Hanma melemparkan Toppoku Valhalla berupa jaket berwarna cream ke arah lelaki bersurai hitam panjang yang sedang menyeka darah di wajahnya.
"Sekarang kau telah resmi masuk Valhalla... Baji Keisuke."
Lelaki itu –Baji menarik sudut bibirnya, membiarkan gigi taringnya muncul. "Arigatou." Ia memakai Toppoku Valhalla dan merusak Toppoku lamanya sebagai tanda dia benar-benar keluar dari sana.
Hanma mengangguk-angguk acuh. Ia tengah kesal sebenarnya tapi beberapa menit lalu melihat adegan dimana Baji tengah menghajar habis-habisan orang yang dia percayai, wakil divisi 1, Matsuno Chifuyu yang dijadikan sebagai bahan pembuktian jikalau Baji itu bukanlah mata-mata Touman dan menjadi orang yang dapat dipercayai di Valhalla.
Hanma menatap orang yang menjadi saksi. "Hanagaki, bawa pesan ini pada Mikey." Ia menarik sudut bibirnya melihat betapa kacaunya Hanagaki Takemichi.
"Satu minggu dari sekarang, 31 Oktober," ucap Kazutora, orang yang membawa Takemichi ke markas. Lelaki bertatto harimau itu tidak menampakkan senyumannya semenjak menceritakan masalalunya pada Takemichi.
"Di Junkyard. Valhalla vs Touman. Pertandingan terakhir," ucap Hanma sebelum Takemichi di bawa keluar oleh para anggota Valhalla juga tubuh penuh luka Chifuyu.
Hanma berdecih. Kazutora yang melihatnya hanya melirik sekilas. Entah kenapa suasana hati Hanma buruk padahal rencana sudah berhasil. Baji akhirnya memutuskan berkhianat dan masuk ke geng yang menjadi lawannya Touman.
Kericuhan membuat Baji menoleh. Ia melihat beberapa anggota Valhalla tengah berteriak pada sesuatu. Lalu melirik Hanma yang langsung tersenyum lebar seperti tau siapa orang yang membuat seisi markas ini berseru dan langsung bangkit berdiri.
"Oi, kora... mau apa kau ke sini hah! Mengantarkan nyawamu?"
"Jangan-jangan kau mata-mata Touman! Habisi saja dia!"
"Ayo habisi dia!"
Seluruh anggota Valhalla mulai menyerbu sosok yang menggunakan pakaian serba putih dan sebuah payung transparan yang masih terbuka. Di gagang payung itu terdapat gantungan boneka penangkal hujan. Mereka semua melingkari sosok yang masih diam itu.
Sosok itu berpenampilan sangat aneh yang pastinya membuat semua anggota Valhalla patut mewaspadai kedatangannya. Terlebih sosok itu masuk ke sini tanpa diundang.
Namun, ketika wakil ketua Valhalla datang. Mereka menghentikan gerakan untuk menghabisi sosok itu. Tapi jika Hanma menginginkan sosok itu dihabisi mereka semua dengan senang hati menurutinya bahkan jika itu sampai membunuhnya.
"Selamat datang di markas Valhalla..."
Hanma merentangkan tangannya lebar-lebar, bersikap seolah menyambut kedatangan sosok misterius itu. Kazutora yang melihat Hanma bertingkah seperti itu menyakinkan dirinya kalau Hanma mengenal sosok ini bahkan sepertinya orang ini yang tadi membuatnya kesal.
"Kau lama sekali datangnya."
Tapi sosok itu tetap diam membuat anggota Valhalla merasa kesal.
"Siapa dia Hanma?" ucap salah satu anggota yang berkepala plontos dengan tattoo yang memenuhi sisi wajah kirinya –Chonbo
"Anggota baru Valhalla..."
Baji melebarkan matanya, terkejut. Ternyata bukan hanya dia yang menjadi anggota baru Valhalla. Ia kembali menatap sosok yang menutup payungnya dan menurunkan tudung jubahnya serta melepaskan maskernya.
"... (Fullname)..."
Rambut putih dengan streak pink-blue di kedua sisi kanan-kiri kepalanya terlihat setelah (Fullname) menurunkan tudung mantel jas hujannya. Bibir merah mudanya nampak mengkilat dibawah sinar lampu juga matahari yang masuk ke markas. Kedua pipinya yang chubby itu terlihat sedikit memerah karena udara dingin. Ia membungkukan badannya dan kembali menegakan tubuhnya untuk menatap Hanma yang menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GRIM REAPER [Hanma Shuji]
FanfictionKisah Hanma Shuji, lelaki yang mendapat julukan Grim Reaper (Dewa Kematian) yang bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya. ⚠️WARNING!!!⚠️ [Akan sedikit berbeda dari manga atau animenya] [Tokyo Revengers © Ken Wakui]