Sinar mentari masuk menyinari wajah putih mulus milik Gaeun, gadis itu tak kunjung membuka matanya meskipun alarm sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu disusul ketukan pintu yang beberapa hari ini menjadi hal yang sering dilakukan oleh pemuda disana.
"Hoi Sunoo ayo cepet bangunin putri tidur diatas, ini giliran lu" teriak Jaebeom dari dapur.
"Aish udah, tapi Gaeun gak bangun, dia juga ngunci kamarnya" balas Sunoo sembari mengunyah sereal favoritnya.
Pagi itu menjadi pagi yang sibuk bagi 23 pemuda karena mereka akan datang ke acara penting.
"Hyung? Baru bangun?" Seru Jungwon melihat Jay dengan muka bantalnya.
"Oh? Ah iya, semalem abis bergadang ngurusin dokumen buat nanti" balas Jay sembari membuka kulkas.
"Bangunin si Gaeun deh Hyung.. sumpah dari tadi gak ada tanda dia bangun" eluh Sunoo.
Jay menutup kembali pintu kulkas, "serius? Dia gak lupa kan kita ada acara penting hari ini?" Tanya Jay.
"Entah, coba cek aja takutnya dia kenapa-kenapa" saut K.
Jay mengangguk dan segera beranjak menuju kamar Gaeun.
-••-
"Oi Gaeun bangun, jangan ngebo mulu! Hari ini ada acara penting kita harus siap-siap!" Teriak Jay.
CEKLEK!
"Hmm?" Gaeun menampakkan dirinya dengan penampilan khas bangun tidur yang selalu Jay suka tiap pagi.
"Aigoo.. lihatlah kau tampak jelek" ejek Jay.
"Ya!! Kau mau aku pukul?!"
Jay terkekeh, "Mandi sana, setengah jam lagi lo ada janji kan sama salon? Kita harus make over lo buat acara nanti" jelas Jay.
"Hoamm... menyebalkan sekali, kalian bahkan tidak membayar aku lebih untuk ini!!" Omel Gaeun.
"Itu kan urusanmu dengan Jake karena sejak awal urusanmu dengan dia, udah cepet! 20 menit lagi kita berangkat jangan lupa sarapan" ucap Jay sembari menuruni tangga.
Gaeun menatap Jay kesal, "hah.... sebenernya apa yang aku lakukan dengan manusia aneh disini sih?".
15 menit kemudian
Gaeun sudah siap, gadis itu menunggu Jay yang tak kunjung menampakkan dirinya.
Saat asik dengan dunianya gadis itu tak menyadari Sunghoon yang juga akan sarapan pagi.
Sunghoon menatap Gaeun yang melamun menatap mangkuk kosong.
"Jangan melamun pagi-pagi"
Ucapan itu berhasil membubarkan lamunan Gaeun, "oh.. haha iya" balas Gaeun kaku.
Gaeun mencuri pandang pada aktifitas yang dilakukan Sunghoon, "canggung.." batin Gaeun.
Tanpa Gaeun sadari karena asik dengan dirinya, dia tak sadar Sunghoon sudah duduk di depannya. Gaeun terkejut biasanya Sunghoon akan memilih tempat lain jika ada dia.
Hening... tidak ada percakapan apapun hanya suara alat makan Sunghoon yang bersuara, hingga saat memperhatikan Sunghoon pandangannya tertuju pada jari Sunghoon yang tidak memakai cincin.
"Ehem, gimana kabar kyla? Dia baik?" Ucap Gaeun basa basi.
"Entah" balas Sunghoon singkat.
Kesal, itu yang dirasakan Gaeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I-Castle
FanfictionDia nyata, itu bukan dongeng anak-anak semata. Kutukan beratus tahun lamanya, dia tidak akan menua, dia akan selalu merasa kesepian, dan dia tengah mencari sosok yang dapat menyelamatkannya. Akankah salah satu dari 23 pemuda itu akan menyelamatkann...