22. Jreca Berulah

71 53 36
                                    

Follow sebelum membaca

"BERANI LO SAMA GUE HAH?"

Jreca berteriak dengan keras, memandang gadis didepannya dengan mata tajam. Kini, tangannya terulur untuk menjambak rambut yang terikat dua tersebut.

"K-kak, sakit," rintihan berhasil keluar dari pemilik rambut itu, dia Genboa. Adik kelas yang berhasil mengungkap keburukan dari Jreca.

Jreca tidak mengindahkan perkataan Genboa, ia semakin mengencangkan tarikannya. "Lo cupu, berani-beraninya lo rekam gue!"

"Maaf kak, aku cuma mau kasih liat ke kak Kimchi." Ujar Genboa dengan air mata yang terus saja menetes.

"Maksud lo apaan mau ngasih liat ke Kimchi? Mau jadi pahlawan lo?" Jreca melepaskan tangannya dari rambut Genboa.

Genboa menatap Jreca, "maaf kak."

"Maaf, maaf, maaf! Emang maaf dari lo bisa ngerubah apa yang udah lo perbuat ke gue?"

Genboa menggeleng, tidak ingin berkata lagi. Cukup diam dan menunggu apa lagi yang akan di lakukan oleh kakak kelasnya itu.

"Anjing lo!" Jreca menendang kaki Genboa hingga menimbulkan bekas membiru.

"Lo itu disini cuma sampah. Jadi, jangan sok berkuasa dan jangan jadi pahlawan buat Kimchi sama Ramyeon." Ujar Jreca.

Plak

Setelah berhasil menampar wajah milik Genboa, Jreca kembali mencengkram dagu gadis itu, hingga wajahnya berhadapan dengannya.

"Lo bisu hah? Nggak ngomong sekarang? Mana Genboa yang sok jadi pahlawan?" Kata Jreca, "NGOMONG!" Bentaknya.

"Aku cuma kasian sama kak Kimchi." Ujar Genboa pada akhirnya.

Jreca tersenyum sinis, "kasian? Atas dasar apa lo kasian sama mereka? Adeknya bukan, saudara bukan, temen aja lo bukan. Terus, lo ngapain?"

"Sesama manusia harus saling tolong menolong kan, kak?"

Jreca geram dengan perkataan Genboa yang sok bijak itu, dengan gerakan cepat  ia mendorong kepala Genboa hingga membentur dinding kamar mandi.

"Sampah!" Bentak Jreca dan menendang kaki Genboa berkali-kali.

Genboa hanya meringis kesakitan. Bahkan kepalanya seketika pening, menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Gila lo!" Kimchi mendorong tubuh Jreca, hingga gadis itu terhuyung ke belakang.

Tadi, Kimchi hendak pergi untuk ke kamar mandi. Dan tidak sengaja ia mendengar keributan, dan benar saja. Jreca tengah berbuat ulah, mem-bully Genboa dengan tidak punya rasa kasian sedikit pun.

"Genboa, lo nggak papa?" Tanya Kimchi dengan memeluk tubuh Genboa dari samping. Mengusap air mata gadis itu, tidak sengaja matanya melihat ke arah sekujur tubuh Genboa yang terdapat bagian yang membiru.

Mata Kimchi beralih menatap Jreca. "Lo gila? Kenapa lo pukul Genboa sampe kayak gini?"

"Ini bukan urusan lo, Kimchi!" Sentak Jreca dengan berkacak pinggang.

"Oh, bukan urusan gue ya?" Kimchi berdiri dengan mensejajarkan dirinya dengan Jreca, "lo bully Genboa, buat apa? Karena malu, ternyata lo emang sejahat itu?"

"Mending lo pergi, jangan ikut campur sama urusan gue." Perintah Jreca.

"Denger ya, lo itu disini udah di benci semua orang. Nggak malu? Udah buat keributan, masih aja buat keributan baru lagi." Ujar Kimchi. Seketika Jreca diam menahan segala emosi yang ada dirinya.

Spicy Food CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang