Ngantuk

1K 166 0
                                    

"Jungwon..."

"Iya?"

"Nanti belajar ya, biar besok ga ngeblank." Sunoo mendorong dahi Jungwon dengan telunjuknya.

"Belajar bareng?" Jungwon menyengir sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Nanti kamu ga fokus!" Sunoo menatap Jungwon dengan tajam sambil melipat tangannya didepan dada.

"Janji, gw bakal fokus." Ujar Jungwon sambil mengangkat dua jarinya.

"Fokus biar cepat selesai!"

"Hehe..."

"Ck." Sunoo memalingkan wajahnya, enggan menatap Jungwon.

"Ayolah, yang. Ntar kalo gw belajar sendiri jadi ga bener." Jungwon mencoba membujuk Sunoo dengan memainkan jari mungil itu.

"Ngaku juga kalo kamu ga bener."

Jungwon mengerjap, "Bukan itu maksud gw, yang. Ah sudahlah, seseneng lo aja."

"Tapi janji fokus ya!"

"Iya, kakak sayang."

"Yaudah." Sunoo akhirnya mengangguk yang langsung membuat Jungwon tersenyum lebar.

•••

"Iya, ini ditukar sama yang dibawah."

"Oke, sudah."

"Ya tembak."

"Oke, Sunoo sayang mau jadi pacar aku?"

Bugh!

"Fokus!" Sunoo merengek karena ini sudah jam sepuluh malam dan pacarnya daritadi hanya cengar-cengir sambil menggaruk tengkuknya.

"Susah, yang."

"Gampang loh!" Sunoo hampir menangis karena mengantuk.

"Oke, oke. Jadi ini ditembak, kan?"

"Iya."

"Terus dikali sama atasnya?"

"Eum."

"Terus negatif kali negatif hasilnya positif?"

"Eum."

"Hasilnya tujuh?"

"Iya."

"Ish jangan singkat-singkat loh, nanti aku nangis." Jungwon yang kesal karena Sunoo membalas ucapannya dengan singkat pun mulai protes, padahal ini semua gara-gara dia.

"Aku ngantuk, kamu lama banget ih."

"Ya maap, aku ga ngerti."

Mencebik, Sunoo menatap tajam Jungwon. "Ya makanya tadi aku jelasin kamu perhatiin, dong."

"Oke, oke." Jungwon kembali mengerjakan soalnya, dan Sunoo merebahkan kepalanya di pundak lebar Jungwon dan memeluk pinggang kekasihnya dari samping.

"Itu dikurang dulu."

"Itu dipindah jadi minusnya ilang."

"Nah habis itu dibagi."

"Ya gitu."

"Akhirnya..." Jungwon menaruh pensilnya dan menutup buku yang sudah ditatapnya selama berjam-jam.

Menoleh kesamping, melihat Sunoo yang matanya sudah hampir tertutup namun masih dipaksa untuk terbuka.

"Mau tidur di kasur atas atau bawah?" Tanya Jungwon sambil terkekeh melihat pacarnya yang sudah hampir terlelap.

"Diatas... tapi kasur bawah dikeluarin biar kalo aku jatuh ga sakit, iya?" Jawab Sunoo sambil menduselkan wajahnya di leher Jungwon, membuat sang empu terkikik geli.

"Gendong?" Pertanyaan itu mendapat anggukan dari yang lebih tua.

Jungwon langsung mengangkat tubuh Sunoo dan menaruhnya dengan hati-hati diatas ranjang, lalu ia mengeluarkan kasur bagian bawah.

Sebelum menyusul Sunoo, Jungwon menyempatkan untuk membereskan alat-alat belajarnya tadi, dan tak lupa menaruh tas Sunoo diatas nakas agar sang empu tak kesulitan mencari seragam sekolahnya besok pagi.

"Jungwon..."

Jungwon yang hampir masuk ke alam mimpi langsung membuka matanya saat mendengar namanya dipanggil. "Iya?"

"Besok kalo tuntas, aku kasih hadiah." Gumam Sunoo tapi masih bisa didengar oleh Jungwon.

"Peluk seharian ya?"

Sunoo membuka matanya dan mengerutkan keningnya. "Ngide banget seharian, gamau ah pegel." Lalu kembali menutup matanya.

"Ish, ayolah. Kan jarang-jarang aku tuntas metik, minimal remedial setara kkm."

"Eum... yaudah."

"Yeay." Jungwon tak sabar menunggu hari esok, ia yakin bisa tuntas. Yakin sekali,

walau ada sedikit rasa pesimis.

Yang penting tuntas, kan?

Baiklah kalau begitu.

Jungwon akhirnya kembali memasuki alam mimpi, sebelum berdoa agar ia bisa tuntas di ulangan harian matematika besok.

Doakan Jungwon, ya? Biar mereka bisa uwu-uwu.

•••

sebenernya iru bingung ngasih judul, karena biasanya ngasih judul tuh cuma pake angka
jadi kalo judul sama isinya ga nyambung, maaf ya

terima kasih sudah membaca^^
sampai jumpa-!

🍓iru

A Sunflower In The Garden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang