11

2.4K 451 113
                                    

"(NAME) PENGKHIANAT, KISAKI!"

Teriakan penuh amarah Hanma itu hanya dibalas dengan tawa kencang di ujung telepon sana. Hanma mengerutkan dahinya, kenapa orang ini malah tertawa disaat (Name) tengah berkhianat?

"Lebih baik kau ke sini. Kau akan tau semuanya."

Hanma tanpa tendeng aling melesat untuk menemui Kisaki. Persetan dengan dirinya yang menabrak orang-orang yang menghalangi jalannya. Mau protes padanya? Silahkan saja, tapi kepalan tangannya lebih dahulu mendarat pada wajah orang-orang yang memprotes tindakannya. Ia harus cepat kesana, mencari tau dan jika bisa ia akan memberi pelajaran ke (Name) yang malah membuatnya seperti terkena serangan jantung.

Hanma melihat Kisaki dan (Name) yang tengah berbincang kecil. (Name) malah asik memakan es krimnya dan melambaikan tangannya riang ketika mata mereka bertemu seolah tidak ada kejadian apapun diantara mereka. Hanma memacu kakinya untuk lebih mendekat. Segera saja dia memukul kepala (Name) yang membuat es krimnya jatuh.

"TOLOL!"

Kisaki tidak ingin ikut campur. Ia sudah menduganya kalau Hanma akan marah besar. Ya, siapa juga yang tidak akan marah jika dipermainkan seperti itu. Ia malah menatap pemandangan dua bidaknya yang tengah bertengkar itu tertarik.

"OTAK LU DIMANA HAH?! BAJINGAN! ANAK DAJJAL!"

Hanma kembali memukul kepala (Name) yang diam seperti menerima semua hukuman yang dia beri. Ia menarik kerah pakaian (Name) dan mengangkatnya tinggi hingga sejajar dengan wajahnya.

"LU BIKIN GUE JANTUNGAN, SIALAN!"

(Name) tetap diam, ia tau kalau Hanma yang marah besar itu tidak akan mudah untuk ditenangkan. Setidaknya butuh korban untuk menenangkannya. Ia tersenyum tipis.

"Iya, pukul aku lagi saja. Tidak apa-apa..."

Toh, ia sudah terbiasa dengan rasa sakit dan luka.

Kepalan tangan Hanma terhenti ketika melihat senyuman (Name) yang nampak sangat pasrah. Iris mata itu pula redup dan itu yang paling dibencinya! Tudung kesedihan itu!

"ARGH!"

Hanma mendorong tubuh (Name) hingga tubuh itu membentur dinding keras lalu merosot jatuh terduduk. "Jelaskan padaku semuanya, sialan."

(Name) mulai menceritakan semuanya dimana dia sengaja menghipnotis semua para petinggi agar semua rencana yang telah dibuat Kisaki berjalan lancar. Kisaki tau kalau (Name) tengah memberi hiburan untuk para actor yang akan berpentas nanti saat Halloween dan Kisaki sebenarnya tak mempermasalahkannya karena itu membuat semuanya menjadi menarik.

Tapi, ketika (Name) memberikan informasi jika Baji bertemu dengan Chifuyu serta Takemichi yang menjadi target jika Takemichi itu bisa melompati waktu membuat rencana sedikit riskan.

Lalu, rencana diubah sedikit.

Semua orang yang mengenal (Name) harus bisa dihilangkan agar Kisaki Tetta kedua yang dibuat (Name) bisa tetap ada tapi ketimbang dihilangkan orangnya mengapa tidak ingatannya saja yang dihilangkan?

Dan (Name) mengusulkan masalah penghipnotisan itu.

"Tak kusangka kau hebat juga dalam menghipnotis, (Name)," kekeh Kisaki dan melirik Hanma yang mendengus tak suka

"Aku berusaha sekuat tenaga, Kisaki-san," ucap (Name) pelan. Ia berusaha bangun sambil berpegangan dengan tembok. Terdengar suara patahan tulang dari balik punggungnya. "Syukurlah, semuanya sesuai rencana," sambungnya sambil tersenyum lemah

THE GRIM REAPER [Hanma Shuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang