0.prolog

147 32 12
                                    

Suatu hari, di sebuah tempat yang jauh dari peradaban manusia.

Terdapat beberapa orang yang terlihat sedang melawan sesuatu karena ke empat orang itu terlihat sangat kelelahan dan tempat mereka berada juga sudah hampir tidak berbentuk sempurna.

Di hadapan ke empat orang itu, terdapat sosok yang terlihat sangat mengerikan dengan hawa hitam yang mengelilingi orang itu.

Makhluk yang mengerikan itu sepertinya adalah musuh dari keempat orang yang sedang kelelahan di sana.

selagi sedang berlutut dan penuh luka, makhluk yang mengerikan itu berbicara kepada keempat orang itu.

"Kughh, sial! Bagaimana aku yang kuat ini bisa di kalahkan oleh manusia seperti kalian!"

"Heh, padahal kau sudah kelihatan sekarat tapi kau masih saja bersikap sombong."

Orang yang membalas perkataan mahkluk mengerikan itu adalah seseorang berambut putih yang mengenakan sebuah jubah dan juga memegang sebuah tongkat sihir.

Pria itu membalas perkataan makhluk itu dengan sedikit memprovokasinya.

"Heh, lihatlah siapa yang berbicara. Di bandingkan dengan luka kalian, luka ku ini bukanlah apa-apa. Aku masih memiliki kekuatan yang cukup banyak untuk mengalahkan kalian se-"

"Berisik sekali kau, sekarang Lea!"

"Baiklah!"

Tanpa menunggu makhluk itu selesai berbicara, orang berambut putih itu memanggil nama rekan nya yang berada di bagian paling belakang dan mengaktifkan suatu sihir yang di bantu oleh pria berambut putih itu.

"Apakah kau masih bisa Lea?!"

"Tenang saja, aku tidak apa-apa, Kai."

"Baiklah, ayo kita mulai."

"Ya."

""Dimensional Gate!!!""

Saat kedua orang itu mengucapkan suatu mantra, sebuah gerbang yang sangat besar dan terlihat kuat, muncul di belakang makhlukn yang sedang terlihat terkejut itu.

"Apa?!! Ini adalah sihir dari pahlawan pertama?!!"

"Ya, mustahil bagi kami untuk mengalahkanmu, jadi kami menggunakan cara yang sama dengan yang di lakukan oleh pahlawan pertama, yaitu menyegelmu!"

"Sialan!!"

Setelah mendengar penjelasan singkat dari pria berambut putih itu, makhluk itu merasa kesal dan mencoba menembakkan suatu sihir yang terlihat sangat kuat ke arah pria berambut putih itu.

"Sial."

Karena sedang fokus dengan sihir yang dia gunakan, dia tidak akan sempat untuk menghindari serangan itu.

Namun, tidak seperti yang di harapkan, serangan itu tidak mengenai pria berambut putih itu.

"Selama ada aku kau tidak perlu khawatir soal pertahanan!"

"Dean?!!"

Sebelum serangan itu mengenai pria berambut putih itu, seorang rekannya yang terlihat agak besar itu melindungi pria berambut putih itu dengan perisai yang besar dan terlihat kuat.

"Kuhh, senjata ilahi sialan!!!"

Selagi merasa kesal karena serangannya tidak mengenai target nya, dia perlahan-lahan mulai terhisap kedalam gerbang besar yang ada di belakangnya.

"Tidak, ini belum boleh berakhir!"

"Tidak, ini sudah berakhir. Sekarang, Alan!!!"

Tepat setelah sinyal dari pria berambut putih, seorang pria berambut perak melesat dengan kecepatan yang hampir tidak bisa di lihat itu, tiba di depan mahluk itu dan bersiap menyerangnya.

Saikyo no mahotsukai wa jaakuna kami o taoshita nochi wakaku naruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang