27. Ketahuan

4.2K 502 27
                                    


"karena aku tahu segalanya," ucap ji ya pelan sambil sengaja membelai bahu kaisar xiao.

Bukannya ketakutan atau panik, kaisar xiao malah semakin menghilangkan jarak diantara mereka sambil membelai pipi ji ya dengan senyum licik di bibirnya.

"Oh ya? Jadi apa yang istri dari masa depanku ini tahu?" ji ya yang mendengar ucapan kaisar xiao sontak menjauh dengan wajah terkejut bukan main. Ji ya tentu kaget bagaimana bisa kaisar xiao tahu dirinya berasal dari masa depan?

Bahkan keluarga dari ji ya asli saja tidak tahu, tetapi bagaimana bisa kaisar xiao mengetahuinya? Ji ya tidak pernah meninggalkan bukti apapun tentang dirinya yang berasal dari masa depan. Ji ya hanya sengaja menyebar berita bahwa ia menyamar sebagai Tang yu zhi kepada kaisar xiao dan tidak lebih. Itu karena ia hanya ingin bermain-main dengan kaisar xiao.

Kaisar xiao yang melihat ji ya tampak panik segera menyuruh para bawahannya pergi meninggalkan keduanya disana. Senyum kaisar xiao semakin lebar dikala ji ya berusaha kabur namun tidak bisa.

Dengan sigap kaisar xiao menggendong ji ya seperti karung beras lalu membawanya masuk ke dalam kediaman, ji ya terus memberontak sambil memukuli kaisar xiao tapi sepertinya sia-sia. Kaisar xiao biasa saja seolah ji ya sedang mengelusnya bukan memukulnya.

Setibanya di dalam kediaman, kaisar xiao menurunkan ji ya dengan penuh kehati-hatian seakan takut ji ya terluka. Sedangkan ji ya malah menatap sinis kearah kaisar xiao.

"Dari mana kau tahu aku berasal dari masa depan hah!" seru ji ya yang tidak lagi memperdulikan sopan santun. Persetan dengan sopan santun, hatinya tengah gundah karena memikirkan segala kemungkinan bagaimana kaisar xiao tahu rahasianya.

Kaisar xiao tidak menjawab pertanyaan ji ya dan malah mengurung ji ya dalam kungkungannya, ji ya tentu panik. Bahkan dia tak dapat lagi berpikir jernih apabila dalam posisi seperti ini.

"K-Kau mau apa kaisar sialan!" teriak ji ya sambil berusaha mendorong tubuh kaisar xiao dari atasnya. Tapi kekuatannya tak cukup untuk membuat kaisar xiao bergerak sedikitpun.

"Wah, istriku memiliki mulut yang cukup kasar ya. Tapi tak apa, aku menyukai istri yang unik." Ji ya semakin merasa dirinya tak akan selamat kali ini, apakah ini karma karena sudah mempermainkan orang selicik kaisar xiao?

Ji ya hanya berniat main-main dengan kaisar xiao, mengingat dirinya berada di zaman yang begitu kuno ini. Ji ya bahkan sempat meremehkan kepintaran orang-orang kolot ini, tapi siapa sangka ia malah ketahuan oleh pria berstatus suaminya.

Miris!

"ahh apa yang k-kau lakukan brengsek!" ji ya menjerit tak karuan di kala bibir basah kaisar xiao menyentuh lehernya. Sensasi geli menjalar dari leher menuju tulang selangka membuat ji ya tidak bisa diam dan terus memberontak.

Kaisar xiao melepaskan ciumannya dan menatap wajah ji ya yang sudah memerah entah karena marah atau itu hanyalah respon alami tubuhnya. Rambutnya yang sedikit berantakan serta mata indahnya yang sedikit berair menambah kesan sexy di mata kaisar xiao.

"Istri, Kau adalah perempuan pertama yang membuatku sangat bergairah," ujar kaisar xiao sambil menjilat bibirnya. Sedangkan pandangannya terus mengarah kepada ji ya yang menatap tajam dirinya.

"Bajingan sepertimu memang pandai berkata manis, tapi itu tak akan berpengaruh padaku!" kaisar xiao tidak marah sama sekali dengan perkataan ji ya yang terbilang kasar. Ia malah merasa tertantang untuk menaklukkan hati seorang perempuan licik seperti ji ya.

"Benarkah? Apakah istri yakin tidak akan terpengaruh oleh pesonaku?" ujar kaisar xiao dengan seringaian yang sangat menyebalkan bagi ji ya.

"Tidak akan pernah!"

"Aku harap istri tidak akan menyesal di kemudian hari."

Sungguh, ji ya saat ini sudah sangat kesal. Rencananya untuk mempermainkan kaisar xiao malah hancur berantakan, di tambah tentang identitasnya yang berasal dari masa depan yang telah di ketahui oleh kaisar xiao. Dan sekarang? Ia malah di permainkan oleh pria bajingan ini? Sungguh sial! Pikirnya.

Melihat ji ya yang berhenti memberontak, kaisar xiao lantas tak akan membiarkan kesempatan emas ini pergi begitu saja. Dengan cepat ia mencium ji ya, tentu saja ji ya sangat kaget. Tidak hanya sekedar nempelkan bibirnya, kaisar xiao bahkan melumat lembut bibir ji ya.

"emmmph!" ji ya kembali memberontak. Namun terlambat! Tangan kekar kaisar xiao sudah lebih dahulu menahan tengkuknya dan semakin memperdalam ciumannya.

'Dasar bajingan sialan! Dia mengambil keuntungan dariku!' jerit ji ya dalam hati. Tidak tinggal diam, ji ya lantas mencari kesempatan agar bisa menjauhkan kaisar xiao darinya.

Merasa kaki kirinya bisa bebas bergerak, ji ya lansung mengambil ancang-ancang dan menendang selangkangan kaisar xiao dengan penuh tenaga.

Jangan di tanya seperti apa rasanya, kaisar xiao saja langsung terjatuh dari tempat tidur dan berguling-guling lantai sambil berteriak kesakitan. 

Tubuhnya gemetar dengan air mata meleleh keluar, bukan kerena cengeng! Tapi rasanya begitu sakit.

"i-istri k-k-kau tega s-sekali!" jerit kaisar xiao dengan suara bergetar.

Sedangkan ji ya hanya menatap kaisar xiao dengan wajah sinis, "Rasakan!" ucapnya sambil meninggalkan kaisar xiao yang masih dilantai dengan keadaan yang menyedihkan.

"Istri! Jangan tinggalkan aku, kau harus bertanggung jawab!" Teriak kaisar xiao yang di acuhkan oleh ji ya yang terus melenggang pergi meninggalkannya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Memangnya aku perduli? Mau dia tidak bisa menghasilkan keturunanpun, tidak ada hubungannya denganku," gumam ji ya  sembari memperbaiki penampilannya yang cukup berantakan akibat kelakuan bejat kaisar xiao.

Baru saja ji ya melangkahkan kakinya di luar kediaman, tiba-tiba saja muncul seorang pria bersurai putih dari arah belakang ji ya dan dengan cepat ia memukul tengkuk ji ya hingga ia pingsan

Ji ya yang tidak siap dengan kedatangan pria itu tidak sempat menghindar dan berakhir dengan tidak sadarkan diri di dekapan pria tersebut.

"maafkan hamba yang mulia selir ke-5" ujar pria itu sembari menggendong ji ya masuk kembali ke kediaman.

Di dalam kaisar xiao sudah duduk di atas tempat tidur dengan wajah menahan rasa sakit di area privasinya. Mata kaisar xiao menyorot tajam saat melihat salah satu orang kepercayaannya menggendong ji ya.

"bawa istri nakalku kemari," ucap kaisar yang di balas anggukan oleh pria itu.

Setelah membaringkan ji ya di atas tempat tidur, pria bersurai putih itu tidak segera pergi. Ia malah menatap kaisar xiao dengan menahan tawa.

"Yang mulia, anda sepertinya baru saja terkena musibah? Ada apa dengan 'itu' anda sehingga anda terus memegangnya?"

Dengan wajah kesal, kaisar xiao menatap tajam bawahan kepercayaannya itu yang sudah mulai berani mengejeknya.

"Aku hanya takut 'itu' milikku terbang," jawab kaisar xiao asal. Sambil mengusir bawahannya itu.

Setelah bawahannya pergi kaisar xiao mulai mendekati ji ya dan mengelus lembut pipinya.

"Tak akan aku biarkan kau pergi lagi istri, sudah cukup main-mainnya." ujarnya dan mulai mengecup pipi ji ya.

"Bahkan jika kau lari dariku, sampai ujung duniapun akanku kejar. Ingat itu istriku yang licik."

Bersambung.

Hellow apa kabar wahai readers tercintah..

Sorry baru sekarang updatenya muehehehehehe, jadi kemaren izel itu lagi malas nulis kerena tiba-tiba aja gak ada mood buat berimajinasi apalagi buat nulis. Tapi pas liat ada commen dari readers yang bilang "apakah cerita ini masih dilanjut?"

Rasanya Jleb ke hati izel, tapi izel suka commennya karena izel bisa melawan rasa malas mengingat ada ribuan readers menunggu izel up.

Jadi selamat membaca ya readers kesayangan izel.

Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang