05

3.2K 586 55
                                    

"Mari kita buat dua Kisaki Tetta."

Suasana hening sejenak sebelum Kisaki tertawa mendengar ucapan (Name). Yang benar saja, dua Kisaki katanya. Tapi entah kenapa Kisaki merasa penasaran.

"Apa maksudmu?"

(Name) merentangkan tangan kanannya.

"Kau yang sekarang berada di Touman memegang remot yang akan menentukan kapan kau akan mengatur semua anggota terlebih kini kau adalah ketua divisi 3 dimana kau memimpin 50 orang ditambah 1 pengawalmu."

Lalu, (Name) merentangkan tangan kirinya.

"Sedangkan di Valhalla ada Hanma juga para Excecutive yang akan menggerakan anggota termasuk Kazutora juga Baji yang baru saja membelot dari Touman. Mungkin kau akan merasa semuanya sudah sesuai rencana apalagi di Valhalla tapi tidak dengan di Touman. Kau tau kan orang yang meninjumu ketika upacara pelantikanmu."

"Hanagaki Takemichi," ucap Kisaki datar

(Name) mengangguk-anggukan kepalanya.

"Batu itu diam-diam tengah menghalangi jalanmu. Aku tau kau pasti sudah mengantisipasi keberadaannya dengan rencanamu yang lain. Tapi..."

(Name) menjeda ucapannya, ia menggerakan tangannya bersamaan hingga kedua jari-jemarinya saling bertaut.

"... serinci apapun rencana, sebanyak apapun yang kau buat, waktu tidak akan bisa dibohongi. Maka dari itu, ketimbang membuat banyak rencana kenapa tidak mengantisipasi dengan menjegal langkahnya dan membuatnya menjadi..."

Hanma menutup matanya. Terkesan dengan apa yang tengah diutarakan (Name). Ia jadi ingat ketika pertama kalinya bertemu dengan Kisaki. Gadis ini mempunyai aura yang sama dengan Kisaki. Orang aneh dengan pemikiran setajam pisau baru.

CTAK

(Name) menjentikan jarinya. "....checkmate."

Kisaki tidak munafik jika semua ucapan (Name) memang jika dipikir ulang benar adanya. Gangguan-gangguan kecil yang dianggap tidak penting suatu saat pasti akan menyebabkan masalah. Tapi bagaimana gadis ini dapat mengetahui segalanya?

"Bagaimana kau tau segalanya? Apa aku bisa mempercayaimu?"

Manik mata (Name) tenggelam dalam kelopak matanya. "Aku adalah seorang informan. Jika aku mengkhianatimu, biarkan Hanma-san membunuhku."

Hanma mengangguk-anggukan kepalanya. "Aku pasti akan membunuhnya jika dia malah berkhianat. Kau bisa pegang kata-katanya."

Kisaki memejamkan matanya sejenak. Ini adalah kesempatan bagus. Jackpot malah. Dia akhirnya bisa mendapatkan informan yang tentunya hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Gadis ini pula terdengar sangat cerdas dan cakap berbicara. Poin penting lainnya jika ia ingin mengirimkan (Name) menjadi mata-mata Touman atau geng lainnya.

"Baiklah. Aku terima tawaranmu."

Jika kau berani menghancurkan segala rencanaku bersiaplah kau akan menjadi tumbal...

Kisaki mengulurkan tangannya. (Name) menerima jabatan tangannya. Akhirnya sebuah perjanjian pun dibuat diantara mereka berdua.

"Siapa namamu?"

"(Fullname), Boss!"

-------------------------

Jalanan Tokyo memang untuk malam ini terlampau sepi. Mungkin mereka semua memilih untuk menghangatkan diri mereka di rumah karena sejujurnya angin malam ini terasa sangat dingin walau masih dalam periode musim gugur. Tetapi, Hanma dengan bodohnya lebih memilih berjalan-jalan setelah pertemuannya dengan Kisaki.

THE GRIM REAPER [Hanma Shuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang