23. Kebenaran Yang Sebenarnya

5.3K 505 0
                                    

Setelah kejadian yang tidak di sangka-sangka itu. Wu chin terpaksa di usir oleh kaisar xiao, karena tingkahnya membuat banyak orang naik darah.

Terjadilah suasana hening antara ketiga orang itu yang saling menatap satu sama lain dengan wajah canggung.

"ehem, zhen memanggil tuan muda tang untuk membantu zhen dalam menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan." ujar kaisar xiao memecah keheningan.

"kasus pembunuhan?" ji ya terdiam sejenak lalu kembali menatap kaisar xiao dengan kilatan penasaran di matanya.

"ya, kasus pembunuhan yang terjadi pada salah satu bawahan zhen yaitu Chen yu. Dia adalah salah satu orang kepercayaan zhen." ji ya mengangguk mengerti lalu menatap kaisar dengan bingung

"tapi, hamba rasa yang mulia harus meninjau ulang perintah yang mulia, sebab saya bukan orang yang tepat untuk menangani masalah ini." ujar ji ya dengan wajah serius.

"yang di katakan yu zhi benar, yang mulia." ucap ryu an membenarkan, dan juga mana mungkin dia melepaskan anaknya di luar sendirian meskipun ia tahu anaknya itu kuat.

Apa lagi pembunuh itu belum terungkap, bisa saja pembunuh itu menargetkan ji ya agar kasus ini tidak terbongkar. Ryu an tak sanggup apabila harus melihat ji ya mati mengenaskan. Sudah cukup su lian yang meninggalkannya, jangan sampai ji ya juga meninggalkannya.

Kaisar xiao mengerti penolakan dari ji ya maupun ryu an, tapi ia harus melakukan ini agar tidak banyak korban yang berjatuhan lagi.

"zhen mengerti kecemasan kalian, tetapi hal ini tidak bisa di biarkan karena akan banyak korban berjatuan apabila pembunuhnya tidak segera di tangkap." ji ya kemudian menatap ryu an dengan tatapan bertanya apakah ryu an mengijinkan?

"tapi yang mulia, maaf apabila hamba lancang. Hamba hanya takut yu zhi akan kenapa-kenapa. Yang mulia tahu sendiri hamba hanyalah seorang orang tua yang hanya memiliki yu zhi seorang, jika yu zhi sampai mengalami hal buruk akan membuat hamba sangat terpukul." ji ya terdiam, matanya berkaca-kaca saat mendengar perkataan ryu an yang membuat dadanya terasa hangat.

Kaisar xiao hanya mengangguk pelan.

"zhen mengerti tapi, apabila yu zhi ikut dalam memecahkan kasus ini maka akan dapat di pastikan kehidupannya terlindungi. Karena bisa saja pelakunya adalah orang yang berada di sekitar kita."

Suasana mendadak hening, ryu an akhirnya mengerti mengapa kaisar keras kepala mempertahankan ji ya untuk ikut dalam kasus ini. Sedangkan ji ya terdiam saat menyadari sesuatu.

'dia ingin melindungiku.' batin ji ya.

Netra hitam ji ya bersitatap kembali dengan netra kecoklatan kaisar xiao yang terus menatapnya dengan tatapan memohon.

"baiklah, saya akan ikut dalam kasus ini." putus ji ya dengan penuh keyakinan, ryu an hanya diam lalu menggenggam tangan ji ya dengan wajah cemas.

"jika itu keputusanmu ayah tidak akan melarang asal kau harus berhati-hati yu zhi." ucap ryu an, ji ya tersenyum tipis.

"ya ayah, aku akan berhati-hati"

Kali ini ji ya harus mengambil keputusan berat tapi bukan karena kasihan atau apa. Tapi karena ia tahu mengenai satu hal tentang kaisar xiao. Alibi murahan seperti itu tidak dapat mempengaruhinya!

Jangan lupa dia adalah jenius abad 21 dari keluarga Han! Tak mungkin dia bisa di tipu dengan begitu mudahnya. Ia adalah orang yang peka akan setiap ekspresi yang di tunjukan oleh orang lain.

Sejauh ini, ji ya menyadarinya. Namun ia diam karena ada hal yang menarik.

Sebenarnya ini semua ini telah di rencanakan oleh ji ya. Segalanya bahkan banyak orang yang masuk dalam rencananya.

'Semuanya semakin seru!'

*****

Di hari ji ya dan xixi dayangnya melarikan diri. Mereka sebenarnya tidaklah benar-benar pergi dari sana. Itu hanyalah sebuah kejadian yang di buat seolah-olah benar-benar telah terjadi.

Dari balik kegelapan ji ya terus mengintai kaisar xiao yang mengamuk kepada para prajurit karena gagal mendapatkan kembali dirinya.

Semua itu berlangsung cukup lama. Namun, ji ya tetap setia menontonnya. Hingga semua prajurit itu pergi dan menyisakan kaisar xiao seorang diri.

Tiba-tiba seorang wanita cantik yang berumur sekitaran 40-an mendatangi kaisar xiao sambil menangis. Ji ya tidak tahu siapa itu dan dia sangat penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

"yang mulia kenapa anda melakukan hal ini pada hamba?!" histeris wanita itu sembari memukul-mukul kaki kaisar xiao yang terus menatapnya dingin.

"kenapa? Kenapa yang mulia membunuh anak hamba! Apa salahnya? Dia bahkan tidak tahu apa-apa!" kaisar xiao tidak banyak melakukan pergerakan yang berarti dan malah memanggil seorang penjaga untuk menyeret wanita itu pergi.

"Yang mulia! Anda iblis!" teriak wanita itu semakin menggila saat ia di seret paksa.

Suasana kembali hening. Kini ji ya semakin penasaran ada apa ini? Kenapa wanita itu mengatakan kaisar xiao membunuh anaknya? Aneh sekali.

"ARGGGHHHHH SIALAN!" teriakan penuh amarah kaisar xiao membuat ji ya tersentak kaget.

"Kutukan sialan ini semakin menjadi-jadi, aku hanya ingin hidup damai! Tapi kenapa aku harus menanggung kutukan ini juga!" ji ya terdiam mematung, mencoba mencerna apa yang sebenarnya yang ia dengar.

Kutukan? Kutukan apa? Ji ya langsung menatap kaisar xiao dengan rasa penasaran yang semakin mengebu-gebu.

'dia orang sangat misterius dan sangat menarik' batin ji ya dengan senyum miringnya. Secepat kilat ji ya pergi meninggalkan kaisar xiao yang terus berteriak penuh amarah.

___________

"ayah, ada yang ingin aku tanyakan." ujar ji ya pada ryu an yang masih setia membaca dokumen di tangannya.

"hmm, katakan saja"

"apa ayah tahu tentang sesuatu tentang keluarga kekaisaran?" ryu an menatap heran kepada ji ya yang tampaknya sudah sangat penasaran.

"yang mana maksudmu yu zhi?" tanya ryu an yang mulai serius dengan situasi.

"tentang kutukan, mungkin?" ryu an tersentak kaget. Namun ia berusaha menetralkan ekspresi wajahnya agar tidak memperkeruh keadaan.

"dari mana kau tahu tentang ini yu zhi?" bisik ryu an saat sadar bahwa ini bahasan yang tidak bisa ia katakan secara gamblang mengingat ini adalah rahasia dari kekaisaran.

"ada saja ayah, jawab saja jika ayah tahu." desak ji ya dan ryu an tidak memiliki pilihan lain selain memberitahukan segalanya.

"ayah akan menceritakannya tetapi yu zhi harus mengatakan alasan mengapa ingin mengetahui hal ini?" ji ya terdiam lalu menatap netra hitam legam milik ryu an.

"aku adalah istri dari kaisar xiao, maka setidaknya aku harus tahu apa yang terjadi dengan suamiku." jawabnya pelan dengan senyum paksa di bibirnya.

Ryu an hanya mengangguk dan mulai menceritakan semua hal yang ia ketahui.

Bersambung.

Halo harap perhatian kata-kata dengan cetak miring itu adalah flashback ya atau masa lalu.

Kalian mungkin bingung dengan chapter ini namun semua teka-teki di chapter ini akan terjawab seiring waktu.

See you next chapter.

Bye-bye.

Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang