Follow sebelum membaca
Kimchi menatap kertas yang tertempel dimading itu dengan perasaan yang sulit di jelaskan, marah, kecewa, atau bahkan tidak menyangka bahwa orang ia cintai sebejat itu.
Disana terdapat foto Ramyeon yang tengah berciuman dengan Jreca dan tidak memakai baju atas, atau bertelanjang dada, sedangkan Jreca menindih tubuh Ramyeon hingga laki-laki itu berada di bawah.
"Ramyeon kok gitu anjirr."
"Parah banget gila. Nggak nyangka cowo kayak Ramyeon bisa gitu."
"Eh itu kan temen sekelas Ramyeon, iya kan?"
"Mereka udah 'itu' berarti?"
"Kalau gue jadi Kimchi, udah gua putusin detik ini juga."
Tangannya mengepal kuat, air matanya kini sudah siap untuk turun. Kimchi mendengar semua apa yang mereka katakan. Kimchi mengambil foto yang terpajang rapi di mading dengan kasar, lalu kaki jenjangnya berjalan ke kelas Ramyeon.
"Kimchi!" Panggil Lasa dengan berlari menyusul Kimchi bersama Cantas dan juga Sava. Mereka sudah tahu tentang masalah Ramyeon, makanya ketiga gadis itu harus menemui Kimchi.
"Chi, Kimchi." Cantas menahan lengan Kimchi yang terus berjalan.
"Apa sih!" Sentak Kimchi, air mata yang ia tahan sejak tadi kini sudah keluar. Ia menangis.
"Lo tenang dulu, jangan emosi." Kata Cantas.
"Gimana bisa gue tenang, hah? Cowok gue kayak gini dibelakang gue, Can!"
"Iya gue ngerti, tapi lo jangan gegabah."
"Kita harus kasih pelajaran buat Ramyeon!" Ujar Sava.
Sava yang mulai emosi kini langsung berlari ke arah kelas Ramyeon. Tidak bisa dibiarkan sahabatnya menderita gara-gara cowok seperti Ramyeon.
"RAMYEON! KELUAR LO!" Teriak Sava didepan kelas Ramyeon, membuat sebagian orang melihat ke arahnya.
"Ada apa nih?" Tanya Malo dengan keluar menemui Sava diikuti Stema dan juga Krasto.
"Mana temen bejat lo itu! Sembunyi dimana dia!!"
"Apa sih lo, teriak-teriak mulu. Siapa yang lo cari? Ramyeon?" Tanya Krasto kesal.
Memang, mereka bertiga belum mengetahui nya secara jelas. Karena berita ini, belum lama menyebar. Bahkan, di sosial media di upload pagi ini.
"Iya Ramyeon anjing!"
Malo yang tidak terima temannya di hina, ia mendorong pelan pundak Sava. "Santai dong, main hina-hina aja lo."
"Gimana bisa gue santai, temen lo itu udah buat temen gue sakit hati." Sava menunjuk wajah Malo yang terlihat bingung.
"Sava udah, ini urusan gue sama Ramyeon. Biar gue selesaikan sendiri." Kata Kimchi yang baru saja datang dengan Lasa dan Cantas.
"Nggak, ini urusan gue juga."
"Emang kenapa sih?" Tanya Stema.
Sava merebut paksa kertas yang sedari tadi di genggam Kimchi lalu melemparkannya hingga mengenai wajah Malo.
"ASTAGHFIRULLAH!" Pekik mereka bertiga setelah melihat gambar itu.
"Ini Ramyeon? Temen kita?"
"Mana mungkin Ramyeon kayak gini!"
"HAI SEMUAA! RAMYEON GANTENG DATANG!"
Mereka semua menatap Ramyeon yang baru saja datang dengan gaya yang sok kegantengannya. Merasa tidak enak suasananya, Ramyeon berusaha mencairkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spicy Food Couple
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA Spicy Food Couple. Sebutan khusus untuk salah satu pasangan SMA Pancar, Kimchi Yalaysa dan Ramyeon Vranso. Selalu mengonsumsi makanan berbahan cabai, menjadikan mereka berdua seperti pasangan yang unik. Mereka, memiliki sifat...