03. Bermain dengan hama

14.7K 1.2K 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya sebagai tanda bahwa kalian menghormati karya yang author buat.

*Happy Reading*

Seorang pelayan nampak tergepoh-gepoh datang kedalam sebuah ruangan karena mendengar sang majikan berteriak kencang, ia takut majikannya itu kenapa-kenapa jikalau majikannya terluka maka kepalanyalah yang akan terpenggal karena lalai menjaga majikannya sendiri.

'Brukkk'

Pintu terbuka kencang membuat seorang gadis yang sedang membuka lemari itu tampak terkejut, gadis itu menatap tajam sang pelaku pendobrak pintu.
"Apakah kau tidak memiliki sopan santun!" ujar ji ya dingin dan tegas membuat pelayan itu sujud sambil gemetar ketakutan, bahkan terlihat keringat yang terus muncul dipermukaan kulitnya, sepertinya ia benar benar ketakutan setengah mati saat ini, sungguh ji ya sangat seram bahkan melebihi iblis sekalipun.

"Ya ampun putri?!! Apa yang putri lakukan? Apakah putri menakuti pelayan ini?" ujar seorang gadis bertubuh kecil dengan baju khas pelayan melekat ditubuhnya, ditanyannya juga terdapat nampan makanan yang berisikan sarapan bagi ji ya.

Tatapan ji ya segera berubah saat dayang kecil itu datang yang semulanya tajam langsung melembut dan hangat.
"Dia memang bersalah Xixi karena dia mengagetkanku!"

"Apakah itu benar?" tanya pelayan kecil itu yang dipanggil Xixi oleh ji ya, pelayan yang bersujud itu mengiyakan perkataan Xixi dan juga menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Xixi akhirnya paham dengan situasi menegangkan ini dan segera meminta pelayan itu pergi, Xixi mendekat kearah ji ya lalu meletakan nampan berisi makanan itu diatas meja.

"putri anda sangat senang membuat pelayan ketakutan seperti tadi" ujar Xixi sambil menata Makanan itu diatas meja.

"Jadi kau mau mengatakan bahwa aku pembuat masalah begitu?!" Xixi merasakan hawa yang tidak mengenakkan dari ji ya segera sujud dan terus menyalahkan dirinya sendiri.

"maafkan saya putri saya bersalah karena terlalu kurang ajar terhadap putri... Mohon hukum pelayan rendahan ini putri..." ji ya melangkahkan kakinya mendekati Xixi yang terus meminta maaf.
"Tidak Xixi kau tidak salah memang pada dasarnya aku suka membuat masalah karena itu sangat seru!! Dari pada berdiam diri merenungi nasib lebih baik aku bermain dengan pelayan-pelayan itu bukan?" ji ya terkikik ketika mengingat kembali ekspresi ketakutan pelayan tadi.

Xixi tersenyum ketika melihat majikannya juga bahagia, walaupun terkadang cara majikannya cukup membuat orang ingin serangan jantung karenanya namun Xixi membiarkannya karena dengan itu majikannya dapat melupakan hal yang selalu membuatnya sedih.

Xixi ia adalah pelayan kecil kesayangan putri ji ya, sewaktu Xixi kecil ia adalah anak yatim piatu akibat perang dan menjadi gelandangan dipinggiran kota kerajaan Han, Xixi bertemu dengan dengan sang putri saat dirinya dikepung oleh orang jahat yang ingin menjualnya sebagai budak, putri han ji ya yang melihat itu segera menyuruh pengawalnya untuk menyelamatkan Xixi yang sudah tidak berdaya lagi untuk melawan.

Putri ji ya membawa Xixi ke kerajaan untuk mengobatinya namun ketika putri ji ya ingin membebaskan Xixi, Xixi malah meminta putri ji ya mengambilnya menjadi pelayan karena Xixi merasa ia tak mempunyai siapa-siapa lagi dan paling tidak ia berguna bagi putri ji ya yang sudah menyelamatkan dirinya, Xixi bahkan bersumpah setia pada putri ji ya.

Maka dari itu lah putri ji ya sangat menyayangi Xixi pelayan kecilnya itu dan menganggap Xixi adalah adik perempuannya, jadi tidak heran melihat mereka sangat dekat dan bahkan saat semua memanggil putri ji ya sebagai putri agung Han hanya keluarganya dan Xixi saja yang boleh memanggilnya tidak dengan gelar putri agung.

Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang