33. Americano

56 27 23
                                    

Follow Sebelum Membaca

Setelah membersihkan tubuhnya dari minuman tadi dan memakai Hoodie untuk menutupi seragamnya yang basah, Kimchi berjalan ke belakang sekolah untuk memanjat dan membawanya keluar dari sekolah ini. Jangan kira Kimchi itu ialah perempuan baik-baik yang selalu mematuhi peraturan, nyatanya Kimchi tidak sebaik itu. Ia sering membolos seperti ini, dan semua itu ia lakukan bersama Ramyeon.

Kimchi lompat dari pembatas tembok yang berada di belakang sekolah tersebut. Setelah berhasil melompat, ia langsung berlari ke arah jalan raya dengan tak tau tujuannya kemana. Kimchi hanya ingin meninggalkan sekolah itu.

"Sial banget sih hidup gue." Kata Kimchi di sela-sela larinya. Nafasnya memburu dengan kepala pening akibat lari.

Saat dipinggir jalan, gadis itu langsung duduk dan menundukkan kepalanya. Menangis. Itulah yang bisa ia lakukan sekarang, sedari tadi ia menahan rasa sesak di dadanya.

"Hojore bangsat, siapa sih lo? Kenapa lo ambil Ramyeon gue?" Dengan keadaan menunduk Kimchi menangis, tidak peduli dengan orang-orang yang sedari tadi melihat kearahnya.

"Ramyeon hiks aku butuh kamu."

"Kayak orang gila nangis di pinggir jalan."

Kimchi lantas mendongakkan kepalanya saat mendengar suara dari seorang laki-laki. Laki-laki itu menyodorkan sebuah sapu tangan, dengan ragu Kimchi mengambilnya dan mengusap air matanya.

"Lo nggak inget gue?" Tanyanya dengan duduk disebelah Kimchi. Memperhatikan wajah cantik milik Kimchi.

"Zidox."

Zidox tertawa kecil. "Masih inget gue ternyata. Ngapain lo disini nangis-nangis kayak orang gila? Oh! Lo abis diputusin sama Ramyeon?"

Kimchi melirik sinis kearah Zidox. Menurutnya, laki-laki itu adalah orang yang sangat menyebalkan dan terlalu mengurusi hidup orang lain. "Jangan sok kenal deh sama gue."

"Lucu juga ya lo kalau abis diputusin sama Ramyeon."

Kimchi berdecak kesal, "siapa yang putus hah? Gue nggak putus sama Ramyeon."

"Terus kenapa lo nangis-nangis disini?" Tanyanya dengan kepo tingkat tinggi. Zidox akan terus bertanya hingga Kimchi menjawab pertanyaan nya itu.

"Lo jadi cowok kepo banget. Mau gue putus sama Ramyeon itu juga bukan urusan lo."

"Marah-marah mulu, entar cantiknya ilang lohh." Goda Zidox.

Kimchi memutar bola matanya malas dan berdiri meninggalkan Zidox membuat laki-laki itu langsung mengejarnya. Kimchi sangat kesal dengan laki-laki bernama Zidox tersebut, ia tidak kenal dengannya. Lantas mengapa cowok tersebut masih saja mengganggu dirinya.

Zidox mencekal lengan Kimchi agar gadis itu berhenti dan mendengarkannya. "Chi tunggu bentar."

"Apa lagi sih?" Tanyanya dengan melepaskan lengannya dari genggaman Zidox.

"Gimana kalau gue traktir minum di cafe baru gue. Mau kan? Gratis deh buat lo," Zidox menampilkan senyum lebar. Ia yakin Kimchi akan mengiyakan ajakannya. Siapa sih yang akan menolak dengan kata gratis.

"Nggak." Kimchi langsung meninggalkan Zidox yang tengah melongo tidak percaya. Baru kali ini dia ditolak cewek.

"Woi anjir! Gue traktir Americano, terserah deh mau berapa."

Dengan mendengar minuman favoritnya disebutkan Kimchi langsung berhenti dan menatap Zidox. "Oke mau. Tapi lo jangan percaya diri dulu, gue mau ikut ajakan lo cuma demi Americano."

Zidox berdecak. "Iya-iyaa, yaudah ayo cafe nya nggak jauh kok dari sini." Dengan sengaja mencekal tangan Kimchi dan menariknya.

"Hehh tangan lo, kurang ajar banget ya." Kimchi melepaskan tangan itu dengan kasar.

Spicy Food CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang