Pulang

1.4K 120 9
                                    

Di hari Minggu siang yang panas ini, Sunoo tengah duduk manis di ruang televisi sambil mengerjakan lukisannya itu menoleh saat ponselnya berdering. Ia melihat kontak sang penelepon dan tersenyum senang, jempolnya bergerak untuk menjawab panggilan itu.

"Halo?"

"..."

"Eum!"

"..."

"Oke, nanti sore Sunoo jemput."

"..."

"Sama-sama, have a safe flight!"

Panggilan terputus dan Sunoo segera mengirimkan pesan singkat pada Jungwon, setelah itu ia merapikan bukunya dan memutuskan untuk tidur siang sebentar.

•••

Sunoo terbangun saat alarm ponselnya berbunyi, ia melihat jam dan segera bergegas ke kamar mandi.

Tak lama, Sunoo keluar dengan pakaian kasual yang terlihat cukup imut ditubuhnya. Tanpa banyak basa-basi, ia segera pamit pada bunda dan mengendarai motornya menuju bandara terdekat.

Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan, kini Sunoo sudah duduk manis di kursi tunggu. Dengan pundak lebar Jungwon sebagai sandaran kepalanya.

"Nanti motor kamu baliknya gimana?" tanya Jungwon sambil mengelus rambut Sunoo.

"Wonie lah yang bawa, kan nanti aku bawa mobil kamu." Sunoo terkekeh saat Jungwon mencubit pipinya dengan kesal.

"Kelakuan ya, ditanya mau dijemput jawabnya engga. Sekarang pas pulang pen naik mobil, ya ampun untung kamu pacarku."

"Hehe."

"Haha hehe."

"Hehe Wonie." kini Sunoo memeluk pinggang Jungwon, mendongak untuk melihat wajah tampan yang lebih muda.

"Yang, kamu jangan lucu-lucu. Ya tuhan aku ga mau mati muda." Jungwon memalingkan wajahnya, sedangkan Sunoo tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Ya ampun, asik bener ketawanya. Papa mau ikut juga dong." Sebuah suara mengalihkan sepasang kekasih itu, dalam sekejap yang lebih mungil segera berlari dan memeluk tubuh pemilik suara berat tersebut.

"PAPA!"

"Sunoo, yaampun makin lucu aja mantu papa ini." Papa tertawa melihat kelakuan pacar anaknya, sangat menggemaskan.

"Papa apa kabar?" Jungwon mendekat, memeluk sang papa sebentar lalu mengambil alih koper besar yang dibawa papa.

"Baik, Jungwon sendiri gimana? Nakal ya?" kini papa beralih pada Sunoo yang membawa sebuah tas selempang besar.

"Nakal banget! Dia suka cubit-cubit pipi Sunoo sampe merah." Sunoo cemberut, telunjuk mungilnya mengarah pada pipi gembul yang menggembung itu.

"Siapa suruh jadi orang kok imut banget, dipikir aku kuat? Engga lah, gila aja."

"Itu sih Wonie aja yang lemah, kok nyalahin aku."

"Berantem mulu, papa nikahin ya kalian."

"BOLEH PA!"

BUGH!

"MENTANG-MENTANG BARU LULUS SMA UDAH MAU NIKAH AJA YA?! NANTI AKU MAKAN APA?" papa hanya bisa menahan tawanya saat Sunoo memukul pundak Jungwon dengan kencang.

"Makan cinta." jawab Jungwon sambil menunjukkan finger heart pada Sunoo.

"Mana kenyang, ya kan Noo?" sahut papa yang diangguki oleh Sunoo.

"Yaudah nanti kalo laper kita pulang ke rumah masing-masing aja."

"Kita putus aja ya? Aku capek." Masih dengan tas selempang papa, Sunoo berbalik menuju parkiran. Meninggalkan Jungwon yang panik dan papa yang hanya bisa menggeleng pelan.

•••

"Mama, Jungwon udah tunangan sama Sunoo loh. Mama pasti seneng banget kan, karena ga lama lagi Sunoo bakal sah jadi mantu mama."

"Tapi kayaknya mama sedih karena aku dapat suami kayak kamu." sela Sunoo yang membuat Jungwon melotot.

"Maksudmu yang?!"

Mengibaskan rambutnya, Sunoo menjawab. "Secara gitu loh, aku yang cantik ini disandingkan sama kamu yang pecicilan. Masih ingat ga apa kata mama waktu kamu bawa aku ke rumah?"

"Yaampun, manis banget. Jadi mantu mama yuk, tapi kasian kamu dapat suami banyak tingkah kayak Jungwon." jawab Jungwon dengan senyum kecut.

"Tuh, inget." Sunoo mengangkat bahunya, lalu kembali menatap sebuah pigura di depan batu nisan milik mama.

Di pigura itu terdapat fotonya, Jungwon, papa, dan mama yang sedang piknik saat liburan sekolah waktu sekolah menengah pertama.

"Tapi mama pasti tau kan, kalo Jungwon udah banyak berubah. Dia jadi makin dewasa, bikin Sunoo makin sayang."

"Bisa aja calon suamiku ini." Jungwon tersenyum, mengelus telapak tangan Sunoo yang tengah menggenggam tangannya.

"Cheesy banget."

"Yaampun yang, mau romantis loh ini."

"Idih."

A Sunflower In The Garden : Finish

akhirnya book pertama iru kelar juga :')
ga nyangka bakal sebanyak ini yang baca, terima kasih banyak (◍•ᴗ•◍)❤

maaf ya endingnya biasa aja, ga pinter bikin ending 😔🙏

stay safe and healthy,
sampai jumpa di book lainnya-!

🍓iru

A Sunflower In The Garden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang