07

2.9K 498 32
                                    

[3k words]

Are you ready guys?





--------------
Para petinggi Valhalla tengah berkumpul di ruangan lain yang ada di markas, ruangan khusus dimana terdapat meja billiard yang tengah dimainkan Chouji sedangkan para petinggi lainnya memilih kesibukannya masing-masing. Suara para anggota lain yang tengah bermain teredam dinding berlapis busa bekas yang masih berfungsi dengan baik.

TAKK

Bola putih itu disodok oleh tongkat dan kemudian menabrak bola nomor 9. Bola itu bergulir, menabrak bola nomor 2 dan hampir saja masuk ke dalam lubang. Decakan terdengar dari Chouji yang mengira akan meraih poin.

"Kemampuanmu payah sekali," ledek Chome

"Diamlah, bodoh. Kau juga akan kalah."

Chome membanting makanan ringan favoritnya dengan kasar ke meja. Ia tidak rela diledek oleh orang yang bernasib baik mengenal orang dalam sehingga bisa masuk ke geng Valhalla. Ia mengambil stick lainnya lalu bersiap pada posisinya. Matanya memicing ke Chouji yang memberikan gesture thumb down seakan kembali meledeknya kalau dia tidak akan berhasil.

Chome kembali fokus pada bola merah dengan target lubang di pojokan sebelah kanan.

TAKK

Bola putih disodok tongkat Chome. Bola itu bergulir menabrak bola nomor 9 dan melesat ke arah lubang.

GLUK

GLUK

Chome memang berhasil memasukan bola nomor 9  tapi bola putihnya ikut juga masuk ke lubang tapi ia mendapatkan fault.

"HAHAHA... mampus!"

Chouji tertawa keras melihat hasil yang lebih buruk ditorehkan Chome ketimbang dirinya. Chome menggeram marah, kedua tangannya mengepal dan membanting stick. Ia melangkah lebar untuk menarik kerah baju Chouji.

"Temera... ku habisi kau..." ucap Chome penuh penekanan

Hanma yang tadi menjadi penonton, menurunkan gelas minumannya yang terasa hambar dan mendorong tubuh Chouji juga Chome.

"Hentikan pertengkaran konyol kalian. Ini bukan taman kanak-kanak, bangsat."

Chouji dan Chome mendengus. Chouji kembali bermain seorang diri sedangkan Chome kembali memakan snacknya yang tadi sempat terabaikan. Chonbo serta Kazutora yang menjadi penonton juga hanya terdiam, tidak tertarik dengan pertengkaran yang sudah sering terjadi diantara Chouji dan Chome.

TOKK

TOKK

Suara ketukan pintu terdengar. Mereka semua menoleh dan melihat seseorang tengah membukakan pintu. Surai putih terlihat menyembul dibalik pintu. Bola mata yang bersinar polos itu tengah memindai para petinggi Valhalla yang ada.

"Kalian di sini rupanya... Oh! Ada billiard!"

(Name) melesat setelah menutup pintu. Iris matanya berbinar-binar melihat meja hijau billiard dan kembali terpukau ketika memegang stick yang tadi dipegang Chome. Kerutan samar berada di dahinya.

"Eh? Dimana bola putihnya?"

"Baru saja dimasukan ke lubang sama Chome," ledek Chouji

"Cih, urusai," balas Chome

(Name) mengambil kembali bola putih yang tadi turut masuk ke lubang pun meletakan bola nomor 9 di atas meja lagi. Ia melempar-tangkap bola putih sambil memperhatikan bola yang semuanya tersebar acak. Matanya menyipit tatkala kepalanya dimiringkan untuk melihat lebih jelas sudut bola serta lubang di keempat pojokan meja.

THE GRIM REAPER [Hanma Shuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang