"Ngerti?"
"Gak."
Bugh!
"Aduh! Kok dilempar sih, Sun?"
"Abisnya, udah dua jam dan kamu daritadi ga ngerti-ngerti." Omel Sunoo.
Ya bagaimana, jam tujuh malam tiba-tiba Jungwon datang dengan martabak serta cengiran khasnya.
"Besok remed metik, Sun."
"Yaampun... KENAPA BARU BILANG SEKARANG?!"
"Hehe..."
Ya kira-kira begitulah awal mulanya. Dan kini mereka berdua duduk dilantai dibalik meja yang menghadap televisi. Dengan Jungwon yang merebahkan kepalanya diatas meja, dan Sunoo yang rebahan dilantai.
Tenang, dilapis karpet kok. Karpet hadiah tambahan dari Kak Yeonhee memenangkan lomba menyanyi.
"Sun..."
"Kerjain dulu itu, nanti kalo udah biar aku periksa. Ntar yang salah kita benerin bareng-bareng." Ujar Sunoo acuh dengan mata yang terus menatap televisi, sibuk menonton acara bus mini berwarna biru. Omong-omong acara itu baru saja mengganti lagu pembuka, dinyanyikan oleh tujuh pemuda tampan. Terlebih yang memiliki mata tajam dan bergigi kelinci, aduh tampan sekali.
Ruang tengah itu menjadi hening, hanya diisi oleh suara dari televisi. Sunoo yang menonton dan Jungwon yang mengerjakan latihan soal. Tak ada diantara mereka berdua yang mengeluarkan suara.
Hingga satu jam berlalu, Sunoo yang menyenderkan tubuhnya di sofa merasa pundaknya berat sebelah.
"Sun..."
"Udah?"
Jungwon yang menyenderkan kepalanya di pundak Sunoo hanya mengangguk, matanya menutup dengan kedua lengannya yang memeluk lengan kanan Sunoo.
Sunoo mengambil pekerjaan Jungwon barusan lalu memeriksanya dengan teliti. Senyumnya mengembang, karena Jungwon benar semua. Tampaknya tak sia-sia dia menghabiskan suaranya untuk mengomeli Jungwon selama dua jam.
"Nah gini dong. Diinget, jangan pas remed kelar materinya langsung dilupain, ntar ribet kek gini."
"Iya, iya."
"Jangan iya iya aja, diinget."
"Gimana gw bisa nginget kalo yang selalu ada di ingatan gw itu lo?"
Bugh!
"Aduh..."
"Lemes amat tu mulut."
"Daripada lo bibirnya manyun mulu. Kode minta dicium?" Usil Jungwon.
Mata Sunoo memicing, menatap Jungwon dengan sinis. "Kasih tau bunda, ya?'
"Eh, iya ampun. Jangan dong Sun..."
"Sapa suruh, masih kecil sok sokan minta cium."
"Loh, minta cium ke pacar sendiri ga salah kan?"
"Gaada cium-cium, Kak Yeon aduin bunda ya kalo kalian berani cium-cium." Sahut Yeonhee yang tiba-tiba muncul dari dapur.
"Iya kak, gak cium. Cuma kecup dikit aja." Ujar Jungwon dengan cengirannya.
"Ohh, kalo kecup-kecup gapapa."
"Ih, Kak Yeon!" Seru Sunoo.
Mengabaikan Sunoo, Yeonhee kembali berujar. "Yaudah Kak Yeon mau bobo. Lo nginep aja ya ini udah malam banget, ga baik. Mana tadi abis belajar, kan? Pasti ngantuk."
"Eh, boleh kak?"
"Boleh, bunda udah pesan duluan sih tadi. Keknya bunda tau lo bakal lama kalo berurusan sama buku, hahahaha." Ejek Yeonhee sebelum kembali masuk ke kamarnya.
"Eh iya, bunda kemana, Sun?" Tanya Jungwon, dia baru menyadari bahwa dia sama sekali tidak melihat wanita cantik itu sejak ia sampai jam tujuh tadi.
Ish ish ish, (calon) menantu durhaka.
"Rumah kakek, biasalah. Tau sendiri kan bunda kalo ke rumah kakek ga bakal sebentar." Jawab Sunoo sambil membereskan alat tulis yang berserakan.
"Oh..."
"Yaudah ganti baju, sana. Ga mungkin kamu tidur pake kemeja kayak gitu."
•••
"Sun."
"Hm?"
"Cakep."
Sunoo yang hampir terlelap kembali membuka matanya. "Apa yang cakep?"
Jungwon diam sebentar sambil menatap wajah Sunoo. "Lo, lo cakep banget, Sun.".
"Udah malam anjir, sempet-sempetnya kamu ngegombal." Ujar Sunoo sambil merotasikan matanya.
"Oh, ngegombalin lo tuh kewajiban."
Sunoo yang sudah lelah hanya mengehela napas lalu kembali menutup matanya, berusaha memasuki alam mimpi.
Waktu berlalu, namun Jungwon masih setia menatap wajah pacarnya yang terlelap. Cantik, ganteng, imut, keren, semua ada di Sunoo. Setelah puas menatap wajah yang terlelap itu, Jungwon akhirnya ikut masuk ke alam mimpi.
•••
gaada kecup kecup ya kawan ~
terima kasih sudah membaca!🍓iru
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sunflower In The Garden
Fanfictionft. 양썬 Hanya keseharian si 'kembar' tapi pacaran, Yang Jungwon dan Kim Sunoo. warn! boyslove, bxb daily jungwon × sunoo homophobic? leave please