Peluk!

1.2K 164 20
                                    

Setelah mengecup bibir Sunoo, Jungwon kembali mendekap tubuh mungil itu. Air matanya tidak berhenti, malah semakin deras.

"Jungwon..."

Jungwon merasakan pipinya diusap, suara yang memanggilnya juga terasa sangat lembut dan sedikit serak. Astaga, ada apa dengannya?

"Won, Jungwon?" Pipinya ditepuk pelan, namun Jungwon masih enggan membuka matanya.

Tiba-tiba hidungnya dijepit, membuatnya kesulitan bernapas dan akhirnya membuka matanya.

Sunoo.

Sunoo ada dihadapannya.

Dengan mata merah sayu dan baju piyama yang digunakannya setelah mereka belajar bersama.

Tunggu?

Apa?

Sunoo?

"Jungwon kenapa? Jungwon mimpi buruk? Kok manggil-manggil Sunoo terus?" Tanya Sunoo sambil mengucek matanya.

Tak menjawab, Jungwon bangkit dan memeluk erat tubuh Sunoo. Sunoo ingin protes, sebelum Jungwon akhirnya bersuara.

"Jangan, jangan pergi. Jangan tinggalin Jungwon, ya? Jungwon sayang banget sama Sunoo. Tolong jangan pergi, jangan tinggalin Jungwon."

Sunoo terdiam mendengar ucapan Jungwon. Pacarnya menangis? Apa yang dimimpikan oleh Jungwon?

Sunoo membalas pelukan Jungwon, mengelus surai hitam sang pacar dan menepuk punggungnya perlahan.

"Iya, Sunoo ga bakal pergi. Sunoo bakal terus sama Jungwon, kecuali Jungwon yang pergi ninggalin Sunoo."

"Jungwon ga bakal ninggalin Sunoo, Jungwon bakal terus disamping Sunoo. Begitu juga sebaliknya, janji?"

Jungwon mengangkat jari kelingkingnya tanpa melepaskan pelukan mereka.

"Janji." Sunoo membalas tautan kelingking itu.

"You make a pinkie promise, you keep it all your life. You break a pinkie promise, I throw you on the ice. The cold will kill the pinkie that once betrayed your friend, the frost will freeze your tongue off so you never lie again."

Jungwon terkikik mendengar ujaran Sunoo. 'Mantra' yang selalu Sunoo ucapkan ketika mereka membuat pinkie promise.

Melepas tautan kelingking mereka, Jungwon menatap Sunoo yang matanya masih sayu. Tampaknya anak itu sudah sepenuhnya sadar, tapi masih mengantuk.

Jungwon menangkup wajah Sunoo, menekan pipi gembul itu sampai bibir Sunoo maju beberapa senti.

"Ini, beneran Sunoo kan? Sunoo nya Jungwon? Kim Sunoo punya Yang Jungwon? Sunoo pacarnya Jungwon?" Ujar Jungwon yang masih terbawa suasana mimpi buruk- ralat, sangat buruk tadi.

Sunoo mengangguk, walaupun agak sulit karena wajahnya masih ditangkup Jungwon. "Iya, ini Kim Sunoo pacarnya Yang Jungwon."

Jungwon bernapas lega, ia mengecup dahi, kedua mata, kedua pipi, hidung, dan bibir Sunoo. Mengecup bibir merah itu agak lama.

"Jungwon tadi mimpi apa? Sampe nangis gitu..."

Jungwon pun menceritakan mimpinya tanpa ada yang terlewat, hingga akhirnya Sunoo yang sudah sangat mengantuk pun tertidur di pelukan Jungwon.

•••

"PELUK!!!" Belum sedetik mereka memasuki apartemen Jungwon, Sunoo langsung didekap oleh Jungwon dengan erat. Membuat sang empu kesulitan untuk melepas sepatunya.

"Lepas dulu, Won!" Sewot Sunoo yang langsung dituruti Jungwon.

Ya, Jungwon mendapat nilai 95 di ulangan matematika hari ini. Yang membuat Sunoo harus menepati janjinya untuk memeluk Jungwon seharian.

Kini Jungwon sedang duduk bersandar pada kasur dan Sunoo yang duduk diantara kakinya sambil bersandar di dadanya. Sedang apa? Tentu saja, bermain PlayStation.

"Ih, Jungwon kenapa pake yang itu? Tabrakan sama elemen musuhnya loh..." Omel Sunoo sambil mengunyah biskuitnya.

"Gas aja lah, yang." Abai Jungwon yang masih fokus dengan gamenya.

Sunoo hanya mengangguk lalu meminum susu pisangnya, dan kembali mengunyah biskuit yang sudah habis setengah bungkus.

"YES!" Teriak Jungwon yang spontan membuat Sunoo terkejut. Sunoo menatap Jungwon dengan tajam yang dibalas cengiran tak bersalah itu.

"Tuh kan, menang."

"Tapi lama."

"Yang penting menang."

"Heum." Sunoo yang malas berdebat akhirnya memilih untuk membalikkan badannya dan menduselkan wajahnya di dada Jungwon, yang membuat sang empu terkekeh pelan.

"Ngantuk?"

"Heum."

"Yaudah ayo bobo."

Setelah membereskan kekacauan di apartemen Jungwon, akhirnya mereka bergelung bersama dibalik selimut beludru abu-abu yang sangat tebal. Selimut itu adalah hadiah dari Sunoo saat ulang tahun Jungwon yang ke enam belas.

"Gw masih takut." Ujar Jungwon.

"Soal mimpi kemaren?"

"Iya."

Sunoo bangkit dan menelungkupkan tubuhnya diatas tubuh Jungwon yang terlentang.

"Jangan mimpi yang aneh-aneh lagi, ya. Kasian nanti pacarku nangis." Sunoo mengelus surai hitam Jungwon lalu mengecup dahinya. Diakhiri dengan senyuman lebar yang membuat Jungwon ikut tersenyum.

"Makasih, rasanya beruntung banget bisa milikin Sunoo. Jadi pengen disayang-sayang, dilindungi, dipeluk terus biar ga nangis."

"Padahal kamu yang cengeng." Sela Sunoo yang membuat Jungwon tersenyum masam.

"Pengen romantis tau, yang."

"Halah, udah deh. Aku ngantuk."

Sunoo merebahkan kepalanya di dada Jungwon, dan Jungwon langsung mengelus kepala Sunoo. Tak butuh waktu lama untuk membuat kekasihnya terlelap.

Jungwon mencium puncak kepala Sunoo, lalu mendekap tubuh mungil diatasnya.

"Sayang, sayang banget."

•••

selamat, anda kena prank

alias

A SUNFLOWER IN THE GARDEN

BELUM

TAMAT

ayo masukin lagi book ini di perpustakaan kalian, iru maksa

sangat tidak mungkin iru namatin book ini sementara asal-usul Jungwon aja belum jelas

dan apakah iru tega untuk karamkan kapal ini?

TIDAK

TIDAK AKAN

oke, maapin iru

salahkan otak gabut iru

sebenernya iru emang niat rest
udah ga buka wp berapa hari
tapi tiba-tiba tugas selesai semua
ya iru gabut dong
akhirnya ngebut ngetik
jadi lah chap 'Peluk?'

maaf ya

sekali lagi, book ini belum tamat
masukin lagi di perpus kalian
sudah? oke

sampai jumpa-!

🍓iru

A Sunflower In The Garden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang