23. Kejadian di Rooftop

59 43 11
                                    

Follow sebelum membaca

"KIMCHI SAYANG, HONEY, SWEETY, BABI!"

Ramyeon turun dari motornya dan langsung berlari ke arah Kimchi dengan kedua tangan yang direntangkan. Senyum senang kini menghiasi wajahnya.

"Aku kangen." Gumam Ramyeon saat sudah berada di pelukan Kimchi.

Dengan senang hati Kimchi menyambut pelukan itu. Sebenarnya, ia marah dengan Ramyeon yang tidak mengabarinya sama sekali. Tapi rasa rindunya mengalahkan segalanya.

"Aku kangen wajah kamu, mata, hidung, wangi rambut kamu, senyum kamu, muka kamu pas lagi cemberut," jeda Ramyeon yang tampak tengah berfikir, "apa lagi ya. Oh iya! Aku juga kangen kamu marah-marah."

"Ohh kamu kangen aku marah-marah? Iya? Yaudah aku marah sekarang." Kimchi melepaskan pelukannya, menarik napas dalam-dalam.

"KAMU KEMANA AJA HAH? KENAPA NGGAK NGABARIN AKU SAMA SEKALI? PUNYA HANDPHONE KAN? GUNANYA HANDPHONE BUAT APA KALAU NGGAK BUAT NGABARIN SESEORANG! BUANG AJA SANA HP KAMU! KESELLL!" Teriak Kimchi dengan napas tak beraturan, ia tidak peduli bahwa sekarang ada di kawasan sekolah. Bahkan semua memandangnya, Kimchi hanya kesal dengan Ramyeon.

Ramyeon meringis, mengusap telinganya yang baru saja di tarik. "Kamu habis makan apa? Kuat banget suaranya."

"JADI SUARA AKU JELEK? IYA GITU? BENER-BENER YA! DASAR MONYETTT!" Kimchi kembali berteriak dengan berkacak pinggang.

"Sayang, kenapa sih? Kenapa pacarnya di bilang monyet? Emang monyet salah apa?"

"NGGAK ADA!"

"Makanya jangan marah, ya?"

Kimchi yang semula membuang muka kini beralih menatap Ramyeon, "kamu kemarin kemana? Kenapa nggak ngangkat telepon dari aku?"

"Aku ada urusan, aku udah bilang ke Malo. Malo kasih tau ke kamu kan?" Suara Ramyeon merendah.

"Aku yang nyuruh Malo telpon kamu," jawab Kimchi.

Ramyeon tersentak, "kamu? Kenapa nggak ngomong sih ke aku?"

"Gimana mau ngomong, kamu aja nggak angkat telpon dari aku. Aku sebenarnya pacar kamu atau bukan sih? Kalau ada apa-apa cerita sama aku, jangan kayak orang asing gini." Kimchi langsung memeluk kembali tubuh Ramyeon, "kamu tau? Aku khawatir sama kamu."

"Sorry," gumam Ramyeon dengan mengelus rambut Kimchi.

"WUUUU BAPER NIH YANG LIAT."

"PELUKAN DI DEPAN GERBANG SEKOLAH, YAAA!"

"COUPLE GOALS BANGET ANJIR."

"SPICY FOOD COUPLE CUYY."

"BUBAR-BUBAR! MATA GUE UDAH NGGAK SUCI."

Kimchi dan Ramyeon sama-sama melepaskan pelukan mereka, memandang disekitar dengan canggung. Ternyata banyak yang melihat, tidak segan ada yang mengambil gambar atau video.

Ramyeon menggaruk tengkuknya, "emm, sayang." Panggil Ramyeon, Kimchi menoleh dengan malu-malu.

"Iya Ramyeon?"

"Kamu hari ini mau bolos sama aku nggak?"

Jangan salah, Kimchi dan Ramyeon sering bolos pelajaran hanya demi untuk berduaan saja.

Kimchi mengangguk, "ayo! Kita udah lama kan nggak bolos bareng?"

Ramyeon menggandeng tangan Kimchi dan membawanya ke arah rooftop yang sekolah, tempat favorit mereka berdua.

Sesampainya disana, hawa sejuk pagi hari menyapa Ramyeon dan Kimchi. Dengan berlari kecil Kimchi menuju ke arah pembatas rooftop, memejamkan mata dan tersenyum senang.

Spicy Food CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang