arahnya
"Sorry kak.. Gue gak sengaja" lirih Pansy
"Yaudah sih Ced, kan nggak ada yang rugi ini. Kita ambil lagi aja dari dekorasi dan perlengkapan, karna disitu kan kelebihan perhitungannya?" ucap Draco dengan santainya
"Masih untung loh bukan ke pemateri kemarin lebihnya" ucap Cedric
"Ya itu juga gue tau kak. Gue hati hati disitu makanya gue gak sengaja ngelakuin kesalahan di divisi yang lain, sorry kak" ucap Pansy
"Yaudah gapapa Pans, lain kali hati hati ya" ucap Oliver tersenyum menenangkan
Pansy hanya mengangguk dan memanyunkan bibirnya saat melirik Cedric yang masih menatapnya dengan tatapan garang
Astoria menghela nafasnya dan memutarkan kedua bola matanya, "Hadeuh bang Cedric sensi amat kaya cewe pms" ketusnya
"Enak aja lo!" Ketus Cedric
"Kak, semuanya.. Gue duluan ke kelas ya. Te, ini gue simpen disini ya payungnya" ucap Hermione menyimpan payung ditangannya
"Ohh oke oke Mione, thanks ya" bukan Theo yang membalas, malah Oliver yang membalas
"Ah elah bang, kan gue yang dimakasihin bukan elo, kenapa lo yang jawab" ucap Theo
"Ya gapapa gue ngewakilin lo" balas Oliver
Hermione hanya tersenyum dan mengangguk, lalu dia pergi dari ruangan osis. Sebelum dia pergi, dia memberikan tatapan tajam kepada Draco
Drack menyadari tatapan itu, dia pun menyusul Hermione
"Granger Granger Grangerrr" ucap Draco menyusul Hermione
"Nih buku lo" ucap Hermione memberikan buku filsafat ditangannya yang tadi diberikan oleh Draco
"Loh kenapa dibalikin?"
"Kan gue gak mayungin lo tadi. Lagian lo ngapain sih kaya gitu, kan gue jadi--" ucap Hermione menunduk. Dia tak kuasa menahan rasa malu dan saltingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Close To You
Ficção AdolescenteBagi Hermione, Draco adalah segalanya. Dia mencintai Draco dengan ketulusan dan segala yang dia punya. Tapi Hermione? Apa dia juga segalanya untuk Draco? Entahlah, karna nyatanya Draco tidak pernah menunjukkan hal itu . "Gue sayang sama lo" "Jadian...